Share

Bab 1401

Penulis: Galang Damares
Orang itu adalah Dora.

Jadi, aku langsung menelepon Dora, "Bu Dora, kamu di kantor?"

"Kenapa kamu peduli aku di kantor atau nggak? Katakan saja apa maumu."

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Bolehkah aku mentraktirmu secangkir kopi?" Aku sudah belajar dari kesalahanku.

Dora segera berkata sambil tersenyum, "Tentu saja. Datanglah ke Kafe Shine di dekat kantor. Aku akan menunggumu di sini."

Aku langsung melaju ke Kafe Shine.

Dora tiba lebih awal. Dia bahkan telah memesan secangkir kopi untuk dirinya sendiri.

Pada saat bersamaan, ada laptop di depannya. Dia tampak sedang bekerja.

Aku duduk di hadapannya sambil tersenyum. "Apa satu cangkir cukup? Kamu mau pesan lagi?"

Dora memutar bola matanya ke arahku. "Kamu masih perlu bilang? Kalau nggak cukup, aku akan pesan lagi. Sementara kamu, katakanlah, apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Bu Dora, aku stafmu. Apa aku nggak bisa datang ke tempatmu kalau aku punya waktu luang?"

"Cih! Kamu masih tahu kamu stafku. Coba aku tanya, sudah berapa lama
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1416

    "Bibi, kamu sengaja?" tanyaku tanpa sadar dengan ekspresi terkejut.Diana berkata, "Bukan begitu. Aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu. Aku nggak sengaja aku melihat Lanny mendatangimu, jadi aku bersembunyi dan menguping karena penasaran. Aku nggak menyangka akan mendengar percakapan yang begitu luar biasa."Diana berkata sambil menutup mulutnya dan tertawa.Aku benar-benar tidak berdaya.Aku berpikir sahabat ini sungguh aneh.Aku menahan senyum dan bertanya, "Bibi, apa yang ingin Bibi bicarakan padaku?"Aku segera mengakhiri topik itu.Diana memutar tubuhnya, lalu berjalan ke arahku. Kemudian, dia bertanya sambil tersenyum, "Aku mau tanya, bagaimana hubunganmu dengan putriku akhir-akhir ini. Ada perkembangan?""Eh ... Bibi, bisa serius nggak?" kataku dengan ekspresi serius.Diana berkata sambil mencubit lenganku, "Dasar bajingan, kenapa kamu berpura-pura di hadapanku?"Aku mengusap lenganku yang dicubit sambil berkata, "Aku nggak berpura-pura. Aku serius. Aku serius sekarang, Bib

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1415

    "Lalu ... lalu ...."Lanny ragu-ragu. Dia tidak bisa menjelaskannya.Aku tidak bertanya apa-apa lagi. Aku langsung memeriksa denyut nadinya.Tidak lama kemudian, aku menemukan alasannya. "Bibi, akhir-akhir ini kamu jarang menstruasi?"Lanny mengangguk.Lanny berkata dengan suara pelan, "Dokter bilang ini tanda menopause. Aku dengar kalau aku menopause terlalu dini, aku akan cepat menua.""Aku belum ingin menopause. Aku nggak ingin menua terlalu cepat. Kamu bisa membantuku?"Aku berkata, "Yah, Bibi, menopause memang berdampak besar pada wanita. Tapi, kalau kamu ingin menstruasimu terus berlanjut, prosesnya akan sangat lambat kalau hanya bergantung pada obat-obatan atau akupunktur saja.""Cara terbaik adalah ... adalah ...."Jika orang itu adalah Diana, tentu saja aku akan mengatakannya secara langsung. Namun, aku menghadapi Lanny yang kolot dan serius. Aku benar-benar tidak berani mengatakannya secara langsung.Aku takut jika aku mengatakannya, dia akan memarahiku lagi.Aku tidak menyan

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1414

    "Ngg ... nggak," jawabku dengan perasaan bersalah.Karena aku berbohong.Aku menyukai Helena. Namun, aku tahu ada beberapa hal yang dapat aku lakukan dan ada beberapa hal yang tidak dapat aku lakukan.Kendru mengetuk meja dengan jarinya. "Hei, hei, hei. Aku dengar wanita simpanan Tiano sangat cantik. Dia suka menempel padamu sepanjang hari. Kenapa kamu nggak punya perasaan padanya?""Entah kamu berbohong atau kamu nggak normal."Alur pemikiran Kendru selalu begitu jelas.Dama berbeda. Dia masih menunjukkan ekspresi serius dan kaku. "Bukankah lebih baik nggak suka? Kamu suka dia memikirkan setiap wanita cantik yang dilihatnya?""Apa kamu berani membiarkan putrimu menikah dengan pria seperti itu?"Kendru membalas, "Pak Dama, kamu salah. Berapa banyak pria yang nggak suka wanita cantik? Kesukaan dan tanggung jawab adalah dua hal yang berbeda.""Pria sejati adalah pria yang menyukai wanita cantik, tapi mereka dapat mengendalikan dirinya.""Kalau semua orang sama bodohnya dan kaku sepertimu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1413

    Aku berpikir dalam hati, "Aku nggak memprovokasimu. Kenapa kamu mengeluh padaku?"Yah, Keluarga Lugos tetap yang terbaik, ramah dan mudah bergaul.Tentu saja, aku hanya berani mengatakan ini dalam hati."Oke, oke. Kita akhiri saja. Dama, ceritakan tentang Tiano."Dama memberi tahu Kendru tentang rencananya.Dia meminta Kendru untuk bekerja sama dengan Tiano dulu. Selain itu, dia harus memberikan Tiano kontrak yang besar.Jika Tiano ingin berbisnis, dia harus menemukan cara untuk mengumpulkan dana.Sekarang polisi telah bekerja sama dengan bank-bank besar. Jadi, Tiano pasti tidak akan bisa mendapatkan pinjaman dari bank.Jika Tiano benar-benar kehabisan pilihan, dia pasti akan mengungkap semua perusahaan kredit gelapnya.Tiba saat itu, dia akan menangkap Tiano dan kawanannya.Aku mendengarkan kata-kata itu. Aku merasa terkejut.Aku tidak menduga polisi telah memperhatikan Tiano. Mereka juga bersiap untuk menangkapnya.Aku bahkan tidak menyangka semua ini berhubungan dengan Kendru.Tiano

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1412

    "Pfft ...." Aku sedang minum air. Saat mendengar kata-kata Kendru, aku tidak bisa menahan diri untuk menyemburkan semua air itu.Wajah Dama menjadi makin masam. Ekspresinya pun tampak sangat jelek.Kendru bertanya sambil tersenyum, "Bolehkah? Kalau boleh, aku akan menyetujuinya.""Nggak!" Hal yang tidak aku duga adalah Dama benar-benar menolak dengan ekspresi masam.Kendru bingung. "Kenapa? Kamu nggak suka Edo, jadi kenapa kamu nggak memberikannya padaku?""Huh, meskipun aku nggak suka, nggak ada alasan bagiku untuk memberikannya padamu!" Dama sangat keras kepala.Aku tidak begitu mengerti hubungan antara kedua orang tua ini. Tampaknya, mereka marah padaku?Namun, aku merasa sangat dirugikan. Aku tidak memprovokasi atau menyinggung mereka, tetapi mereka bersikeras melibatkanku.Aku ketakutan hingga tidak berani mengatakan sepatah kata pun. Aku hanya berharap aku tidak akan terlibat.Namun, apa yang akan datang tidak dapat dihindari.Mereka terus-menerus bertengkar. Akhirnya, pertengkar

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1411

    Dia tidak ingin Diana menderita lagi.Selama bertahun-tahun, mereka memang tidak pernah berencana untuk memiliki anak kedua. Namun, siapa sangka tiba-tiba Diana berubah pikiran.Diana berkata sambil tersenyum, "Aku hanya asal omong. Aku nggak pasti bisa hamil atau nggak."Kendru segera memeluk pinggangnya dan berkata, "Kamu meragukan kemampuanku? Aku nggak cukup memuaskanmu beberapa hari ini ...."Keduanya saling menggoda secara terang-terangan.Hal ini membuat Dama dan istrinya tersipu malu."Oke, oke. Cukup sudah kalian. Kalian sudah tua, tapi kalian masih belum bisa mengendalikan diri. Kalau kalian terus seperti ini, kami akan pergi," kata Dama dengan ekspresi masam.Lanny menundukkan kepalanya dan tetap diam, seolah-olah dia memikirkan sesuatu.Kendru tertawa dan menggoda, "Pak Dama, bukankah kamu terlalu kaku? Hal-hal seperti ini adalah kesenangan yang luar biasa dalam hidup. Kamu begitu kaku. Kamu pasti akan kehilangan banyak kesenangan."Dama berdiri dan hendak pergi.Kendru seg

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status