Share

Baru tersadari

"Ti-ti-tidakkkk! Aku tak mungkin bisa! Ti-ti-tidakkkk, Nisa!"

Brughh!

Aku terperanjat kaget saat meja kerjaku di gedor. Aku yang tengah bermimpi indah kembali dengan Nisa menjadi bubar.

Sorot mata Bu Maria yang notaben-nya sueeper galak di tambah tak suka dengan sikapku menunjukan ekstensinya.

"Mau kerja apa mau tidur! Ngigau lagi, mau saya pecat?!"

Duh kan keluar semua tanduknya, ibu gembrot yang memang tidak mempunyai anak. Mungkin karena judes jadi anakpun enggan singgah! Eh, ngga boleh suuzon.

"Maaf, Bu. Saya ketiduran karena semalam begadang. Mohon maaf, ngga akan saya ulangi." Aku memohon walau semua kulakukan karena terpaksa. Terpaksa karena masih butuh pekerjaan ini dan juga ingin dekat dengan Nisa.

"Bu!" Panggil seseorang yang sudah sangat aku hafal suaranya. Siapa lagi kalau bukan istriku Nisa.

"Iya sebentar. Saya ingin kasih peringatan pada karyawan satu ini! Dia itu suka molor di jam kantor!"

Nah dia mau memperpanjang. Gaya banget, jabatan kita cuma beda satu level, sok-so
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status