"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
"Aku mau cerai ...," kata Naomi dengan intonasi yang memiliki pesona memikat.Naomi Milano, wanita yang baru selesai bertempur di atas tempat tidur, tampak meringkuk tak berdaya.Helai rambut yang basah berkeringatan menempel di wajah cantiknya. Tatapan Naomi terlihat kosong dan memancarkan aura kesedihan yang menyayat hati.Sembari mendengar suara pria yang sedang mengenakan pakaian, Naomi teringat dengan aroma minuman keras yang melekat pada tubuh Clay. Naomi merasa mual saat mengingat Clay yang memaksanya berhubungan di dalam keadaan mabuk.Naomi telah mencintai Clay selama sepuluh tahun, tetapi sekarang semua kenangan hancur begitu saja.Clay yang sedang mengenakan kemeja sontak berhenti, sorotan matanya yang dingin menatap punggung Naomi. Pupil matanya terlihat gelap dan tegang."Cerai?""Iya!" Naomi menjawab secara tegas. Kemudian dia bangkit dari tempat tidur dan beranjak ke kamar mandi sambil meraba-raba.Clay menatap Naomi dengan dingin, tetapi pada akhirnya dia tetap membantu
Terdengar suara sepatu hak tinggi dan tercium aroma parfum yang familier.Mauren Carson, wanita yang mencuri penglihatan Naomi sekaligus wanita yang dicintai Clay, tetapi tidak bisa bersama.Naomi mengernyit, matanya memancarkan kebencian yang mendalam."Nggak perlu marah-marah, Clay sudah pergi," kata Mauren dengan nada bicara yang sombong."Ngapain kamu ke sini?" tanya Naomi dengan ketus.Naomi sudah tidak memiliki apa pun, apa lagi yang diinginkan Mauren?Mauren tidak memedulikan sikap Naomi yang ketus. Mauren justru tersenyum sambil berbisik, "Aku datang untuk memberitahumu satu kabar baik dan satu kabar buruk."Di tengah kebingungan Naomi, Mauren berkata, "Kamu hamil."Hamil? Wajah Naomi sontak memucat.Mauren tersenyum puas melihat reaksi Naomi. "Tapi Clay nggak mau anakmu, soalnya aku juga lagi hamil."Mauren juga hamil? Pupil mata Naomi tampak bergetar, hatinya hancur berkeping-keping. Bagaimana Clay tega melakukan ini?Wajah Naomi sangat pucat, tubuhnya terlihat bergetar marah
"Ah ...." Naomi bangun dalam kondisi ketakutan. Sekujur tubuhnya berkeringat dingin.Samar-samar, Naomi bahkan masih bisa merasakan sensasi panas yang membakar kulitnya.Di saat bersamaan, sebuah tangan yang kuat memeluk pinggangnya yang ramping. Pria tersebut menenangkan Naomi. "Tenang, tenang. Ayo, tidur lagi."Tangan Naomi bergetar sesaat mendengar suara familier yang berbisik di telinganya. Begitu menoleh, Naomi tercengang melihat wajah Clay yang lembut dan tampan berada di hadapannya.Kepala Naomi terasa berdengung, dia tidak mengerti apa yang terjadi? Naomi ... bisa melihat?Naomi mengedipkan mata hingga berkali-kali, bagaimana mungkin? Sinar matahari yang cerah dan hangat sontak membuat jantung Naomi berdebar.Suasana ruangan, jendela, tempat tidur ... semuanya tampak familier. Mungkinkah Naomi ....Kemudian Naomi menepis tangan Clay, lalu mencari ponselnya untuk mengecek tanggal. Waktu yang tertera di layar menunjukkan bahwa hari ini adalah beberapa bulan sebelum Naomi dibakar
Setengah jam kemudian, Naomi menerima draf surat perceraian yang telah disiapkan.Begitu menerima surat perceraian, Naomi langsung menandatanganinya tanpa ragu, lalu pergi menemui Clay. Hanya saja Naomi tidak menemukan Clay. Kata pelayan, Clay sudah pergi tak lama setelah Naomi naik ke atas.Hari ini Naomi harus menceraikan Clay, dia tidak ingin berlama-lama. Agar tidak membuang-buang waktu, Naomi mengirimkan surat perceraian ke kantor Clay melalui faks.Begitu membaca kata "Surat Perceraian", sekretaris yang menerima faks tersebut kaget dan berkata secara terbata-bata, "Bu ... Bu Naomi, Pak Clay belum sampai di kantor.""Begitu dia sampai di kantor, suruh dia tandatangani surat itu, lalu bawa ke kantor catatan sipil untuk menemuiku," jawab Naomi."Ini ...."Naomi dapat merasakan gugup dan khawatirnya sekretaris yang berada di ujung telepon. Naomi tidak menghiraukannya, lalu menutup telepon dan kembali ke kamar untuk berganti pakaian.Naomi memandang wajahnya sendiri di depan cermin. S