Share

Bab 7

Penulis: Yuki
Alya merasa tidak berdaya. "Aku hanya kehujanan, ini bukan hal serius."

Kemudian, dia meletakkan laporan pekerjaan kemarin di atas meja Rizky.

"Ini ringkasan pekerjaan kemarin, aku sudah merapikannya. Masih ada hal lain yang harus aku kerjakan, jadi aku nggak akan mengganggu reuni kalian."

Alya menatap Hana, wanita itu pun segera tersenyum.

Ketika Alya sudah pergi, Rizki mengerutkan keningnya.

"Rizki?"

Dia baru tersadar kembali ketika Hana memanggilnya.

Melihat ekspresi Rizki saat ini, Hana merasa heran. Namun, dia masih berkata dengan suara yang lembut, "Menurutku kondisi Alya memang nggak terlalu baik. Walaupun dia sekretarismu, sebelum keluarganya bangkrut dia adalah nona besar dari Keluarga Kartika. Tolong jangan terlalu keras padanya."

Keras?

Rizki tertawa di dalam hatinya, siapa yang bisa bersikap keras pada nenek moyang itu?

Namun, dia tidak mengatakan isi hatinya dan hanya menjawab, "Ya."

Alya kembali ke ruang kantornya dengan langkah berat.

Begitu dia duduk, dia tidak bisa menahan dirinya lagi dan langsung berbaring.

Kepalanya makin pusing.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Alya mendengar suara Tiara.

"Kak Alya, bagaimana kalau kamu pulang dan istirahat saja?"

Alya tidak dapat mengerahkan tenaganya. Dia merasa sangat tidak nyaman dan hanya bisa berbisik, "Tiara, aku akan tidur sebentar."

Setelah mengatakan itu, Alya segera tertidur lelap.

Alya bermimpi.

Di mimpinya, dia kembali ke saat dia berusia 18 tahun.

Hari itu adalah upacara kedewasaan Alya dan Rizki.

Kedua keluarga mereka merayakan upacara itu bersama. Pada hari itu, Alya mengenakan gaun biru kesukaannya, menata rambutnya menjadi bergelombang dan mempercantik kukunya. Dia berencana untuk menyatakan perasaannya pada Rizki.

Setelah cukup lama mencari Rizki, dia menemukan pria itu di sebuah taman kecil.

Alya pun hendak menghampirinya, tetapi tidak sengaja mendengar perkataan teman-teman Rizki yang sedang bercanda.

"Rizki, sekarang kamu sudah dewasa, apa ada wanita yang kamu suka? Seseorang yang ingin kamu nikahi."

"Aku pikir gadis kecil yang bernama Alya itu lumayan, dia selalu mengikuti di belakangmu."

Mendengar ini, Alya tanpa sadar menghentikan langkahnya. Dia ingin mendengar jawaban Rizki.

Lagi pula, jawaban Rizki sangat penting untuk hal yang akan dia lakukan selanjutnya.

Namun, sebelum Rizki sempat menjawab, seseorang menyela, "Bukan Alya, Rizki hanya menganggapnya seperti adik. Siapa yang nggak tahu kalau di hati Rizki hanya ada satu orang, yaitu Hana."

Hana ....

Alya diam-diam menatap ke arah Rizki.

Di kegelapan malam, pria itu duduk di sebuah kursi batu. Kaki panjangnya hampir tidak menyentuh tanah. Sebuah senyum samar-samar muncul di wajahnya, dia sama sekali tidak membantah.

"Memang, Hana lebih lembut dan menarik, dia juga lebih feminin. Alya hanya seorang gadis kecil. Lalu yang terpenting, Hana telah menyelamatkan nyawa Rizki."

Orang yang sedang berbicara adalah Irfan Santoso, dia adalah salah satu teman dekat Rizki. Biasanya, dia suka menggoda Alya. Setiap kali melihat gadis itu, Irfan selalu menarik kepang rambutnya.

Dia juga salah satu orang yang paling Alya benci.

Siapa yang gadis kecil!

"Benar, Hana pernah menyelamatkan nyawamu. Waktu itu arus sungainya deras, kalau dia nggak melompat untuk menyelamatkanmu, mungkin Rizki sudah nggak ada lagi di dunia ini."

Pemuda itu mengangguk dan akhirnya mengeluarkan suara setuju.

Wajahnya tampak pucat di bawah sinar bulan. "Aku akan selalu menyediakan tempat untuknya di sisiku."

Duar.

Seketika warna menghilang dari wajah Alya, dia menjadi sangat pucat.

Dia tidak menduga pernyataan cintanya akan kalah sebelum berperang.

Hana menyelamatkan nyawa Rizki, topik ini sangat dibicarakan di lingkaran pergaulan mereka.

Pada zaman dulu, seorang pahlawan tampan akan menyelamatkan seorang wanita cantik. Sekarang, seorang wanita lembut yang cantik menyelamatkan seorang pemuda tampan. Mereka adalah Hana dan Rizki.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Miss Sgs
ini novel terjemahan ya
goodnovel comment avatar
Atik Marganing
gregetan sama ceritanya
goodnovel comment avatar
Meny Djaulu
sepertinya cerita terjemahan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status