Share

Bab 36 Harga Sebuah Ketulusan

Author: Noona Y
last update Last Updated: 2025-05-01 11:30:51

“Kami akan memanggil saksi pertama. Saudari Tutik, pelayan rumah tangga keluarga Widyantara. Sudah lama bekerja lebih dari dua puluh tahun,” seru jaksa penuntut, suaranya menggelegar dalam ruang sidang yang dipenuhi tatapan dan bisik-bisik tajam.

Tutik, seorang wanita paruh baya, melangkah ke kursi saksi. Wajahnya pucat. Tangannya gemetar saat bersumpah. Sesekali ia melirik ke arah Devina, duduk tegak di bangku belakang dengan tatapan dingin yang seolah menjadi peringatan.

“Apakah benar terdakwa, Adelia, rutin menyiapkan makanan untuk almarhumah Arabella?” tanya jaksa.

“Benar,” jawab Tutik.

“Seberapa sering terdakwa melakukannya?”

“Setiap hari. Pagi-pagi dia sudah di dapur. Siang juga masak, malamnya juga.”

“Apakah Saudari pernah melihat Adelia memasukkan sesuatu ke dalam makanan atau minuman korban?”

Tutik terdiam cukup lama. Devina tiba-tiba terbatuk pelan—cukup keras, seolah sedang memberikan kode rahasia.

“Saya... saya pernah lihat... dia menaburkan sesuatu ke jusnya Bu Arabella,”
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 105 Ribut di Pesta

    Adelia mencengkeram gaunnya agar tidak tersandung saat ia berlari menuju sumber suara. Jantungnya berdegup kencang, seperti ingin menerobos keluar dari dada.“Isabella... jangan sampai terjadi sesuatu... kumohon!” batinnya menjerit, diliputi kecemasan yang mencekam.Lampu-lampu taman menyorot air kolam yang kini bergelombang hebat. Beberapa tamu berlarian ke arah yang sama, dan dari kejauhan, terdengar isak panik Amelia.“Tolong! Icha!”Tubuh kecil Icha—bayi perempuan yang selama ini begitu Adelia jaga seperti anak kandung sendiri—terlihat tenggelam muncul tenggelam di tengah kolam, gaun mungilnya mengembang seperti kelopak bunga yang layu.“ICA!!” teriak Adelia histeris, menerobos kerumunan yang mulai berkerumun di tepi kolam.Namun Satrio tak menunggu.Dengan satu hentakan, jasnya ia lepas dan dilempar ke samping. Lalu melompat ke dalam kolam tanpa ragu, cipratan air menghantam keras.Adelia mendekap mulutnya, gemetar, tubuhnya kaku, ia berdiri mematung di tepi kolam, antara takut d

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 104 Resepsi pernikahan Selly

    “Sam! Lama tak bertemu, bro!” seru seorang paruh baya dengan jas Armani dan dasi sutra bermotif batik.Samuel langsung menjabat tangan pria itu, dengan senyum ramah. “Hei, Mister Albert, By the way, Minggu depan Anda akan hadir di Forum bulan depan, kan?” tanyanya. Lalu pria itu mengangguk.“Sam! How are you,” timpal seorang wanita berambut pirang yang tampak glamor. “Kalau kamu bukan CEO sekarang, aku akan curiga kamu mantan intel.”Tawa pecah lagi di antara mereka. Adelia hanya mengerutkan kening, tak paham apanya yang lucu, Samuel terus mengobrol asik dengan kedua orang itu, Adelia merasa semakin asing.“It's your Wife?” tanya wanita bule itu, basa-basi.Samuel mengangguk. “Yes, perkenalkan, istri saya, Adelia.”“How, pretty,” ucap wanita itu sambil mengamati Adelia dari ujung rambut ke ujung kaki dalam satu tatapan cepat. “Kamu beruntung, Sam,”“Yups,” jawab Samuel sambil tersenyum.Adelia memaksakan senyum, menyesap minumannya lagi, dan mulai menghitung detik, memikirkan cara ag

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 103 Hari pernikahan Selly

    “Diam sedikit, Kak. Alisnya hampir sempurna,” kata Amelia. Wajahnya penuh konsentrasi seperti seniman di depan kanvas mahal. Tangannya bergerak hati-hati memegang spidol dan pensil alis.Adelia melirik pantulan cermin besar yang dikelilingi cahaya lampu bundar. “Kamu cocok buka salon, Amel. Sumpah, muka Kakak jadi beda banget. Glowing parah kayak artis.”Amelia terkekeh, tapi tetap fokus menyempurnakan garis halus di atas mata kakaknya. “Gak sia-sia kan aku belajar makeup dari YouTube dan latihan tiap malam.”Adelia mendesah pelan, “Padahal Mas Samuel udah nawarin kita pakai MUA profesional di Bali, Biar kamu nggak repot-repot begini dari subuh.”“Sayang ilmunya, Kak,” balas Amelia sambil tersenyum bangga. “Lagipula, ini momen yang pas buat coba-coba. Sekalian ngetes skill make up aku,”“Ooh...” Adelia mengerutkan keningnya. “Jadi Kakak ini... dijadikan bahan percobaan ya, ceritanya?”Amelia menahan tawa. “Tenang aja. Percobaan kali ini sukses besar. Kakak jadi kayak bridesmaid Korea.

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 102 Samuel Kecewa

    "Ah...ha...." Adelia merintih, tubuhnya terus diguncang kencang dari belakang, Selesai menembak sekali, Samuel mengubah posisi, ia membalikkan tubuh istrinya, tepat di bawahnya, lalu kembali menguasainya lagi. Ciumannya turun perlahan ke bibir. Lembut pada awalnya, namun segera berubah menjadi lebih dalam—penuh hasrat tak tertahankan, Adelia membalas dengan lumatan-lumatan kecil, pelukan dan genggamannya menguat. "Aahh..." Kali ini Adelia men d esah lebih kencang, saat benda tumpul milik suaminya kembali masuk, rasanya penuh dan sesak dibawah sana. "Oh, sayang.... Milikmu sempit, buat aku ketagihan." e r an g Samuel, terus menggerakkan pinggulnya dengan kecepatan turbo. Dan semburan hangat kembali meluncur memenuhi rahim sang Istri. Setelah mencapai puncak kepuasan, mereka berbaring bersama, saling berpelukan di atas ranjang yang basah. Irama nafas mereka menjadi satu, dalam keintiman yang hangat, setelah melakukan hubungan yang penuh gairah. Samuel tersenyum riang, "Aku

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 101 Pertengkaran Pasutri

    Saat Adelia hendak masuk ke dalam rumah, pengasuhnya datang menghampiri dengan senyum ramah. “Saya bantu, Buk.”Adelia mengangguk, sedikit lelah. “Iya, tolong bantu taruh Isabella di kamarnya, ya.”Pengasuh itu mengangguk sigap, lalu mengambil stroller dengan hati-hati. “Baik, Buk. Isabella pasti capek setelah jalan-jalan.”Adelia tersenyum lega, merasa terbantu. “Terima kasih ya.”Begitu masuk rumah, Adelia langsung melangkah ke arah lemari es di dekat bar dan meneguk air dingin penuh dahaga.Tiba-tiba, suara Samuel memecah keheningan. “Tumben, kok lama perginya...”Adelia hampir menyemburkan air dari mulutnya karena terkejut mendengar suara Samuel.Ia cepat-cepat menutup mulut dan menoleh, matanya berbinar malu. “Aduh, kamu bener-bener bikin aku kaget, Mas!”Samuel cuma tertawa, senang melihat reaksi lucu Istrinya. Lalu ia menghampiri Adelia, mengambil selembar tisu dari meja, dengan lembut mengelap sisa air di sudut mulutnya.Adelia menatapnya dengan mata berbinar, sedikit tersipu.

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 100 Kakak ipar yang Ramah

    Satrio menyesap cappuccino-nya pelan, lalu menatap Adelia yang tampak ragu membuka percakapan. “Kamu kelihatan tegang. Aku bikin kamu nggak nyaman, ya?”Mereka berdua duduk berhadapan—Satrio mengajak Adelia ke sebuah Cafe di Mall, supaya bisa ngobrol santai dengan adik ipar yang baru ia kenal.Adelia menggeleng, tersenyum kaku. “Bu-bukan... hanya jarang ada yang ngajak ngobrol kayak gini. Apalagi dari keluarga Samuel.”Satrio tertawa pelan. “Wajar sih. Namaku di keluarga ini memang sudah terlanjur buruk. Tapi aku pulang ke Indonesia bukan untuk cari masalah, kok. Aku cuma kangen sama keluarga... dan sekalian pengin kenal lebih dekat sama adik iparku juga.”Adelia terdiam sejenak, menunduk. “Aku bukan siapa-siapa, Kak. Cuma perempuan biasa yang tamatan SMA, kebetulan saja bisa menikah sama Samuel dan jadi ibu untuk Isabella.”Satrio menggeleng pelan, lalu menatap Adelia dengan nada santai. “Aku nggak peduli kamu lulusan mana, Del. Waktu di Jerman, banyak temanku juga bukan dari perguru

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status