Share

Bab 13

Alya berbicara dengan terus terang.

Tidak seperti Hana yang berhati-hati.

Seketika Hana merasa canggung. "Aku ... aku nggak bermaksud begitu."

Alya pun tidak peduli dengan apa yang wanita itu maksud.

Sebelum mereka pergi, Farhan menuliskan resep obat untuk Alya. Lalu, dia berkata pada Hana, "Walaupun temanmu nggak mau minum obat, dengan kondisinya yang seperti ini akan lebih baik kalau dia minum. Aku memberinya resep obat herbal yang nggak berbahaya untuk tubuhnya, minum beberapa dosis saja sudah cukup."

"Baik." Hana mengambil obat herbal itu.

Ketiga orang itu pun meninggalkan klinik dan kembali ke kediaman Keluarga Saputra.

Kediaman Keluarga Saputra.

Begitu pintu mobil terbuka, Alya menahan rasa tidak nyamannya dan berjalan keluar. Saat ini, dia hanya ingin kembali ke lantai atas dan tidur.

Namun, ketika turun dari mobil, dia terhuyung-huyung dan hampir jatuh ke depan. Rizki yang keluar dari mobil dengan cepat menangkapnya.

Pria itu mengerutkan kening dan menatapnya. "Kondisimu seperti ini, tapi kamu masih nggak mau minum obat atau disuntik. Kamu benar-benar ...."

Hana yang juga baru turun dari mobil melihat tangan kedua orang itu bersentuhan. Kemudian, dia cepat-cepat menghampiri dan membantu Alya.

"Rizki, biar aku saja."

Hana membantu Alya masuk ke dalam rumah, juga memberi salam kepada para pelayan yang dia lihat.

Ketika para pelayan melihat Hana, seketika mereka semua tampak terkejut.

Setelah Hana mengantar Alya ke lantai atas, para pelayan tidak bisa menahan diri mereka untuk berkumpul dan berbisik.

"Apa aku nggak salah lihat? Orang tadi adalah Nona Hana, 'kan?"

"Siapa Nona Hana?"

Para pelayan yang sudah bekerja cukup lama semuanya mengetahui Hana, tetapi beberapa pekerja baru tidak mengetahuinya.

"Hana Adelia, orang yang disukai tuan kita. Kamu bahkan nggak mengetahui hal ini."

"Orang yang disukai Tuan?" Mata pelayan itu terbelalak. "Tapi bukankah Tuan sudah menikah?"

"Pernikahan orang kaya kebanyakan hanya untuk kerja sama bisnis, hampir nggak ada perasaan di antara mereka."

Sang pembicara memamerkan pengalamannya yang sudah berada di Keluarga Saputra selama bertahun-tahun. Dia berbicara dengan percaya diri dan bangga, "Kalian para anak baru nggak mengerti, dulu aku telah menyaksikannya. Hana ini bukan hanya orang yang disukai Tuan, dia juga penyelamat nyawa Tuan. Sebelumnya dia pergi belajar ke luar negeri, Tuan pun selalu menunggunya."

"Kalau begitu kenapa Tuan menikahi Nyonya?"

"Itu karena neneknya Tuan jatuh sakit, sang nenek ingin melihat tuan kita membangun keluarga dan kariernya. Jadi, tuan kita nggak punya pilihan dan ingin mencari seseorang untuk mengisi posisi tersebut. Kebetulan, pada saat itu Keluarga Kartika bangkrut. Mengerti?"

Selesai bicara, orang itu mengangkat alisnya dan menambahkan, "Ini adalah rahasia keluarga kaya, nggak banyak orang yang tahu. Jadi, kalian jangan menyebarkannya."

"Ah, aku kira Tuan dan Nyonya sangat harmonis, nggak kusangka pernikahan mereka ternyata palsu."

"Bagaimana mungkin semua itu nyata? Semuanya hanya akting, dasar anak naif ...."

Sekelompok pelayan itu hendak berbicara lagi, tetapi tiba-tiba terdengar suara berdeham.

Mereka semua menoleh, lalu menemukan sang kepala pelayan yang entah kapan sudah menghampiri mereka. Kepala pelayan itu berdiri dengan wajah yang masam dan menatap mereka.

"Apa kalian nggak perlu bekerja?"

Seketika kerumunan itu pun bubar.

Setelah mereka pergi, sang kepala pelayan masih berdiri di sana. Dia sudah berusia lebih dari 50 tahun dan alisnya mulai memutih. Dia mengerutkan keningnya.

Ternyata Hana sudah kembali ....

Pantas saja dia merasa ada yang salah dengan Nyonya semalam.

Hana membantu Alya kembali ke kamarnya.

"Terima kasih."

"Sama-sama." Hana tersenyum. "Cepatlah beristirahat."

"Baik." Alya melepas sepatunya dan berbaring. Kemudian, dia melihat Rizki yang perlahan datang dari belakang. Pandangan mata pria itu dengan tak acuh melintasinya sebelum akhirnya jatuh ke sosok Hana.

"Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang?"

Bagaimanapun juga tempat ini adalah kediaman Keluarga Saputra. Untuk saat ini, Hana tidak mempunyai alasan untuk tinggal di sini lebih lama. Hana pun menganggukkan kepalanya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status