Share

Bab 9 Menginterogasi

Author: Juni
Clay pulang pada sore hari.

Setelah menjawab beberapa panggilan telepon, Clay baru keluar dari ruang kerja.

Naomi yang mengenakan pakaian rumah terlihat sedang duduk di sofa sambil memeluk seekor kelinci. Naomi adalah wanita yang lembut, dia mendandani kelincinya dengan cantik dan elegan.

Clay mendekati Naomi, lalu merebut dan melemparkan kelincinya ke atas sofa. Amarah Naomi langsung meledak, apakah Clay sudah gila? Kenapa menyalahkan Naomi atas penculikan yang dialami Mauren?

"Kamu ngapain?" bentak Naomi.

"Aku mau tanya," jawab Clay.

"Tanyakan saja, ngapain melempar Milo?"

Clay tak kalah murka melihat Naomi yang memarahinya demi seekor kelinci. Naomi memiliki kemampuan untuk membuat Clay marah kapan pun dan di mana saja.

Clay duduk di sofa sambil melempar kelincinya sejauh mungkin.

Naomi memelototi Clay, lalu bergegas menggendong kelincinya dan menenangkannya. "Milo, jangan takut. Nggak usah hiraukan, dia sudah gila."

Amarah Clay makin membara saat melihat sikap Naomi.

"Apa yang kamu katakan saat bertemu Mauren?" Clay sudah tidak bisa menutupi kemarahannya.

Naomi langsung menatap Clay dengan tajam. 'Benar, nada bicara ini sama persis kayak dulu.'

Pada kehidupan sebelumnya, Clay pulang sambil marah-marah setelah mengetahui Mauren diculik. Clay juga menginterogasinya dengan menggunakan nada bicara yang sama persis.

Dulu Naomi sedih melihat Clay yang mencurigainya demi wanita lain. Namun, sekarang perasaan Naomi terasa dingin.

"Harusnya kamu tanya ke adikmu, bukan aku," jawab Naomi.

"Apa maksudmu?"

Naomi meninggikan suaranya. "Apa maksudku? Clay, apa hubungan kita? Kamu menginterogasi aku demi wanita asing?"

Walaupun tubuh Naomi mungil, kemarahannya yang meledak-ledak selalu membuat Clay takut. Seketika, kobaran api yang menyelimuti hati Clay pun padam. Benar, mereka sudah 10 tahun bersama, tetapi Clay malah mencurigai istrinya sendiri demi wanita lain?

Clay menarik napas panjang untuk meredakan kemarahannya, lalu berkata dengan lembut, "Naomi, Mauren diculik."

"Lalu?" Naomi mengangkat alisnya.

"Hari ini kamu bertemu Mauren."

"Terus?" Naomi ingin lihat apakah Clay berani menuduh Naomi yang menculik Mauren.

Apa jawaban Naomi pada kehidupan sebelumnya? Saat pertama kali diinterogasi Clay, jawaban pertama Naomi adalah "bukan aku."

Kemudian Clay menjawabnya, "Aku tahu kamu marah, tapi semua ini cuma salah paham. Beri tahu aku, di mana Mauren?"

Saat itu Clay langsung menuduh Naomi yang telah menculik Mauren. Naomi masih ingat betapa Clay yakin kalau Naomi yang telah menculik Mauren. Perasaan Naomi terasa seperti dicabik-cabik.

Ternyata berada di pihak yang mendominasi memang menguntungkan. Clay yang tadinya marah pun langsung berdiri sambil berkata dengan tergesa-gesa, "Aku pergi dulu, ada urusan. Tidak perlu menungguku makan malam."

Naomi memejamkan mata menyaksikan suaminya yang buru-buru pergi untuk menyelamatkan wanita asing. Clay panik mengetahui Mauren yang diculik, padahal dulu hanya Naomi yang menempati hati Clay.

Dulu Clay tidak pernah membiarkan Naomi tersakiti. Bahkan saat Naomi tidak sengaja tergores pisau, Clay memastikan keadaan Naomi sampai berulang kali. Namun, sekarang hati Clay sudah bukan milik Naomi ....

....

Dua jam setelah Clay pergi, Indira menelepon Naomi untuk memarahinya.

"Di mana tanggung jawabmu sebagai menantu Keluarga Harison? Kamu tidak sadar tindakanmu bisa menyebabkan saham perusahaan jatuh? Kamu tahu berapa banyak kerugian yang dialami perusahaan?" Indira berteriak di ujung telepon.

"Kamu sudah lupa semua yang aku ajarkan? Sebagai pebisnis yang sukses, wajar saja Clay mempunyai hubungan sama wanita lain." Indira terdengar geram.

Naomi tidak membaca berita, tetapi dia tahu bagaimana pemberitaan mengenai Clay tersebar di luar sana. Pihak lawan telah memperhitungkan segalanya, dia tidak memberikan Naomi kesempatan untuk membantah.

Pada kehidupan sebelumnya, beginilah cara lawan membuat Naomi stres. Saat itu Naomi berlarut-larut dalam kesedihan, dia juga tidak memiliki pengalaman untuk mengatasi opini publik yang menekannya. Naomi pun panik dan jatuh ke dalam perangkap lawan.

Namun Naomi telah lahir kembali, dia yang sekarang tidak lagi panik dan takut seperti dulu.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status