Share

Bab 33

Dan benar saja suara perempuan yang aku dengar benar-benar perempuan, bukan perempuan jadi-jadian kayak si lucintakutidak.

Mataku terpana, seorang wanita cantik, putih, langsing dan punya lesung pipi pada kedua pipi nya itu tersenyum hangat padaku.

"Silahkan Masuk, ada yang bisa saya bantu?" katanya ramah.

Mulutku masih mengaga, ups.

"Ma-maaf Mbak Dian, benar ini Mbak Dian kan?" kataku gugup.

"Benar saya Dian? kok tau?"

"Karena Dian-tara banyak wanita yang kutemui hanya kamu yang paling menarik hati," uhuk jurus pertama.

Wanita bernama Dian itu tersenyum manis.

"Ah, bisa aja. Mas ini siapa dan keperluannya apa?" tanyanya

"Saya sudah diterima sebagai CS di sini oleh Pak Dicky, Mbak. Pak Dicky minta saya menemui Mbak, minta seragam, name tag juga kalau boleh minta hati nya walau sepotek," aku menunduk, pura-pura malu, Jurus kedua!

Wanita itu terkekeh geli.

"Oh, begitu.. Saya siapkan dulu ya!" katanya lalu beranjak meninggalkanku.

Aku tersipu, hilang Dita, datanglah Dian. Nasib baik mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status