Share

Bab 10 Senjata Makan Tuan

Author: Juni
"Kemarin aku meminta cerai pada Clay. Jadi, masalah keluarga kalian sudah tidak ada hubungannya dengan aku. Mau kalian bangkrut atau tidak, aku nggak ikut campur," jawab Naomi sambil memeluk Milo.

Indira yang tadinya marah-marah pun tercengang selama beberapa saat. Setelah mencerna ucapan Naomi, Indira terkejut dan meninggikan suaranya. "Apa katamu?"

"Aku mau cerai," Naomi mengulang jawabannya.

Suasana langsung terasa hening. Indira yang berada di ujung telepon tidak memahami sikap Naomi yang tiba-tiba berubah. Tadi pagi Naomi menutup panggilan Indira, sekarang malah mengatakan ingin bercerai dari Clay?

Sekarang Naomi tidak sungkan-sungkan untuk melawan Keluarga Harison. Tadi pagi Naomi membentak Corin, sekarang dia melawan ibu mertuanya. Naomi merasa lega, akhirnya dia tidak perlu berusaha menyanjung orang yang jelas tidak menyukainya.

Selama tiga tahun ini Keluarga Harison tidak pernah menghargai Naomi. Kalaupun Naomi hamil, sikap Keluarga Harison tetap tidak akan berubah.

Anggota Keluarga Harison tidak memiliki hati nurani, mereka tidak mengerti arti kata keluarga.

"Apa hakmu meminta cerai? Naomi, kamu tidak lihat dirimu ...," Indira lepas kendali dan mulai melontarkan caci maki.

Naomi langsung menutup panggilannya, dia tidak tertarik mendengar makian Indira.

Sikap Naomi yang dulu dan sekarang berbeda bagaikan langit dan bumi. Dulu Naomi selalu bersikap sopan kepada anggota Keluarga Harison, tetapi sekarang dia tidak sungkan untuk bersikap kasar.

....

Opini publik melambung seperti yang diharapkan.

Clay pulang bersama polisi yang datang untuk menginterogasi Naomi. Hati Naomi terasa berkecamuk saat melihat Clay.

Clay berbisik dan polisi tersebut mengangguk. Kemudian Clay menghampiri Naomi, lalu berkata dengan nada yang tenang, "Kamu harus memberikan keterangan atas penculikan yang dialami Mauren."

Naomi menatap Clay dengan tenang, tetapi rasanya lebih mengerikan daripada makian yang keras.

Raut wajah Clay tampak tegang. "Naomi, aku harap kamu tidak ada hubungannya dengan masalah ini."

Naomi tersenyum dingin. Clay tidak berharap Naomi berkaitan dengan masalah ini, tetapi Clay sendiri pun mencurigai Naomi.

"Sepuluh tahun," jawab Naomi.

"Hmm?" Clay mengerutkan alis.

"Clay, sepuluh tahun kebersamaan kita nggak ada artinya. Sedikit kepercayaan pun nggak ada." Naomi tersenyum kecut, apa artinya 10 tahun yang telah dilalui ini?

Clay dan Naomi mengenal jelas satu sama lain, tetapi sekarang Naomi sudah tidak mengenal Clay. Sebaliknya, Clay juga tidak memercayai Naomi.

Tanpa menunggu jawaban Clay, Naomi bangkit berdiri dan masuk ke dalam mobil polisi.

"Naomi ...." Suara Clay terdengar bergetar.

Naomi berjalan tanpa menoleh ke belakang.

Clay mengejar Naomi dan memeluknya dari belakang. Naomi dapat merasakan napas Clay yang hangat berembus di telinganya.

Sepertinya Clay takut kalau Naomi sungguh tidak terlibat, tetapi malah tersakiti oleh sikap Clay.

"Cuma formalitas, kamu hanya perlu menjawabnya secara jujur." Clay berusaha menenangkan Naomi.

Naomi melepaskan pelukan Clay dan masuk ke dalam mobil polisi tanpa menoleh ke belakang.

Cuma formalitas? Enteng sekali ....

Jika tidak ada yang memberikan kesaksian, bagaimana mungkin polisi meminta Naomi untuk memberikan keterangan?

....

Di kantor polisi.

Polisi memberikan puluhan pertanyaan kepada Naomi. Ini bukan hanya formalitas, tetapi interogasi yang ofensif.

Polisi berulang kali memberikan pertanyaan yang sama untuk menjebak Naomi.

"Selama 6 bulan ini, ada gosip mengenai kedekatan Pak Clay dan asistennya yang bernama Mauren. Bagaimana pandangan Anda melihat masalah ini?" tanya polisi.

"Aku dan suami sedang menjalani proses perceraian. Kami berpisah baik-baik," jawab Naomi. Dia tidak memiliki pandangan apa-apa, dia hanya ingin berpisah.

Naomi memberikan jawaban yang cerdas dan masuk akal. Tidak peduli bagaimana dan berapa kali pihak kepolisian bertanya, Naomi selalu memberikan jawaban yang konsisten.

"Apakah Mauren pernah melakukan sesuatu yang membuatmu marah?" tanya polisi.

"Kami hanya pernah bertemu satu kali, yaitu tadi pagi. Sejak bertemu sampai berpisah, kami sama sekali tidak mengobrol."

Ketika polisi hendak memberikan pertanyaan selanjutnya, Naomi menunjukkan ekspresi kebingungan dan berkata, "Tapi ada satu yang mengganjal."

"Apa?"

"Adik suamiku adalah anak angkat Keluarga Harison. Saat aku dan suamiku mau menikah, dia berkali-kali berusaha merusak hubungan kami. Awalnya aku tidak tahu, tapi ternyata dia menyukai suamiku secara diam-diam," Naomi menjelaskan.

"Apa hubungannya dengan kasus ini?" tanya petugas kepolisian sambil mencatat kesaksian Naomi.

Naomi terdiam selama beberapa detik, lalu menjawab, "Tadi pagi aku melihat Mauren bersama Corin, adiknya suamiku."

Polisi yang sedang mencatat pun tersentak, lalu mengangkat kepala dan menatap Naomi dengan tajam.

Naomi menghadapi tatapan tersebut dengan tenang, dia tidak tampak seperti sedang berbohong.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status