Share

Bab 61 Kejadian Tak Terduga

Author: Noona Y
last update Last Updated: 2025-05-10 23:02:31

"Biar Mama bantu Selly ke kamar, kamu gendong saja temannya, si Niken ke kamar tamu." Devina menyuruh Samuel, sambil memapah Selly.

Samuel membuka pintu mobil bagian belakang. Bau alkohol langsung menyeruak keluar bersama udara malam yang dingin. Wajah Niken, tampak pucat dan tidak sadarkan diri, rambutnya berantakan, dan tubuhnya nyaris lunglai menyender di jok.

“Ya Tuhan…” gumam Samuel, lalu membungkuk dan mengangkat tubuh Niken.

Dengan langkah lebar, Samuel membawa Niken ke dalam rumah. Devina yang masih berdiri di ambang pintu memberi jalan sambil menahan lengan Selly yang terhuyung-huyung.

Dengan langkah mantap, Samuel menggendong Niken masuk ke dalam rumah. Devina, yang masih berdiri di ambang pintu, segera memberi jalan sambil menopang lengan Selly yang limbung nyaris jatuh.

“Ya ampun, Selly... mulutmu bau alkohol, kamu minum berapa botol?” desis Devina, suaranya tajam namun sorot matanya tak bisa menyembunyikan kecemasan.

“Mama... jangan marah terus...” gumam Selly dengan suar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 61 Kejadian Tak Terduga

    "Biar Mama bantu Selly ke kamar, kamu gendong saja temannya, si Niken ke kamar tamu." Devina menyuruh Samuel, sambil memapah Selly.Samuel membuka pintu mobil bagian belakang. Bau alkohol langsung menyeruak keluar bersama udara malam yang dingin. Wajah Niken, tampak pucat dan tidak sadarkan diri, rambutnya berantakan, dan tubuhnya nyaris lunglai menyender di jok.“Ya Tuhan…” gumam Samuel, lalu membungkuk dan mengangkat tubuh Niken.Dengan langkah lebar, Samuel membawa Niken ke dalam rumah. Devina yang masih berdiri di ambang pintu memberi jalan sambil menahan lengan Selly yang terhuyung-huyung.Dengan langkah mantap, Samuel menggendong Niken masuk ke dalam rumah. Devina, yang masih berdiri di ambang pintu, segera memberi jalan sambil menopang lengan Selly yang limbung nyaris jatuh.“Ya ampun, Selly... mulutmu bau alkohol, kamu minum berapa botol?” desis Devina, suaranya tajam namun sorot matanya tak bisa menyembunyikan kecemasan.“Mama... jangan marah terus...” gumam Selly dengan suar

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 60 Memulai Malam Pertama

    “Mas… foto pernikahan Mas sama Bella… Sudah tidak ada disini, ya?”Adelia sengaja bertanya, mencoba mengalihkan rasa gugup yang menggelayuti dadanya.Samuel menyentuh tangan Adelia dengan lembut. “Kamu yang ada di sini sekarang. Kamu istriku… dan aku ingin memulai semuanya dari awal, denganmu.”"Mas… jawab dulu,” ulang Adelia pelan, suaranya bergetar tapi tegas. “Fotonya… disimpan dimana?”Samuel tertawa, jelas terlihat istrinya sedang sangat gugup. “Sudah jangan di pikirkan, Mas simpan di gudang. Bukan karena Mas lupa sama Bella… tapi karena nggak mau terus hidup di masa lalu.”Adelia menunduk sejenak, menyembunyikan senyum kecil yang muncul di sudut bibirnya. “Makasih, Mas…" bisiknya lirih.Adelia sungguh tak menyangka Samuel sedemikian peka—mau memindahkan foto pernikahannya dengan Bella, bukan karena melupakan, tapi demi membuatnya merasa nyaman sepenuhnya di kamar yang dulunya penuh kenangan bersama Bella.Samuel mengangkat lembut dagu Adelia, “Sudah… jangan pikirkan Bella,” ucap

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 59 Aku Siap Mas!

    "Nina bobo, oh nina bobo… kalau tidak bobo, digigit nyamuk…"Adelia berdiri sambil menggendong Isabella. Bayi mungil itu hampir terlelap, kelopak matanya setengah tertutup. Jemari kecilnya menggenggam erat jari Adelia, seolah enggan melepaskan diri dari pelukan hangat yang membuatnya nyaman.Pintu kamar terbuka perlahan. Samuel masuk dengan kemeja kerja yang sedikit kusut, dasi tergantung miring di leher, dan lengan kemeja yang sudah digulung hingga siku.“Kamu belum tidur?” tanyanya pelan saat melihat Adelia masih terjaga, meski malam sudah menunjuk pukul sembilan.Adelia menoleh, bibirnya tersenyum lembut. “Mas, udah pulang kerja…”Samuel mengangguk sambil menutup pintu pelan, lalu berjalan mendekat. “Iya… hari ini ada lembur. Maaf pulangnya malam.”Adelia menoleh penuh perhatian. “Mas sudah makan belum?”“Sudah…” jawab Samuel sambil berdiri di sisinya, menatap putrinya yang mulai tertidur pulas. “Dia nyaman sekali sama kamu…”Adelia hanya membalas dengan senyum kecil. Tapi kalimat

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 58 Pulang dari Liburan

    Dua hari setelah pulang liburan dari Bali.“Sayang, ayo buka mulutnya... aaaa…” Adelia menirukan suara pesawat dengan gaya lucu, membuat Isabella tertawa cekikikan. Bayi mungil itu akhirnya membuka mulutnya, dan suapan lembut dari sendok kecil masuk dengan mulus.Samuel duduk di samping Adelia, satu tangan memegang gelas kopi hangat, mata tak lepas dari pemandangan manis di depannya. “Kamu sabar banget nyuapin Ica tiap pagi. Kalau aku yang nyoba, pasti udah nyerah sejak sendok ketiga,” katanya sambil tertawa kecil, nada suaranya penuh kekaguman.Adelia tersenyum, pipinya sedikit merona. “Awalnya aku juga bingung harus mulai dari mana. Tapi sekarang… rasanya mengalir begitu saja.”Samuel menatapnya lekat, penuh kehangatan. “Kamu memang ibu yang luar biasa,” ucapnya lembut, nada suaranya hangat dan penuh bangga.Mereka saling melempar senyum, lalu tertawa kecil bersama. Amelia, yang duduk di seberang meja sambil menyeruput susu hangat, ikut menyahut dengan riang, “Kak Adelia sekarang k

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 57 Kehangatan Pagi Hari

    Pagi hari datang perlahan. Sinar matahari menyentuh ujung selimut yang masih menutupi dua tubuh yang saling membelakangi.Adelia membuka mata lebih dulu. Ia terdiam sejenak, lalu menoleh kebelakang, menatap punggung Samuel yang masih terlelap, ia menghela napas pelan. Lalu bangkit hati-hati, berjinjit keluar dari tempat tidur, dan segera menghampiri baby box.Isabella masih tertidur pulas, wajahnya damai seperti tak pernah menangis. Adelia membelai rambut halus bayinya, lalu tersenyum kecil.Saat ia sedang membetulkan selimut Isabella, terdengar suara gesekan pelan di balik punggungnya."Eh… pagi," suara Samuel terdengar agak berat, jelas baru bangun, dan—sedikit canggung.Adelia menoleh cepat, tak menyangka suaminya sudah bangun."Pagi, Mas." jawabnya pelan.Mereka saling menatap beberapa detik. Lalu buru-buru Samuel mengalihkan pandangan, menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dan duduk di pinggir ranjang sambil menunduk.“Kau bangun lebih dulu, ya…” gumamnya.Adelia mengangguk sambil

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 56 Saat Malam Berbicara

    Lampu tidur yang temaram memancarkan cahaya hangat ke seluruh sudut kamar.Adelia baru saja selesai menidurkan Isabella. Dengan hati-hati, ia membaringkan bayi mungil itu di dalam baby box, menyelimutinya perlahan.Setelah memastikan Isabella benar-benar terlelap, Adelia naik keatas ranjang, bersiap-siap tidur. Beberapa menit kemudian, suara pintu kamar mandi terbuka pelan. Samuel keluar mengenakan piyama tidur berwarna abu-abu. Rambutnya masih setengah basah, setetes air sempat jatuh dari ujung rambut ke bahunya.Adelia mencium aroma sabun bunga menyeruak memenuhi ruangan. Samuel menggantung handuk di balik pintu, lalu mendekati baby box. Memperhatikan wajah Isabella yang tenang dalam tidurnya.“Terima kasih,” ucapnya lirih. “Terima kasih karena sudah merawat Isabella dengan sepenuh hati.”Adelia menunduk perlahan, “Bagiku, Isabella sudah seperti darah dagingku sendiri.”Samuel menoleh dan tersenyum lembut. Ia lalu naik ke atas ranjang, duduk di sisi Adelia. Tatapannya terhenti pada

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 55 Membuka Hati

    “Setelah keluar dari penjara... Kenapa kamu tidak mau tanda tangan surat cerai itu? Kenapa masih memilih bertahan dengan suami seperti aku?” Ia menoleh ke arah Adelia, matanya redup. “Aku sudah terlalu banyak menyakitimu. Bertahan denganku... hanya akan membuatmu terluka lagi dan lagi.”Adelia menghela napas perlahan, menatap hamparan lautan yang seolah tak berujung.“Mas... Soal itu, kita bicarakan di villa saja, ya?”Samuel tertawa getir, “Mungkin sekarang semuanya tampak baik-baik saja, tapi setelah kita pulang dari sini... aku tahu diriku. Aku akan menyakitimu lagi.”“Mas,” Adelia menatapnya lekat, sorot matanya mantap, tanpa keraguan sedikit pun. “Kita hanya butuh waktu untuk saling mengenal… Bukankah kita sudah sepakat? Aku pun sudah dengan tulus menerima peran sebagai ibu sambung untuk Isabella.”"Kenapa kamu begitu keras kepala, kamu terlalu baik... untuk seseorang sepertiku.” gumamnya, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri.Adelia meraih tangan Samuel yang gemetar, mengg

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 54 Jalan-jalan dipantai

    "Aduh panas ya, Ica," gumam Adelia sambil membetulkan topi lebar di kepala Isabella dan memakaikan kain tipis agar kulitnya tak terbakar.Langit cerah membentang luas, biru tanpa awan, dan suara debur ombak menggema lembut di antara tebing-tebing karang yang menjulang megah.Adelia menurunkan kacamata hitamnya dan tersenyum melihat pemandangan di depan mata. Samuel sedang menyiapkan stroller untuk Isabella, yang baru saja bangun dari tidurnya di mobil.Setelah turun dari mobil, Amelia langsung mengeluarkan tongsisnya. "Kak! Ayo foto-foto! Tempatnya keren banget, indah banget!" serunya sambil setengah berlari menuju batu karang besar di tepi pantai."Pelan-pelan, Amel! Nanti kepleset," serunya sambil meletakan Isabella di stroller.Samuel menyusul dengan membawa tas berisi perlengkapan bayi dan sebotol air mineral. "Kita duduk di sana saja, yuk. Dekat karang, ada tempat yang teduh," katanya sambil menunjuk ke sudut pantai yang ternaungi bayangan tebing, menawarkan sedikit perlindungan

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 53 Hangat yang Belum Sempurna

    "Mas, berat!" protes Adelia, berusaha mendorong tubuh suaminya yang terbaring demam."Jangan menolak ku, Bella. Aku sangat merindukanmu, sayang," ucap Samuel, terus memeluknya erat."Aku bukan Bella. Aku Adelia!" teriak batinnya Adelia, ingin bersuara namun suaranya tercekat di tenggorokan. Sekuat tenaga ia berusaha melepaskan diri, namun sia-sia, tenaga Samuel jauh lebih kuat meskipun ia sedang sakit.Adelia tak menyangka, mimpi itu ternyata hanyalah cerminan dari alam bawah sadarnya—sebuah bayangan halus atas kenyataan yang tengah terjadi.Samuel mengecup bibirnya dengan lembut… hangat… nyaris seperti yang selama ini Adelia bayangkan. Ada getaran halus merambat dari bibirnya, menyusup hingga ke relung jiwa—seperti aliran listrik yang menyengat lembut, membangkitkan rasa yang lama terpendam.Setelah satu tahun lebih Adelia menanti dalam diam, dalam dingin yang tak pernah mampu ia hangatkan sendiri, akhirnya momen ini datang—begitu nyata.Itu adalah ciuman pertama Adelia. Sebuah momen

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status