Share

Bab 168 Suami atau Bayi Gede

Penulis: Noona Y
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-06 00:15:38

“Ahh…”

Desahan Adelia menggema di dalam kamar yang remang. Setelah berbulan-bulan tubuhnya menahan kehangatan, malam ini tubuh dan jiwanya kembali menyatu dengan sang suami.

Tangan mereka masih saling bertautan, bibir saling mencumbu, sementara tubuh tak mau saling melepaskan, terus mengikuti irama naluriah yang menghentak dalam, seperti ombak yang tak pernah berhenti memecah di karang.

“Mas...” Adelia melenguh tinggi, tubuhnya melingkar erat, memeluk Samuel seakan tak ingin melepaskan. Cairan peluh membasahi keduanya, membaur dalam hasrat yang membakar.

“Sayang…” Samuel mengerang pelan namun dalam, saat ia mencapai puncaknya, melepaskan segala kerinduan dalam semburan hangat.

Di antara sprei yang kusut dan ranjang yang berderit pelan, mereka terbaring berdua, masih terengah-engah. Nafas mereka belum stabil. Samuel menarik Adelia ke dalam pelukannya, seolah ingin melarutkan sisa-sisa gairah itu dalam dekapan selamanya.

Ciuman bertubi-tubi mendarat di dahi dan pipi Adelia. Sementara t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 168 Suami atau Bayi Gede

    “Ahh…”Desahan Adelia menggema di dalam kamar yang remang. Setelah berbulan-bulan tubuhnya menahan kehangatan, malam ini tubuh dan jiwanya kembali menyatu dengan sang suami. Tangan mereka masih saling bertautan, bibir saling mencumbu, sementara tubuh tak mau saling melepaskan, terus mengikuti irama naluriah yang menghentak dalam, seperti ombak yang tak pernah berhenti memecah di karang.“Mas...” Adelia melenguh tinggi, tubuhnya melingkar erat, memeluk Samuel seakan tak ingin melepaskan. Cairan peluh membasahi keduanya, membaur dalam hasrat yang membakar.“Sayang…” Samuel mengerang pelan namun dalam, saat ia mencapai puncaknya, melepaskan segala kerinduan dalam semburan hangat.Di antara sprei yang kusut dan ranjang yang berderit pelan, mereka terbaring berdua, masih terengah-engah. Nafas mereka belum stabil. Samuel menarik Adelia ke dalam pelukannya, seolah ingin melarutkan sisa-sisa gairah itu dalam dekapan selamanya.Ciuman bertubi-tubi mendarat di dahi dan pipi Adelia. Sementara t

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 167 Setelah Puasa Dua Bulan

    “Bolehkah Mas melakukannya malam ini?” tanya Samuel, dengan suara serak penuh rindu.Adelia baru saja selesai membereskan mainan Ica dan Arya yang berserakan, Ia menoleh, dan mendapati suaminya berdiri di ambang pintu kamar Ica dengan mata memelas seperti anak kucing.“Mau melakukan apa Mas,” goda Adelia sambil tertawa geli.Tanpa aba-aba, Samuel langsung mengangkat tubuh istrinya ala bridal style. Adelia memekik pelan, lalu tertawa cekikikan sambil bergelayut manja.“Mas! Anak-anak baru tidur! Jangan macem-macem—”Tapi Samuel sudah membaringkannya lembut diatas ranjang, dan langsung menindihnya pelan, mengurung tubuh Adelia agar tak bisa lari. Matanya menatap intens, jelas terlihat kerinduan yang menggebu-gebu di dalamnya.Adelia berbaring dan terus tersenyum memandangi wajah tampan suaminya.“Kalau kamu belum siap, kita tidur saja. Aku nggak mau kamu ngerasa terpaksa…” ucapnya, mengecup kening Adelia penuh sayang.Adelia diam sejenak. Tatapan Samuel yang tulus tapi kelihatan kecewa

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 166 Devina di Penjara

    "Lo pikir lo siapa? Mantan majikan gue? Maaf ya, Bu... di sini kita semua seragam oranye, nggak ada yang bisa main perintah-perintah. Jadi ambil pel itu, terus ngepel! Atau muka lo gue seret buat gosok lantai sampai kinclong!"Plak!Tamparan itu bukan yang pertama kali Devina terima selama sebulan terakhir. Lawannya adalah perempuan bertubuh besar penuh tato dan gigi depannya ompong.Devina terjatuh ke lantai yang becek dan berbau busuk, membuatnya semakin kesal. Tangannya secara refleks menyentuh pipinya yang panas, bukan karena rasa malu, tapi karena kemarahan—marah pada keadaan yang membuatnya tak berdaya. Kini dirinya tak punya kekuasaan, tak bisa membalas perlakuan kasar yang ia terima."Kalau kamu masih berani cari alasan, buat lewatin giliran ngepel lagi, aku bakal hajar mukamu sampai babak belur, paham atau tidak?!" teriak perempuan bertato dengan nada kasar.Devina menunduk, matanya tak berkedip, napasnya berat. Rambutnya yang acak-acakan, dengan ikatan longgar, sebagian mene

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 165 Pertemuan Kembali

    “Kakak beneran kasih namanya Arya?” suara Amelia lirih penuh haru, matanya tak lepas dari wajah mungil keponakannya. “Itu kan nama yang aku saranin ke kakak…”“Iya, namanya Arya itu bagus. Kata Mas Samuel juga terdengar kuat dan lembut, makanya kami sepakat menamakannya sesuai saran kamu.”Amelia menatap Arya sambil tertawa kecil, lalu menoleh ke kakaknya. “Padahal waktu itu, aku cuma asal nyeletuk loh,” katanya dengan nada bercanda. “Menurutku Arya itu nama orang ganteng.”Adelia terkekeh. “Iya, Papanya kan ganteng, Amel,”“Bayangin aja kak, kalau Arya nanti sudah besar... tampang ganteng, badan tinggi, pintar, cool, terus namanya Arya. Cewek-cewek pasti langsung nge-fans berat!”Adelia menggeleng pelan, tertawa geli melihat gaya centil adiknya. “Kamu ini ngomongnya kayak tante-tante girang, tahu nggak?”Amelia cemberut, “Idih, kak Adel! Aku masih muda gini dibilang kayak tante girang! Tapi emang sih, kalau nanti Arya sudah besar nanti, dia harus terimakasih sama aku, soalnya aku lo

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 164 Devina di Tangkap

    "Kami mohon kerja samanya. Anda akan kami bawa untuk diperiksa lebih lanjut." Devina membelalak. Wajahnya pucat, seolah tak percaya apa yang baru saja ia dengar. "Apa? Tidak! Ini pasti kesalahan! Aku tidak melakukan apa-apa! Adelia mati karena melahirkan, bukan dibunuh!" Suara Devina meninggi, tubuhnya bergerak gelisah, mencoba melawan. Ia menoleh tajam ke arah Jusuf. "Kamu yang lakukan ini padaku? Kamu jebak aku, Jusuf?! Kenapa kau tega fitnah istrimu sendiri?!" Jusuf tetap berdiri tegak, tatapannya tak goyah. "Aku tidak menjebak siapa pun. Aku tidak memfitnahmu! Kamu hanya sedang menuai perbuatan mu, Devina!" Salah satu polisi mendekat dan menunjukkan surat penangkapan. "Ini perintah resmi. Mohon jangan mempersulit, atau kami akan bertindak kasar sesuai prosedur." Devina mengangkat tangannya, tapi langkahnya mundur. Wajahnya mulai berubah panik. Kepura-puraannya luntur. Ia tak lagi tampak seperti seorang yang berduka—tapi seperti seseorang yang akhirnya tahu: kejahatannya sud

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 163 Berita Duka

    Drrrtt.... Drrttt....Ponsel bergetar pelan di atas meja rias, Devina mengerutkan kening saat melihat nama suaminya muncul di layar. Setelah beberapa detik ragu, ia menekan tombol hijau dan mendekatkan ponsel ke telinga.Devina : Halo, Sayang ada apa tiba-tiba meneleponku?Jusuf : Kamu sedang berada di mana sekarang, kenapa tidak pulang ke rumah?Glek!Devina terdiam sejenak. Kedua matanya melirik ke arah jendela besar vila tempatnya bersembunyi. Devina : A.. Aku sedang berada di tempat temanku bantu Melia mengurus yayasannya.Jusuf : Hmmm...Suara Jusuf terdengar seperti helaan napas panjang, entah karena lelah atau sekadar menahan pikirannya sendiri.Jusuf : Aku tidak menelepon untuk itu. Aku baru saja pulang dari rumah sakit.Devina terdiam sejenak. Detak jantungnya tiba-tiba tak teratur.Devina : Rumah sakit? Si... Siapa yang sedang sakit?Tanya Devina dengan nada terkejut yang terdengar dipaksakan, seperti sedang menyusun emosi.Jusuf: Adelia… Dia meninggal, Devina.Devina: A-ap

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status