Share

2 Aku tidak Sudi

Author: Ana fatih
last update Last Updated: 2024-11-22 10:34:28

Ini memang sangat menyesakkan dada bagi Syahla tapi apa boleh buat semua sudah hancur berkeping jika ia berontak sudikah sang suami saat ini kembali menarik ucapannya dan meninggalkan telak bagi Aurel.

Rasanya itu tak mungkin karena Syahla tahu siapa suaminya itu.

Syahla melepas rengkuhannya lalu tersenyum sambil menatap secara bergantian pada suami dan adik madunya yang wajahnya kini menjadi pucat pasi entah apa yang ada dalam pikirannya apakah ia sadar atau ia hanya takut pada Syahla sebagai istri pertama dan Sah di mata hukum agama dan negara.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat pada kalian berdua, selamat atas mahligai yang kalian bangun dan membuat dongeng baru untuk kalian dan saya pastikan dongeng kalian akan menang karena saya sadar kalau saya sudah kalah," ucap Syahla serambi memaksa senyumnya.

Degh!

Mendengar itu Adam terkejut," Apa maksud kamu Dek?" tanya Adam gemeteran pikirannya sudah melayang jauh kalau Syahla bakal meminta cerai darinya dan hal itu mustahil bagi Adam karena sampai kapanpun ia tidak pernah rela melepas perempuan seperti Syahla walau ia menikah lagi namun Syahla tetap segalanya.

"Lanjutkan acaranya Mas, belum selesaikan! Aku kesini hanya mau tahu saja selebihnya tidak ada dan besok setelah kalian berbulan madu saya tunggu di pengadilan. Aku pergi dulu Mas, Assalamu'alaikum."

"Syahla, tidak!" cegah Adam dengan cepat memegang tangan Syahla dengan kuat.

Syahla memandangi tangannya yang di genggam oleh Adam. Adam langsung melepaskannya karena tahu sang istri paling tidak sukak di sentuh kalau ia sedang marah.

"Kenapa Mas, haruskah aku di sini juga untuk menyaksikan malam pertama kalian?" sarkas Syahla.

Mata Adam di pejamkan mendengar ucapan sang istri, sakit! ia sangat paham kalimat itu pasti sangat menyakitkan istri tuanya saat ini.

"Jangan pergi Syahla, kita selesaikan secara baik-baik ya. Mas minta maaf karena sudah berbohong sama kamu tapi sungguh demi Allah aku tidak berniat selamanya berbohong sama kamu niat aku setelah ini juga mau jujur dan mengatakan sebenarnya kalau aku dan Aurel sudah menikah dan kita akan menjadi keluarga poligami yang bahagia dan di ridhai Allah."

"Cukup Mas, jangan bawa-bawa nama Allah karena Allah tidak sukak dengan orang yang bohong seperti kamu, sekarang aku hanya mintak lanjutkan acaranya dan selesaikan misi mu datang ke sini tujuanku sudah selesai dan aku mau pamit."

"Tidak Dek, kamu lagi marah aku tidak akan membiarkan kamu sendirian saat ini hatimu lagi terluka. Tolong Syahla, mengerti setelah acara selesai kita bisa bicara baik-baik, mau ya!" pinta Adam dengan memohon pada Syahla.

Dan tatapan nanar Adam yang mendalam tak bisa di tolak oleh Syahla, perempuan itu mengambil napasnya dalam-dalam.

"Aku tidak bisa menunggunya Mas, kalau memang mau menjelaskan sekarang juga kalau tidak biarkan aku pergi dan jangan pernah Mas temui aku lagi."

Adam mengangguk lalu menarik tangan Syahla dengan lembut dan membawanya masuk ke dalam dengan memberikan kode pada istri mudanya agar meminta acara segera di selesaikan.

Aurel yang mengerti mengangguk pasrah padahal dalam lubuk hatinya ia juga sakit karena acaranya harus selesai sebelum waktunya.

Kini ada empat orang di dalam ruangan kecil ruang ustad Hakam dan ibuk Zulfa sebagai orang tua Aurel yang lebih tepatnya adalah bibi mereka.

"Katakan apa yang ingin kalian katakan, saya sudah tidak punya banyak waktu lagi untuk berlama-lama," ucap Syahla dengan nada yang meletup-letup.

"Nak Syahla kami meminta maaf, kalau pernikahan nak Aurel dengan nak Adam membuat kamu kecewa tapi sungguh kami melakukan ini semua niat lillah dan kami harap nak Syahla mau menerima semua ini dengan lapang dada," ucap ustadz Hakam yang memulai bicara pertama, sementara yang lain hanya menyimak dahulu terutama Aurel beraninya cuma menuduk sedari tadi.

"Iya ustadz, saya sudah menerimanya dengan lapang dada silahkan saja teruskan pernikahan ini saya tidak masalah, ustadz tidak perlu khawatir karena laki-laki menikahi perempuan lain tanpa izin dahulu sama istri tuanya itu bukanlah perkara besar dan saya menyadari itu tapi satu hal yang perlu saya katakan pada kalian, kalau saya pun tidak perlu untuk meminta izin besok untuk mendaftarkan diri ke pengadilan agama, bukankah begitu ustadz?"ujar Syahla ketus.

"Dek...,"

Adam tidak menyangka kalau perubahan Syahla begitu drastis dan sangat jauh dari biasanya. Syahla yang lemah lembut dan tidak pernah meninggikan suara di depan orang yang lebih tua apa lagi pada ustadz Hakam namun Adam masih metoleransi yang saat ini hati sang istri sedang terluka.

"Nak Syahla, ibuk tahu nak ini memang berat tapi percayalah kalau sudah di jalani semua akan terasa ringan anggaplah ini salah satu ibadah menuju surganya agar menjalaninya tidak kaku, Nak Adam niatnya baik begitupun dengan Aurel insyaallah dia akan menjadi adik madu yang baik nantinya," ibuk Zulfa istri ustadz Hakam ikut menguraikan dengan santun.

Sementara Syahla hanya tersenyum kecut, semuanya hanya pintar berbicara tapi tidak tahu rasanya dan yang tahu hanya Syahla.

"Banyak jalan menuju surga bukan hanya ada satu jalan yaitu poligami, dan maaf saya tidak mengingkari karena ini salah satu syari'at tapi sekali lagi saya tidak bisa dan saya yang akan mundur tolong ceraikan aku sekarang Mas!" ucap Syahla lantang.

"Astangfirullah Dek, tidak baik seorang perempuan meminta cerai tanpa udzur syar'i dosa kamu bisa tidak mencium bauh surga nantinya," ucap Adam penuh penekanan ia benar tidak menyangka kalau istrinya berubah dalam sekejab.

"Lalu dengan aku diam dan pura-pura menerima poligami itu akan menjadikan aku baik Mas? Bukankah penyakit paling berat Itu adalah dengki dan sakit hati. Aku tidak melarangmu tapi tolong biarkan aku yang pergi silahkan kalian lanjutkan, bukannya nanti malam malam pengantin mu Mas!" sahut Syahla yang seketika air matanya lolos saat ia menyebut malam pengantin sang suami.

Adam melihat air mata Syahla tertegun, merasakan juga sakitnya sang istri saat ini tapi Adam juga tidak boleh lupa kalau Aurel saat ini adalah istrinya juga yang wajib ia cintai dan di nafkahi secara lahir dan batin yang paling berat adalah secara batin.

"Nak, Syahla tolong jangan begitu mudahnya meminta cerai itu tidak baik nak. Memancing suami meminta cerai hukumnya juga makruh sedang patuh pada suami itu wajib," sambung ibuk Zulfa lagi.

"Maka dari situ saya sadar kalau setelah ini saya tidak bakal bisa patuh sama suami saya dan jalan terbaiknya adalah berpisah."

"Dek, tolong berhenti meminta cerai dan bicara soal perpisahan kita bisa selesaikan ini dengan baik-baik, aku suamimu selama tujuh tahun apakah kamu sudah tidak percaya lagi sama aku?"

"Justru karena aku percaya sama kamu Mas, dari situ aku mengalah demi kebahagiaan kalian berdua."

"Tidak, Mas sudah putuskan kalau sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan mu."

"Kamu tidak bisa Mas, di antara aku dan dia kamu wajib memilihnya."

"Dek, kenapa kamu sekarang malah jadi pembangkang kemana Syahla yang selalu nurut sama suami."

"Tanyakan sama hati Mas sendiri, kenapa aku jadi begini dan aku yakin Mas tahu seratus persen jawabannya."

"Syahla....," Adam sedikit memekik.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kedatangan Adik Madu    bab lima belas

    Keesokan paginya Syahla sudah tidak ada di rumahnya entah kemana perempuan itu pagi-pagi sudah menghilang.Dan nyatanya Syahla sedang berada di bawah pohon rindang di pagi yang masih buta, ia sengaja keluar pagi tanpa mengabarkan suaminya tapi ia sudah berpamitan sama asisten rumah tangganya kalau ia berangkat lebih pagi ke sekolah dan hal itu sengaja di lakukan Syahla demi menjaga kewarasan jiwanya. Dan ini adalah pertama kalinya Syahla tidak nyaman berada di rumahnya sendiri akibat kehadiran orang ketiga. "Mas, kenapa saran yang aku ajukan tidak Mas perdulikan sudah tidak ada cintakah di hatimu Mas sampai tega melakukan ini semua pada ku, apa salah Syahla Mas, apakah karena Syahla belum bisa memberikan Mas anak?" lagi-lagi jeritan batin Syahla sendirian di bawah pohon meratapi nasibnya mendatang. Sanggupkah ia menjalani harinya bersama adik madunya itu, dimana Aurel jelas lebih muda di banding dirinya di tambah Aurel pasti lebih bisa memberikan keturunan untuk Adam suaminya.

  • Kedatangan Adik Madu    13 kecewa Aurel

    "Sekarang kamu boleh pergi lagi Mas, maaf aku mau sendiri dulu pikiran ku lagi ruwet," pekik Syahla. "Dek," Adam mendesah. "Mas, aku ingin sendiri, bukankah Mas sudah punya istri dua sekarang tinggal ke sana saja pasti Mas bakal dapat pelayanan yang baik tidak seperti aku," ucap Syahla dengan bibir bergetar."Ta-pi Dek--," "Tolong Mas, keluar sekarang juga!" potong Syahla matanya sudah memanas karena usulannya tidak di terima oleh suaminya dengan dalih takut dosa dan sama saja melukai hati Aurel lalu bagaimana dengan dirinya yang tidak lagi ia anggap perasaannya. "Baik, Mas pergi tapi nanti subuh Mas ke sini lagi ya kita sholat bareng Mas akan tidur di shofa luar," ujar Adam mengalah, tak ada gunanya berdebat sama istrinya saat ini. Adam masuk ke kamar Aurel lagi hanya untuk memastikan kalau istrinya mudanya itu sudah istirahat dengan baik karena bagaimanapun Aurel masih asing di rumah ini. "Mas," lirih Aurel menoleh ke arah suaminya yang masuk membawa secangkir susu. Sedang A

  • Kedatangan Adik Madu    13 Tak kan ada yang di lepas

    "Gimana, Mas?" tanya Syahla saat mereka sedang makan malam bersama di meja makan. "Gimana, apanya?" Adam bertanya ulang seakan ia berpura-pura tidak tahu. "Kalau Mas lupa, biar aku ingatkan kembali tidak perlu sok tidak ingat apa yang sudah kita bincangkan kemaren," tanggal Syahla geram, ia hanya ingin memastikan kalau suaminya benar tidak mau mengabulkan permintaannya dan itu artinya Syahla yang harus siap mundur. "Bisa bicaranya nanti saja setelah kita makan Dek," ucap Adam seraya menatap wajah Syahla agar tidak menambah berdebatan di meja makan. "Baik, kalau begitu aku sudah selesai makanya silahkan kalau gitu aku tunggu di kamar kalau sudah selesai." Syahla langsung meninggalkan piringnya yang jelas masih ada nasi, tak biasanya Syahla seperti itu benar bukan Syahla yang selama ini Adam tahu."Mas, gimana?" tanya Aurel yang mendadak takut kalau suaminya akan goyah lagi saat nanti bicara sama kakak madunya itu. "Kamu tenang saja, aku akan selesaikan masalah ini tapi aku mohon

  • Kedatangan Adik Madu    12 jahatkah aku

    Adam diam membisu belum tahu mau berbicara apa sebab ia tidak tahu dan harus bagaimana menanggapi ucapan istri mudanya yang saat ini sama-sama bergeleyut dengan kemaraha lantaran kekecewaan yang kini di alami. "Aurel, Syahla itu perempuan yang kuat dan berilmu tidak mudah kita menggoyahkan jalan pikirannya karena dia kalau sudah punya prinsip aksn sulit kita kendilkan dan sekarang aku sadar kalau Syahla memang tidak mudah kita taklukkan dan sekarang semuanya jadi rumit." "Lalu bagiamana Mas, apakah Mas tetap akan memulangkan aku atau menikahkan aku dengan laki-laki lain seperti yang Mbak Syahla mintak? Apa Mas sedikitpun tidak punya rasa sama aku Mas, tak bisakah Mas mencoba untuk menuntun Mbak Syahla pelan-pelan kalau yang dia egokan itu salah dan tidak benar kita melakukan poligami ini atas dasar hukum dan kita tidak ada niatan untuk menyakiti satu sama lain asalkan kita sama-sama ikhlas insyaallah ke belakangnya akan membuahkan hasil, bukankah Mas sudah rindu dengan sosok buah

  • Kedatangan Adik Madu    11 Keputusan Aurel

    Adam terkejut saat keluar mendapatkan Aurel yang sedang meninteng kopernya hendak pergi dari rumahnya. "Aurel, kamu mau kemana?" tanya Adam terkejut, apa yang terjadi pada istri mudanya itu. "Kenapa Mas, bukankah Mas dan Mbak Syahla mau memulangkan aku? tidak perlu repot-repot Mas aku bisa pulang sendiri dan aku tidak menyangka orang kini hanya satu-satunya aku percayai setelah kepergian Abi ternyata ia tidak tulus dalam menyangi aku dan hanya karena demi istri tuanya yang egois Mas tidak bisa bersikap tegas dan dewasa." "Aurel....," jadi istri mudanya itu sudah mendengar semuanya. "Aurel, kamu jangan salah faham dulu, kita masih bisa bicara dengan baik-baik, sekarang kamu masuk ya sebentar lagi di luar mau hujan nanti kamu bisa sakit," bujuk Adam, ia sendiri saat ini tak tahu apa yang harus di perbuat tapi ke duanya Adam tak ingin ada yang tersakiti karena dirinya. "Tidak perlu Mas, karena tidak ada yang perlu kita bahas lagi. Mas mau mewujudkan permintaan Mbak Syahla kan Mas!

  • Kedatangan Adik Madu    10 Syarat

    "itu tidak mungkin Dek, kalau aku melakukannya sama saja aku menyakiti hatinya karena sudah mempermainkan perasaan Aurel, dan lagi dia sekarang tanggung jawab Mas sayang!"Seketika Syahla yang tadinya tiduran kini mengubah posisinya duduk, dan mengangkat wajahnya menatap nanar sang suami yang jelas menolak permintaannya untuk menceraikan Aurel padahal dalam hal ini tidak ada yang di rugikan, baik Aurel ataupun suaminya kecuali kalau mereka berdua sudah saling mencintai sejak lama tapi bukankah kata Adam ia menikahi Aurel karena pesan sang Abi sedang ia tidak mau di madu jadi jalan satu-satunya adalah mencarikan suami untuk Aurel atau ia nikahkan saja dengan pria yang istri pertamanya siap di madu. "Permintaan ku tidak aneh, bukankah kalian berdua belum melakukan hubungan itu jadi tidak yang di rugikan! Aurel masih suci jadi dan dia bisa kita nikahkan dengan pria lain yang sama-sama single kalau memang dia tidak mau sama ustadz Azril tapi kalau tidak mau apa alasannya bukankah menjala

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status