Share

Bab 1

''AMPUNNN!!!''

''GA GA GA, KEIRA GA SALAH!!!''

''AHHHHH!!!''

Lagi, Keira terbangun dari mimpi buruknya. Mimpi yang mengingatkan akan kejadian 12 tahun yang silam, mimpi yang membuatnya merasakan ketakutan dan sedih yang luar biasa hingga menyebabkan trauma yang mendalam pada dirinya. Sudah banyak yang dilakukan oleh kedua orangtua nya untuk menyembuhkan trauma yang ada didalam diri Keira namun bayang- bayang masa lalu seakan tidak bisa terlepas didalam diri Keira.

TOK TOK TOK

''Nak, kamu gapapa? Buka pintunya!!!'' teriak sang Ibu dari luar kamar yang begitu panik mendengar teriakan dari putri nya. 

''Sebentar bu,'' ujar Keira dari dalam kamar nya.

Ceklek, lalu pintu kamar terbuka.

''Mimpi buruk lagi nak?'' tanya sang ibu mendekati putri nya dengan raut wajah yang khawatir dan membasuh wajah Keira yang dipenuhi peluh keringat di area dahi nya.

Entah sudah berapa kali mimpi itu terus menghantuinya, bahkan Keira sering kali terbangun di larut malam sehingga hal itu bereaksi pada tubuhnya yaitu mengeluarkan keringat dan gemetar yang cukup begitu hebat. Sehingga Keira tidak segan- segan ke kamar orangtuanya untuk menemani nya tidur kembali.

''Iya bu,'' jawab Keira dengan raut wajah yang didominasi dengan rasa sedih dan takut akan mimpi yang dialami nya.

Seolah merasakan yang dirasakan oleh Keira, sang Ibunda memeluk dan mengelus kepala anaknya dengan kasih sayang dengan begitu menyalurkan rasa tenang dan kekuatan ke dalam diri Keira.

''Tidak usah dipikirkan lagi nak, yang lalu biarlah berlalu toh kejadian tersebut sudah jadi takdir Tuhan Yang Maha Esa, nasib, jodoh maupun kematian itu semua sudah diatur nak,'' ujar sang Ibu lembut mencoba memberikan pengertian kepada sang puterinya. Keira lantas mengangguk dan membalas pelukan Ibunya dengan erat seolah- olah dengan memeluk Ibunya mendaptkan ketenangan dan rasa aman.

''Yaudah ayo siap- siap berangkat sekolah, tadi Ibu kesini tuh kebetulan mau bangunin kamu eh tapi malah denger teriakan kamu deh,'' ujar sang Ibu mencoba bangun dan siap- siap untuk turun ke bawah.

Lalu Keira beranjak dari kasur dan melakukan ritual nya untuk bersiap- siap ke sekolah nya, setelah semua yang dirasanya cukup akhirnya Keira turun ke bawah untuk sarapan bersama dengan keluarga nya kecilnya.

''Pagi semua nya,'' sapa Keira dengan muka sumringah dan mencium pipi kedua orangtuanya yang juga dibalas oleh kedua orangtuanya dengan memeluk dan mencium pipi Keira.

''Dih tumben abang ga dicium juga pipinya Raa?'' tanya Kalvin sang abang yang tidak terima karena adiknya melewati nya begitu saja seolah- olah tidak mengganggap dirinya ada di meja makan.

''Bodo,'' jawab Keira raut muka yang teramat sebal dan memeletkan lidahnya kepada Kalvin.

Karena lantaran kemarin malam Kalvin mencoba mengusilkan sang adik dengan mencoba memberikan hadiah yang ternyata isinya adalah sebuah tipuan belaka untuk menakuti sang adik hingga Keira terjangkit dan berteriak memaki sang abang, Kalvin yang mendengar teriakan dan amukan dari Keira hanya cekikikan, baginya kemarahan Keira adalah hiburan bagi dirinya sendiri.

''Yampun masih marah gara- gara tadi malam Ra?'' tanya Kalvin dengan memasang muka tampang tak berdosa dan mencolek lengan Keira untuk mendaptkan perhatian sang adik.

''Husss kalian ini deh gabisa akur sedikit toh, selalu aja ada yang diributan, kamu juga Vin seneng banget deh jailin adek kamu itu,'' ujar sang Ayah mencoba melerai kedua sang anak, pasal nya setelah Keira mengamuk lantas dia pergi ke kamar kedua orangtuanya untuk mencari pembelaan.

''Abang duluan tuh lagian masa Keira dikasih boneka yang serem kayak gitu coba,'' ujar Keira dengan  masih memasang muka sebal dan merasa dirinya dibela oleh sang ayah.

''Sudah, mau sampai kapan kalian ribut terus? Lihat tuh udah jamberapa coba, katanya kamu ada meeting pagi ini Vin, kok belum berangkat juga?'' ujar sang Ibu mencoba membantu suaminya untuk melerai kedua anaknya

Pernah sewaktu- waktu kedua remaja itu bertengkar kecil yang berakibat mereka terlambat untuk melakukan aktivitas nya masing- masing namun kedua adik tersebut akan saling berbaikan dengan Kalvin yang mencoba merayu bahkan menyogok membelikan apa yang Keira inginkan untuk mendapatkan permintaan maaf dari Keira dan hal itu merupakan kesempatan emas yang tidak akan disia- siakan oleh Keira untuk memeras Kalvin secara habis- habisan, Kalvin yang melihat tingkah adik nya hanya menggelengkan kepala nya.

 ''Astaga lupaa, yaudah Kalvin berangkat dulu ya, Ra kamu jalan aja dulu ya hari ini,'' ujar Kalvin berpamitan kepada kedua orangtuanya dan tidak lupa menjaili adiknya dengan mencubit kedua pipi Keira.

''Ih ngeselin banget sih tuh orang,'' ujar Keira dengan muka yang semakin bete lantaran Kalvin bukan nya mencoba untuk meminta maaf kepada Keira namun semakin menjadi dibuat kesal akibat ditinggal begitu saja oleh Kalvin.

''Yaudah Keira sama ayah aja, Ayo!!!'' ujar sang ayah menawari tumpangan kepada Keira lalu bergegas berpamitan dan tidak lupa dengan rutinitas nya yaitu mencium kedua pipi sang istri.

#########################################################

Keira dengan semangat 45 memasuki sekolah tidak lupa dengan atribut seragam yang sesuai dengan aturan di SMA Lentera Bangsa. Yapss!! Benar sekali Keira Siswi di SMA Lentera Bangsa, sekarang ini Keira duduk di bangku kelas 12. Keira memiliki dua sahabat yang sekelas dengan nya, namanya Bella dan Gita, mereka bertiga selalu satu kelas dari kelas 10 hingga sampai duduk di bangku kelas 12. Mereka memiliki sifat yang berbeda namun dengan perbedaan tersebut membuat mereka saling kompak dan mendukung satu sama lain nya.

''Heh manusia, kalian udah kerjaiin tugas dari pak Arya?’’ teriak Bella dengan suara khas cempereng nya dan begitu heboh lantaran Bella belum mengerjakan tugas Fisika yang diberikan oleh Pak Arya. 

Pak Arya adalah seorang guru fisika yang sangat terkenal dengan sebutan Guru Killer hanya murid rajin yang menyukai guru yang satu itu namun tidak bagi golongan seperti Bella maka dari itu Bella sengaja datang sangat pagi karena dia akan mencontek Pr nya kepada teman nya karena dia tahu jika tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Arya maka Bella harus menanggung konsekuensi yaitu berdiri dilapangan selama pelajaran Pak Arya berlangsung dan dia sangat kapok sehingga tidak ingin mengulang kejadian sebelum nya.

''Saoloh masih pagi gausah teriak- teriak kali gembelll,'' cibir Gita dengan muka sewot lantaran Bella baru memasuki kelas sudah teriak- teriak

''HEHH NAMA GUA BELLA WICAKSONO YEE BUKAN GEMBELL,'' sungut Bella marah dan tidak terima jika namanya diplesetkan menjadi Gembel.

Gita sering kali menyebutkan nya dengan sebutan Gembel karena baginya sebutan itu cocok untuk teman nya yang satu itu sehingga hal itu mengakibatkan adu mulut diantara kedua nya, Keira yang sering kali melihat mereka adu mulut mencoba untuk sebagai penengah namun terkadang merasa cuek jika dianggap nya sudah membuat kepala Keira pusing dikarenakan Bella dan Gita sama- sama keras kepala namun bukan berarti mereka tidak sayang satu dengan yang lain nya.

''Yehh kan gua tambahin diawal nya karena melihat kepribadian lu macem gembell,’’ sahut Gita meledek dan memasang muka sengit

''Dih bacot banget lu, udah ah nanya lu juga pasti beluman juga kan, kan lu sebelas dua belas kek gua,'' balas bella dengan memasang muka tak kalah sengit juga dan tidak terima dikatakan gembel oleh Gita

''Iwh, jijik banget sih disamaiin sama manusia kek lo,'' cibir Gita tak terima juga karena menurutnya dia lebih rajin sedikit daripada Bella, dia sudah mengerjakan 3 dari 5 soal yang ditugaskan oleh Pak Arya sehingga sisa 2 soal nya lagi dia berniat untuk mencari contekan kepada teman sekelas nya.

''Bodo amat yeh, yuhuuuuu Keira sayanggggg yang cantik dan baik hati bagi tugas fisika nya dong buat Bella yang tidak kalah cantik dan baik hati ini juga,'' ujar Bella dengan suara sok dilembut-lembutkan dan memasang muka yang sok imut untuk membujuk Keira agar memberikan contekan kepada nya.

''WOEKKKK,ANJIR MO MUNTAH GUA DENGERNYAA, NAJONG YEE GA COCOK KEK GITU LU BELL,” balas Gita dengan memasang muka jijiknya dan seolah akan muntah karena mendengar suara Bella yang sok dilembutkan itu

''AH BERISIK BANGET LO, UDAH GA KERJAIIN BERISIK LAGI,’’ sewot Bella dengan memutar kedua bola mata nya lantaran tidak terima diejek oleh Gita

''Udah anjirr, berisik banget masih pagi, nih ambil nih bell,'' lerai Keira, lalu menyerahkan tugas nya kepada Bella agar dengan begitu dapat melerai pertengkaran kecil yang dibuat oleh kedua sahabatnya

Lalu Bella dengan senang hati menerima nya dan dengan cepat menyalin jawaban dari Keira karena mengingat waktu yang sebentar lagi akan memasuki jam pelajaran pertama dimana mata pelajaran Fisika juga akan dilangsungkan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status