Share

Deritamu bukan deritaku

PoV Nisa.

"Nis! Aku pulang ...." Suara Mas Arman dari arah pintu langsung membuat aku yang tengah sibuk mengasuh putra kembarmu bergegas menyambutnya.

Kucium tangannya dengan takzim walau penuh perjuangan, karena kedua tanganku mengendong Al dan El.

"Anak papa udah mandi?" tanya Mas Arman mencoel pipi Al dan El.

"Udah dong, Pah." Aku yang menjawab, kini El berusaha berontak meminta turun dari gendongan.

Mas Arman tak membantu, dia malah memberikan tas yang ia bawa. Aku makin kesusahan.

"Anaknya udah mandi, ibunya masih kumel. Suami kerja disambut sama daster bolong. Emang ngga ada baju lain?" Mas Arman ngedumel sambil berlalu tanpa menatapku.

Aku menghela nafas berat. Andai kamu tahu, Mas. Menjaga anak kembar yang sedang aktif-aktifnya itu menguras tenaga. Jangankan untuk mandi, boker aja mesti di tahan sampai mereka atau salah satunya tertidur. Hufh ... Tentu semua hanya aku ucapkan dalam hati.

"Nis! Buatkan aku kopi!" teriaknya dari depan TV. Aku yang tengah menyuapi Al dan El di d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status