แชร์

Bab 3

ผู้เขียน: Mirah Official
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-04-04 15:21:07

Saat ini, Nicholas seperti sedang disidang oleh keluarga besar Shiren. Ibu, adik, kakek, nenek, tentu juga dengan Shiren, berkumpul menghadap kearah Nicholas. Jika orang lain mungkin sudah ketar-ketir, beruntung yang ada di posisi ini adalah Nicholas, rasa percaya diri yang tinggi tidak membuat dia gentar sedikit pun.

"Baiklah, langsung saja ke intinya. Aku sebagai wali Shiren sangat berterima kasih padamu, Nicholas. Kamu bersedia menikah dadakan demi menyelamatkan nama baik keluargaku. Sesuai dengan apa yang aku katakan sebelum kamu menikahi Shiren, kamu bebas meminta apapun padaku sebagai imbalan. Entah itu berupa harta maupun jabatan, akan aku usahakan. Dari yang kulihat juga kamu pria yang pekerja keras dan cerdas. Mungkin karena masalah ekonomi keluargamu, kamu hanya mampu untuk menjadi karyawan di sini. Yah, itu sama sekali bukan masalah serius selagi kamu mampu bekerja keras. Buktinya, sekarang kamu diberi kesempatan untuk menggapai impianmu," jeda Domenico untuk mengambil napas yang nyaman. Maklum, dia sudah tua dan gampang bengek.

Orang-orang yang ada di sana pun turut mendengarkan ucapan Domenico sebaik mungkin.

"Jadi, sekali lagi kamu bebas meminta apapun padaku. Dan untuk pernikahan kalian, tetap akan dikontrak. Aku harapkan agar bertahan minimal 6 bulan agar media yang saat ini ku-usahakan untuk bungkam tidak semakin menjadi jika Shiren tidak menjadi janda secepatnya. Terbayang bukan jika kemarin menikah besok lusa cerai? Sama saja perjuangan Nicholas untuk menerima pernikahan ini sia-sia. Dan untuk keluargamu, Nicholas, jika kamu keberatan mereka tahu dengan pernikahan konyol ini, kamu tidak perlu memberitahu pada mereka. Toh hanya enam bulan, dan aku rasa tidak terlalu lama untuk merahasiakan hal ini dari keluargamu. Setelah masa pernikahan ini selesai, kamu bebas menjalani kehidupanmu seperti sedia kala," sambungnya panjang kali lebar.

"Jadi, apa yang ingin kamu pinta, Nicholas? Ayok, jangan segan," timpal Jasmine, istri Domenico.

Nicholas tersenyum menenangkan sebelum menjawab, dia sempat melirik ke arah Shiren, dan kebetulan wanita itu juga sedang melirik ke arahnya. Alhasil, Shiren tampak salah tingkah sedangkan Nicholas tetap tenang.

"Aku turut prihatin pada kisah cinta Shiren yang harus berakhir seperti ini. Untuk pertolongan ini, aku tidak berniat meminta apapun sebenarnya. Namun, melihat Tuan dan Nyonya sangat memaksa, aku akan meminta satu hal. Cukup jadikan aku sekretaris sekaligus asisten Shiren, kurasa pekerjaannya tidak akan terlalu sulit, dan gajinya pun lebih tinggi dari jabatanku sekarang," jawab Nicholas membuat orang-orang yang ada di sana terkejut. Kecuali Shiren, dia sudah mendengar permintaan Nicholas ini.

Jay, dia bahkan sampai tak percaya Nicholas hanya meminta hal sederhana itu. Yang memberinya penawaran adalah tuan besar langsung, tolong ingatkan Nicholas akan hal ini.

Domenico pun terkejut, dia padahal sudah membayangkan Nicholas akan meminta uang segudang atau kapal pesiar. Dia juga membayangkan Nicholas akan meminta jabatan tinggi di perusahaannya. Dan jawaban Nicholas sendiri benar-benar membuatnya terkejut.

"Nicholas, kamu sungguh ingin menjadi sekretaris Shiren? Ayolah anak tampan, dia ini rumit! Apalagi sekarang sedang patah hati, dia pasti lebih rumit dan menyebalkan. Kamu bisa meminta pada Kakek untuk menjadi direksi apalah itu daripada menjadi sekretaris Shiren!" cerocos Belinda menjelekkan sang anak.

Wajah Shiren sontak masam, dia dikatai rumit dan menyebalkan oleh ibunya sendiri.

"Maaf, Nyonya. Dari pengalaman yang ku-punya, sepertinya lebih cocok menjadi sekretaris saja. Bukannya tidak ingin, tapi aku tidak ingin mengacaukan tatanan petinggi perusahaan. Mereka yang ada di jajaran itu pastilah orang hebat dan berpengalaman. Aku akan bekerja dan meminta di tempat yang sesuai untukku saja," jelas Nicholas membuat semuanya bungkam.

Nicholas tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kerendahan hatinya pun benar-benar membuat para orang tua kagum.

"Ckckck, aku jika ada di posisimu, aku akan meminta perusahaan itu!" celetuk Jay dengan wajah polosnya. Pria berusia 23 tahun itu turut kagum pada Nicholas.

Shiren yang ada di samping Jay, reflek memukul lengan sang adik.

"Kamu disuruh saja tidak mau, kenapa pula harus mengkhayal agar bisa meminta perusahaan itu?!" kesal Shiren. Atensi semua orang pun sontak tertuju pada kakak beradik itu.

"Tentu beda! Aku ingin memiliki perusahaan, tapi tetap kamu yang bekerja, hahaha!!!" Jay tampak sangat bahagia menjahili Shiren. Baginya, wajah masam Shiren adalah pemandangan yang paling menyenangkan.

"Ekhem! Jika ingin bercanda lebih baik jangan di sini," tegur Domenico pada kedua cucunya. Sontak dua manusia itu diam.

Setelah memastikan keadaan kembali kondusif, barulah Domenico memulai kembali percakapan.

"Baiklah, permintaanmu aku setujui. Setelah masa cuti pernikahan selesai, kamu bisa bekerja sebagai sekretaris Shiren. Gajinya pun kubuat dua kali lipat," putus Domenico. Sekali lagi, apapun yang Nicholas inginkan dia kabulkan.

"Untuk hubungan mereka sendiri bagaimana? Apakah boleh berhubungan layaknya suami istri biasa?" bisik Jasmine pada sang suami. Domenico mengangguk kecil tanda dia akan membahas hal ini juga.

"Satu lagi. Untuk hubungan kalian juga perlu dibicarakan." Kalimat yang dilontarkan oleh Domenico ini berhasil membuat Shiren dan Nicholas saling pandang. Hubungan? Batin mereka bersamaan.

"Kakek, sudah jelas aku dan Nicholas hanya menikah kontrak. Hubungan kami tetap akan seperti ini sampai kontrak selesai. Kami hanya perlu menunggu selama 6 bulan dan setelah itu berpisah," balas Shiren cepat. Dia sedikit was-was membahas hubungan. Rasanya tidak siap jika harus dipatahkan lagi oleh seorang pria.

"Aku tahu, Cucuku Sayang. Maksud Kakek, kalian tidak perlu menjalankan kewajiban seperti suami istri pada umumnya. Sebebas kalian ingin seperti apa. Namun, untuk berangkat ke kantor sepertinya kalian harus berangkat bersama selama 6 bulan, kecuali yang satu memiliki halangan. Namun jika ada sesuatu pun tidak masalah," goda Domenico sambil melirik Shiren.

'Sesuatu' di sini artinya perasaan lain yang tumbuh di antara mereka. Bisa jadi yang awalnya kontrak, eh malah jadi menetap, bukan?

"Ck, Kakek ini!" kesal Shiren.

Domenico tertawa kecil melihat Shiren. Ya, daripada melihat wajah sedih lebih baik melihat wajah menyebalkan.

"Kamu tidak ingin memberitahu keluargamu tentang Jovan?" tanya Nicholas pada Shiren tiba-tiba. Semuanya pun kembali diam, termasuk Shiren yang kembali terbayang video yang sempat dia lihat.

Shiren tak menjawab, namun tubuhnya perlahan gemetar. Dia dengan cepat membuka ponselnya dan menyerahkannya pada Belinda, dia juga meminta Belinda agar segera membuka folder video terbaru.

Mata Belinda nyaris lompat dari tempatnya, dia spontan menjauhkan ponsel itu. Sontak semua yang ada di sana melihat dengan jelas video tersebut. Amarah Domenico pun kembali memuncak.

"Brengsek!"

***

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Extra Part

    "Ohh, Sayang, kenapa kamu tidak menua sama sekali?" tanya Shiren dengan suara sensual saat merasakan badai kenikmatan yang tidak berkesudahan dari sang suami. Melihat bagaimana gagahnya pria ini memberikan sentuhan cinta yang tak pernah berubah dari awal mereka bersama. Nicholas mencecap habis seluruh rongga mulut Shiren seakan ingin menyatukan dua raga yang berbeda. Dan untuk yang ke sekian kalinya, mereka menikmati puncak kenikmatan bersamaan dengan rasa cinta yang semakin meluap.Nicholas ambruk di samping sang istri, memandang penuh bahagia pada seorang wanita yang sangat berarti di hidupnya."Harusnya aku yang bertanya seperti itu, Shiren. Kamu seperti vampir yang tidak pernah tua. Wajahmu saat masih gadis masih bisa aku lihat sekarang," balas Nicholas tak kalah pandai memuja sang pujaan hati.Shiren semakin menempel pada Nicholas seraya terkikik geli, dia naik ke atas perut Nicholas lalu berbaring di sana. "Andai aku bisa hamil lagi, aku rindu saat-saat mengandung dan dimanja

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Ekstra Part

    Nicholas memandang haru foto keempat anaknya yang tumbuh dengan sangat baik. Putri bungsunya bahkan sudah besar dan kini sudah memasuki sekolah menengah atas, tiga kakaknya yang lain sudah lulus dari perguruan tinggi dan sibuk dengan cita-cita mereka masing-masing.Nicholas tidak pernah terpikirkan sanggup menjalani kehidupan selama ini setelah berbagai macam badai yang dia lewati. Tentunya, bersama Shiren dia sanggup melewati segala hal."Melamun lagi? Agaknya lebih baik kita pergi berkencan daripada bosan di rumah. Ayo, aku sudah pesan tempat," celetuk Shiren membubarkan lamunan Nicholas.Ditariknya pinggang Shiren dengan lembut sampai tubuh itu jatuh dalam pangkuan Nicholas. Shiren hanya bisa diam dan menikmati rengkuhan hangat dari sang suami."Aku sangat mencintaimu, Shiren. Kamu segalanya untukku," lirih Nicholas tampak berhenti membelai lembut tubuh sang istri. "Aku juga. Aku juga sangat sangat mencintaimu," balas Shiren tak kalah lembut. Semakin tua Nicholas semakin manja dan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Tamat

    "Nicholas, Shiren jatuh!"Tiga kata keramat itu berhasil membuat nyawa Nicholas hampir lepas dari tempatnya. Kandungan Shiren sangat lemah, dan beberapa hari yang lalu dokter sempat berkata padanya kalau Shiren tidak boleh jatuh-jatuh lagi atau akibatnya sangat fatal. Dan saat ini, hal yang sama terulang kembali."Shiren, jangan tidur! Tatap mataku dan jangan pernah tidur! Lihat aku lihat aku, kamu pasti baik-baik saja, kamu dan anak kita pasti selamat. Jangan tutup matamu, Sayang, aku mohon. Katakan apapun yang kamu rasa dan jangan pernah tidur!" Nicholas terus mengoceh dengan kedua kaki terus melangkah membawa istrinya keluar dari rumah. Dan saat masuk ke dalam mobil, Shiren hampir-hampir hilang kesadaran kalau Nicholas tidak semakin kuat berteriak."Shiren, ingat anak-anak dan aku, Sayang. Kamu tidak boleh seperti ini, kamu harus sembuh dan jangan pernah berniat meninggalkan kami. Lihat aku, kamu kuat dan harus bisa bertahan seperti apapun sulitnya. Aku mohon jangan tidur," pinta N

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 261

    Sepasang suami istri yang sedang berbuat mesum di salah satu gazebo pantai hampir saja terciduk oleh petugas keamanan. Beruntungnya mereka tidak sampai melepas pakaian dan dengan mudah menutupi inti diri agar tidak dilihat orang lain."Kami hanya duduk santai di sini, tidak macam-macam," ungkap Nicholas dengan raut wajah serius, berharap kalau dua petugas keamanan yang sedang menginterogasinya percaya."Baiklah, maafkan kami sudah mengganggu waktu Tuan dan Nyonya, mungkin tadi hanya perasaanku saja seperti mendengar suara-suara aneh. Di pantai daerah ini memang tidak boleh macam-macam, kami bukan budaya yang bebas," jelas salah satu dari mereka. Setelah tak ada lagi salah paham, mereka pun pergi."Astaga ... aku benar-benar malu! Bagaimana bisa kita hampir terciduk? Idemu sangat buruk," gerutu Shiren kesal luar biasa pada suaminya. Dia sudah tiga kali menolak ide gila Nicholas, namun pria ini tetap memaksa. Alhasil, hampir saja kelakuan buruk mereka diketahui oleh orang lain."Maafka

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 260

    Anak-anak di rumah tak kalah antusias dari orang tuanya yang sedang pergi berlibur. Mereka juga diajak pergi oleh Cassie dan Robert setiap pulang sekolah dan selalu pulang malam. Meskipun lelah menghadapi tiga cucunya yang sangat aktif, tapi Cassie dan Robert sangat senang. Mereka sangat puas bermain dengan anak-anak."Nenek, kami dan ayah lebih nakal siapa? Kata ayah, kami tidak nakal dan sangat baik seperti ayah kecil. Memangnya ayah tidak nakal? Aku tidak percaya sebenarnya," ujar Bernard mengungkapkan rasa penasarannya selama ini. Sudah cukup lama dia ingin bertanya namun baru ingat lagi sekarang.Cassie dan Robert sontak saling bertukar tatapan, Robert hanya bisa mengendikkan bahu dan menyerahkan urusan anak-anak pada Cassie. Robert pergi mencari angin di luar."Tentu saja, ayah kalian sangat baik dan tidak nakal. Maka dari itu kalian pun menjadi anak-anak yang tak beda jauh dengan ayah sewaktu kecil. Tapi tetap saja, mengurus tiga anak sekaligus tentu lebih melelahkan. Maka dari

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 259

    Selesai bercinta yang sangat membara, Shirren kembali diserang rasa lapar luar biasa. Namun sebelum keluar dari kamar, dia tak lupa untuk mengenakan pakaian tertutup dari leher sampai ujung kaki. Jangan sampai ada orang lain yang melihat motif polkadot di tubuhnya. "Anna, tolong buatkan paella dan churos, ya? Ah iya, buatkan juga espreso dan jus mangga," pinta Shiren pada pramugari yang melayani. Wanita bernama Anna itu langsung mengiyakan dan cepat-cepat pergi.Shiren tak langsung kembali ke kamar, dia berkeliling sebentar di dalam pesawat pribadi ini yang sangat luas dan nyaman. Sofa-sofa berbulu halus dan empuk itu berhasil mencuri perhatian Shiren."Ah ... pinggangku, sofa ini nyaman sekali," gumam Shiren setelah berhasil menemukan posisi nyaman di sofa tunggal yang sangat nyaman. Dia hampir tertidur jika Anna tidak datang membawa pesanan yang dia inginkan."Yang espreso tolong berikan pada suamiku." Anna lagi-lagi mengangguk patuh sambil menaruh paella, churos dan jus mangga yan

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status