Share

Bab 2

Kring Kring Kring (BELL PULANG SEKOLAH)

Menandakan usainya pelajaran hari ini. Semua murid yang awalnya mengantuk saat jam pelajaran berlangsung namun seketika segar mendengar lonceng tanda pulang sekolah, bell tanda istirahat dan pulang sekolah adalah suatu hal yang dinantikan oleh Siswa/i SMA Lentera Bangsa. Keira lalu bersiap- siap membereskan buku dan memasukan nya ke dalam ransel nya. Lalu mengecek gadget nya dan membuka aplikasi chat yang ternyata sedari tadi tidak ada balasan pesan dari Kalvin karena Keira sudah menghubungi nya disaat jam istirahat namun sang abang belum juga membalas pesan darinya.

''Ra, lo dijemput sama bang Kalvin kan?'' tanya Bella dengan antusias nya.

Sejak kelas 10 disaat Kalvin menjemput Keira didepan pagar sekolah Bella sudah tergila- gila dengan Kalvin, Bella terus menanyakan tentang Kalvin kepada Keira namun Bella tidak berani untuk mendekatinya secara langsung dan hanya mengagumi nya secara diam. Padahal disekolah Bella hobi mengkoleksi mantan dari yang terkenal good boy sampai bad boy sekalipun namun jika berhubungan dengan Kalvin maka nyali nya akan ciut begitu saja.

 ''Gatau nih, bang Kalvin nya ga bales wa gua dari tadi,'' jawab Keira dengan nada lemas dan muka yang teramat bete.

Tiba- tiba gadget yang digengaman tangan Keira berbunyi menandakan panggilan masuk dari orang yang telah di tunggu- tungu kabarnya.

''Hallo bang, iya udah pulang nih, yahh gabisa nih?'' Terus gimana dong bang? Hmmm yaudah deh, iya gapapa, oke banggg,'' ujar Keira dengan nada sedikit kecewa lantaran Kalvin tidak bisa menjemputnya dikarenakan kantor nya yang sedang mengalami masalah sehingga Kalvin harus pulang terlambat.

''Bang Kalvin gabisa jemput Ra?'' tanya Gita dengan muka penasaran nya.

''Iya katanya ada meeting mendadak gitu deh,'' ujar Keira dengan muka bete dan lemas lantaran dia harus naik kendaraan umum.

''Yah ampun calon suami gua giat banget sih kerja nya buat keluarga kecil kitaa, huaaa jadi pengen cepet-cepet dinikahiin deh sama bang Kalvin,'' ujar Bella dengan sambil berkhayal akan masa depan nya dengan Kalvin.

''Yehhh bangun woi bangunn, gilaa nih orang, mana mau yee bang Kalvin sama lo, secara lo aja bukan levelnya,'' sahut Gita sambil meledek Bella yang terus berkhayal hidup bersama Kalvin.

''YEHH IRI AJA LU, DARI PADA LU SUKA KO SAMA GURU KILLER IWH,'' sewot Bella dengan nada kesal dan mengejek kembali Gita.

Berbeda dengan Bella yang tidak menyukai Pak Arya, entah mengapa Gita bisa menaruh hati kepada guru yang menyandang dengan sebutan ''Guru Killer'' bahkan kedua sahabatnya sangat terheran- heran pasalnya Gita bukan tipe yang sering gonta ganti pacar seperti Bella, Gita adalah tipikal perempuan yang belum pernah berpacaran dimana berbeda dengan Keira dan Bella yang sebelumnya pernah menjalani hubungan dengan seseorang namun kandas begitu saja. Namun bukan berarti Gita tidak laku atau tidak ada yang mendekati nya bahkan sampai sekarang banyak yang mengajak Gita untuk berpacaran namun dia tolak, sempat dulu  Gita pernah menolak kakak kelas yang merupakan bagian dari geng yang sangat terkenal di SMA Lentera Bangsa dan saat  itu juga berita itu heboh hingga berakhir banyak kakak kelas kaum perempuan yang mencibirnya dan tidak menyukai Gita yang terbilang sok jual mahal. 

''Cih iri, bacot anjir nanti didenger orang lain gembell!!!'' tekan Gita karena dia tidak ingin menjadi bahan berita gosip lagi untuk kesekian kali nya.

''Terus gimana lo Ra pulang nya?'' timpal Gita lagi.

''Ya seperti biasa naik busway palingan gua,'' jawab Keira.

 ''Hmm yaudah kalo kayak gitu, hati- hati tapi yaa!!!'' ujar Bella dan Gita berbarengan.

##########################################################

Keira sedang menunggu bus dihalte yang tidak jauh dari sekolah nya, lama dia menunggu hingga langit sore hampir gelap menandakan akan turunnya hujan, tak terasa rintik demi rintik mengguyuri bumi dan bodohnya Keira lupa membawa payung, lalu mata nya tak sengaja tertuju ke arah sebrang, disana ada seekor anak kucing yang sedang jatuh ke selokan dan berusaha untuk naik ke atas. Lalu Keira bangkit dan menyebrang ke arah kucing tersebut untuk menolong kucing itu, tiba- tiba dari arah berlawanan datang sebuah mobil.

CRITTTTTT

Dengan cepat pengendara mobil itu menginjak pedal rem sehingga menimbulkan gesekan antara ban dengan aspal yang cukup sangat keras dimana hampir saja mengenai tubuh Keira jika saja sang pengendara terlambat untuk menginjak rem maka tubuh Keira akan terbanting di aspal itu. Keira lantas memejamkan mata nya lalu jatuh tergeletak di aspal hingga tak sadarkan diri. Sang Pengendara yang melihat pejalan kaki itu jatuh di depan mobil nya lalu dengan segera mengecek keadaan gadis yang hampir ditabraknya, lalu membawa nya ke dalam mobil nya untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Tiba dirumah sakit, pengendara itu lalu meminta tolong kepada tenaga medis untuk mengecek kondisi gadis yang hampir ditabraknya. 

''Baik pak tunggu disini dulu dan mohon untuk melakukan pendaftaran di loket pendaftaran disebelah sana ya pak,'' ucap Perawat menunjuk ke arah loket pendaftaran.

Sang Pengendara lalu mengikuti semua prosedur rumah sakit, setelah semua dirasa beres sang pengendara tersebut menunggu didepan pintu kamar hingga tiba- tiba pintu kamar itu terbuka.

''Gimana dok keadaan gadis itu?'' tanya pengendara itu dengan rasa khawatir.

''Pasien tidak mengalami luka yang serius tapi hanya mengalami shock sehingga pasien tidak sadarkan diri dan sebentar lagi akan siuman,'' jawab dokter dengan nada menenangkan.

''Terimakasih banyak dok,'' ucap pengendara itu lalu menyalami nya dengan ramah.

''Baik sama- sama pak, saya tinggal dulu ya pak,'' ucap sang dokter lalu berlalu begitu saja. 

Lalu pengendara itu masuk ke dalam kamar Keira dan duduk dikursi samping brankar yang  ditempati oleh Keira lantas pengendara itu memandangi wajah Keira begitu dalam seolah- olah pengendara itu sebelumnya telah bertemu dengan Keira. Lama pengendara itu memandangi hingga tak sadar mata Keira bergerak sedikit demi sedikit lalu terbuka lah mata Keira dengan sempurna, Keira mencoba untuk menyesuaikan keadaan dan terus memegangi kepalanya yang dirasa sakit, lalu dengan gesit pengendara itu mengambil segelas air putih dan membantu Keira untuk duduk. 

''Jangan banyak gerak dulu kalo pusing,'' ucap pengendara itu lalu memberikan segelas air kepada Keira.

''Hmm, aku dimana ya?'' tanya Keira dengan meningat- ingat kejadian sebelumnya.

''Kamu sekarang dirumah sakit, tadi hampir ketabrak sama mobil aku,'' ucap pengendara itu mencoba menjelaskan yang telah terjadi. 

''Ohh iya aku ingat, terimakasih yaa sudah menolong ku dan maaf jadi ngerepotin,'' ucap Keira merasa tak enak hati.

''Iya gapapa, lain kali kalo mau menyebrang lihat kanan kiri dulu,'' ucap pengendara itu mencoba memberi pengertian lantas Keira mengangguk sebagai respon yang dia diberikan. 

''Oiya perkenalkan nama aku Arga,'' ucap Arga mencoba memberikan tangan nya sebagai bentuk perkenalan.

''Namaku Keira,'' ucap Keira dengan antusias menyambut tangan Arga.

''Sekali lagi terimakasih Arga untuk pertolongan nya,'' timpal Keira lalu mengecek jam tangan nya yang ternyata sudah menunjukan pukul 8 malam lalu Keira  mencoba bangkit dan bersiap- siap untuk pulang ke rumah nya karena pasti orangtua dan abangnya sangat mengkhwatirkannya. 

''Tunggu, mau kemana Keira?'' tanya Arga dengan penasaran.

''Aku mau pulang ke rumah,'' jawab Keira.

''Ehh kamu kan masih pusing, apa ga disini dulu tunggu mendingan?'' tanya Arga mencoba menahan Keira. 

''Gapapa ko, aku udh lumayan mendingan ini,'' ucap Keira lalu mencoba berjalan namun hampir terjatuh dengan cepat dan tanggap Arga mencoba untuk menahan Keira agar tidak terjatuh lalu dibawa nya kembali ke kursi yang tadi ditempati oleh Arga.

''Masih coba bilang udah mendingan, hmmm?'' ucap Arga dengan menatap Keira secara intens.

Keira yang ditatap oleh Arga menjadi salah tingkah, pasal nya tatapan Arga membuat hatinya berdesir padahal Keira merasa bahwa mereka berdua baru pertama kali bertemu. 

''hmm, gimana ya besok aku masuk sekolah dan pastinya sekarang orangtua sedang mencari aku Arga,'' ucap Keira dengan muka menunduk lesu.

''Yaudah kalo memang kamu mau pulang dengan syarat aku yang antar pulang ya, gimana Keira?'' tanya Arga karena entah mengapa Arga merasa khawatir jika Keira pulang sendirian karena melihat kondisi Keira yang masih pusing. 

''Gausah deh Ga, aku nanti naik taxi aja,'' ucap Keira mencoba menolak tawaran dari Arga karena merasa benar- benar tak enak hati sudah merepotkan Arga lagi dan lagi.

"Kenapa Ra? Kamu takut aku macem- macem?'' tebak Arga.

''Eh engga engga, bukan gitu maksudnya Ga, aku beneran ga enak aja sama kamu, padahal aku yang salah terus kamu juga mau tanggung jawab udah bawaiin aku kesini, aku ngerasa ga enak aja sama kamu,'' ungkap Keira dengan jujur.

"Ga ko ga ngrepotin, yaudah ayo aku antar pulang,'' ajak Arga dengan menuntun Keira berjalan agar tidak terjatuh. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status