Share

Bab 24

last update Last Updated: 2025-08-15 07:35:38

Isabella duduk di sofa rumah mewahnya dengan wajah kesal. Di tangannya, ponsel yang baru saja ia gunakan untuk menghubungi Tamara masih bergetar pelan. Ia mengetik pesan dengan marah.

Tamara: [Maaf, Nona Isabella. Nona Queen Elisabeth tidak bisa menerima pesanan Anda karena jadwalnya sangat padat. Saat ini beliau memiliki banyak proyek lain yang harus diselesaikan].

Mata Isabella membelalak, lalu tanpa pikir panjang, ia langsung membalas.

Isabella: [Apa maksudnya? Aku sudah membayar tiga kali lipat! Kalian menolak uang sebanyak itu?!]

Tidak ada balasan cepat dari Tamara, membuat darah Isabella semakin mendidih.

Isabella: [Bilang pada desainer itu untuk membuatkan desain untukku! Aku mau perhiasan spesial dari Queen Elisabeth!]

Beberapa detik kemudian, akhirnya balasan datang.

Tamara: [Maaf, tapi keputusan ini sudah final].

Isabella menatap layar ponselnya dengan napas memburu. Amarahnya memuncak, dan ia menghantamkan ponsel itu ke lantai dengan keras.

BRAK!

Damian, yang baru saja masu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 27

    Malam itu, Elena berdiri di depan pintu Damian. Tangannya gemetar, bukan karena dingin, melainkan karena kekacauan di dalam hatinya. Dia tahu betul bagaimana Damian dan Isabella, tetapi demi Olivia, dia harus menyingkirkan harga dirinya.Menghela napas panjang, Elena mengetuk pintu. Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki mendekat, lalu pintu terbuka. Damian berdiri di sana, mengenakan kaos santai dan celana panjang, wajahnya tampak lelah dan sedikit kesal melihat Elena di hadapannya.“Ada apa lagi?” tanyanya dingin.Elena menelan ludah. “Aku mau bicara.”Damian menghela napas kasar. “Kalau soal anak-anak, kita sudah bercerai, Elena. Aku tidak punya kewajiban apa pun—”“Soal Olivia,” potong Elena cepat.Damian memutar mata, lalu mendengus. “Apa lagi?”Elena menggigit bibir, menahan rasa malu yang mulai merayapi dirinya. “Besok ada acara keluarga di sekolahnya. Dia ingin ayahnya datang.”Damian tertawa pendek, sarkastis. “Dan kau berharap aku datang?”Elena mengangguk. “Dia benar-ben

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 26

    Pagi itu, Elena sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk ketiga putrinya. Aroma roti panggang memenuhi ruangan kecil itu. Katty dan Delya sudah duduk di meja makan, menunggu dengan penuh semangat.Namun, Olivia masih berdiri di pintu dapur dengan wajah murung."Olivia, kenapa diam saja? Ayo, sarapan," kata Elena sambil meletakkan piring di meja.Olivia menggigit bibirnya, lalu menunduk. "Mommy..." suaranya pelan, hampir seperti bisikan.Elena menghentikan kegiatannya dan menatap Olivia dengan cermat. "Ada apa, sayang?"Olivia menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Elena dengan mata yang berkaca-kaca. "Besok ada acara keluarga di sekolah. Semua temanku datang bersama ayah dan ibu mereka..."Elena langsung mengerti arah pembicaraan ini. Ia mengelus kepala Olivia dengan lembut. "Sayang, Mommy bisa ikut bersamamu.""Tapi temanku bilang Daddy juga harus datang..." Olivia meremas ujung bajunya. "Mommy... bisa minta Daddy untuk datang?"Elena terdiam sejenak. Ia tahu permintaan ini akan munc

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 25

    Dokter menatap Elena dengan ekspresi tenang sambil merapikan jas putihnya. “Tidak ada masalah serius, Nona Elena. Anda hanya kelelahan. Pastikan untuk lebih banyak beristirahat dan jangan memaksakan diri.” Elena menghembuskan napas lega. “Terima kasih, Dokter.” Nathan, yang berdiri di samping ranjang rumah sakit, menyilangkan kedua tangannya di dada. “Kelelahan, ya?” Suaranya datar, tetapi sorot matanya penuh teguran. Elena hanya melirik sekilas, lalu mengalihkan pandangan. “Aku baik-baik saja.” Dokter tersenyum tipis. “Hati-hati, Nona Elena. Anda sedang hamil, jadi jangan anggap remeh kelelahan.” Setelah dinyatakan tidak apa-apa, Nathan langsung mengantar Elena pulang ke apartemen. Meskipun tidak banyak bicara, tatapan dan sikapnya jelas menunjukkan bahwa ia masih kesal karena Elena ceroboh menjaga kesehatannya. Sesampainya di apartemen, pintu langsung dibuka oleh Olivia dan Katty. Keduanya terlihat gembira melihat Nathan berdiri di samping sang mommy. “Paman Nathan!” s

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 24

    Isabella duduk di sofa rumah mewahnya dengan wajah kesal. Di tangannya, ponsel yang baru saja ia gunakan untuk menghubungi Tamara masih bergetar pelan. Ia mengetik pesan dengan marah.Tamara: [Maaf, Nona Isabella. Nona Queen Elisabeth tidak bisa menerima pesanan Anda karena jadwalnya sangat padat. Saat ini beliau memiliki banyak proyek lain yang harus diselesaikan].Mata Isabella membelalak, lalu tanpa pikir panjang, ia langsung membalas.Isabella: [Apa maksudnya? Aku sudah membayar tiga kali lipat! Kalian menolak uang sebanyak itu?!]Tidak ada balasan cepat dari Tamara, membuat darah Isabella semakin mendidih.Isabella: [Bilang pada desainer itu untuk membuatkan desain untukku! Aku mau perhiasan spesial dari Queen Elisabeth!]Beberapa detik kemudian, akhirnya balasan datang.Tamara: [Maaf, tapi keputusan ini sudah final].Isabella menatap layar ponselnya dengan napas memburu. Amarahnya memuncak, dan ia menghantamkan ponsel itu ke lantai dengan keras.BRAK!Damian, yang baru saja masu

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 23

    Nathan duduk di kursinya, satu tangan bertumpu di dagu sementara pandangannya terpaku pada layar komputer. Namun, pikirannya tidak berada di sana. Berulang kali ia mencoba fokus pada laporan keuangan di hadapannya, tapi adegan itu terus berulang di kepalanya.Ciuman itu.Singkat, tak terduga, tapi entah bagaimana meninggalkan kesan yang begitu dalam.Nathan menghela napas panjang, mencoba mengusir pikirannya, tapi seolah ada sesuatu yang mengikatnya di sana.Sial, kenapa dia masih memikirkannya? Itu hanya sebuah kecelakaan.Tapi tetap saja...Nathan bangkit dari kursinya, berjalan menuju jendela kantornya, dan menatap pemandangan kota dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ia tidak bisa seperti ini. Elena hanyalah karyawannya. Tidak lebih.Tidak lebih... bukan?Sementara itu, di ruang desain, Elena sibuk dengan beberapa dokumen di tangannya. Ia masih merasakan wajahnya panas setiap kali mengingat apa yang terjadi di ruang Nathan tadi."Apa aku gila?" gumamnya pelan.Ia menggeleng, menc

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 22

    Di dalam kamar mewah mereka, Isabella duduk di depan meja rias, dengan tenang merias wajahnya. Sesekali, ia melirik Damian yang duduk di sofa dengan wajah kesal."Apa maksudmu dia menolak?" suara Isabella melengking ketika Damian akhirnya memberitahu kabar buruk itu.Damian mengusap wajahnya kasar. "Admin-nya bilang mereka tidak menerima pesanan pribadi. Aku sudah coba menawarkan harga berapa pun, tapi dia tetap menolak."Isabella mendengus keras, lalu meletakkan lipstik di tangannya dengan kasar. "Tidak mungkin! Aku yakin Queen Elisabeth itu cuma sok jual mahal. Apa dia tidak tahu siapa aku? Aku ini istrimu, Damian! Mereka seharusnya merasa terhormat kalau aku memakai perhiasan mereka."Damian menatapnya tajam. "Kau pikir statusmu bisa membeli segalanya? Queen Elisabeth punya aturan sendiri, dan dia tidak peduli siapa dirimu!"Isabella bangkit dari kursinya, mendekati Damian dengan wajah penuh amarah. "Jadi kau akan membiarkan dia menolak kita begitu saja? Kau ini suamiku atau bukan?

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status