Share

Pelayan Baru

Penulis: Red Ruby
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 18:24:25

Satu tahun berlalu, derap penuh percaya diri mengayun ringan memasuki area kediaman Keluarga Cornell. Wanita muda dengan setelan pelayan bergabung bersama pelayan lain di ruang tengah.

"Hei, kau, pelayan baru ya?" Bertha, pelayan senior menegur pelayan muda tersebut.

"Aku?" Ivory, wanita cantik bertanya dengan ekspresi polos.

"Iya, siapa lagi yang baru datang saat hari sudah siang begini? Kau melamar di sini untuk bekerja atau bersantai?" Bertha terus berbicara. Sementara belasan pasang mata milik pelayan lain terus memperhatikan Ivory.

"Lebih baik kau melamar menjadi nona di keluarga ini. Itupun kalau Nona Thea sudi bersaing denganmu. Lihat saja wajahmu pada cermin!" ejek Bertha lagi disusul tawa pelayan yang lain.

Ivory diam. Tatapannya lurus ke depan. Ia memilih tak menanggapi ulah Bertha yang selalu berusaha mempermalukannya sejak hari pertama ia bekerja tepatnya dua hari lalu.

Tak lama kemudian kepala pelayan memasuki ruangan luas tersebut, membagi tugas khusus karena sore ini te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kekasih Bayaran   Dalam Helai Rahasia

    Malam harinya, di ruang kerja pribadinya, Arthur menatap arsip pelayan yang sudah ia simpan sejak beberapa hari lalu. Tangannya berhenti pada nama.IVORY (12 Oktober 2000) (Jalan Nusa Elok No. 21)Pemilik rumah : Ratna Soedharsono (Perawat senior)Kini Arthur mendalami identitas dan informasi tambahan tentang wanita paruh baya bernama Ratna itu. Melalui informan suruhannya, data dengan mudah masuk."Bu Ratna tidak mempunyai anak kandung hingga suaminya meninggal. Dia mengadopsi anak perempuan sejak setahun lalu, Tuan," terang anak buahnya dari seberang sana. 'Tahuh 2000? Sama dengan tahun kelahiran Irish. Cara tertawa, tersentak, bahkan bersedih—semuanya, terlalu mirip,' batin Arthur. Ia letakkan buku arsip itu dan berjalan ke arah jendela dengan tirai yang tersibak angin.“Siapa kau sebenarnya, Ivory?”**Keesokan harinya. Langit sore di kota mulai kelabu ketika Arthur tiba di apartemennya. Bukan mansion keluarga Cornell yang mewah dan sibuk itu, tapi apartemen dengan perabotan sim

  • Kekasih Bayaran   Bukti dalam Sunyi

    Siang itu, matahari tergantung redup di langit. Seolah ikut menyimpan rahasia, sembunyi di balik awan yang menggumpal pekat. Hawa lembap menyusupi sela-sela jendela tua ketika Ivory melangkah ke dalam kamar Thea.Ia mendapat tugas dari kepala pelayan untuk membersihkan ruangan itu, menggantikan pelayan pribadi Thea yang sedang izin. Kesempatan langka seperti ini jelas tak akan ia sia-siakan. Bukan karena Ivory suka mengusik privasi seseorang, tapi karena dalam hatinya, ia tahu: monster tak pernah menaruh kebenaran di ruang tamu. Mereka menyembunyikannya—di balik laci, di balik senyum.Dengan gerakan hati-hati, Ivory menutup pintu perlahan dan menguncinya dari dalam. Hening. Napasnya berbaur dengan aroma parfum mahal yang menyengat dan wewangian bunga palsu. Ia mulai bekerja, atau berpura-pura bekerja. Tangannya mengusap permukaan meja rias, tapi matanya menyapu seisi ruangan seperti pemburu kelaparan.Laci-laci rias. Koleksi lipstik. Botol-botol parfum dari Prancis. Lingerie mahal dal

  • Kekasih Bayaran   Benih Retak di Balik Gaun Mewah

    Langit pagi itu seperti turut berkabung. Awan kelabu menggantung rendah, menumpahkan gerimis tipis yang tak kunjung reda. Hening menyelimuti mansion, seolah waktu pun enggan bergerak.Ivory memperhatikan Arthur dari jauh. Pria itu mengenakan jas hitam pekat dan kemeja putih tanpa motif. Rapi. Formal. Tapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat Ivory tak sanggup menatap terlalu lama—semacam kehilangan yang tak selesai.Di tangannya tergenggam buket bunga peony putih dan baby's breath, dibalut kain renda kelabu pucat.Tidak ada yang tahu ia akan pergi hari itu. Bahkan Darren pun tak diberitahu. Ia hanya menyelipkan pesan singkat ke asistennya, 'Hari ini aku cuti. Jangan hubungi.'Area makam Irish terletak di dataran tinggi, tersembunyi di balik perkebunan teh yang nyaris tak terjamah. Arthur berdiri diam di depan sebuah batu nisan marmer krem.Irish Magnolia2000-2023Belahan jiwaku, bahkan setelah dunia memisahkan kita.Tangannya gemetar saat meletakkan buket di depan nisan. Udar

  • Kekasih Bayaran   Hukuman dan Martabat yang Terkoyak

    Keesokan harinya Ivory telah kembali pada kegiatan dapur. Ia membuat sup merah atas pesanan Arthur. Salah satu pelayan membantunya menabur kacang polong berwarna cerah dan hanya tinggal menunggu hingga sup matang.Ivory mengira paginya akan tenang. Sayangnya Thea tiba-tiba memasuki dapur sembari memanggil namanya lantang. "Ivory!!""Nona Thea, apa ada yang Anda inginkan?" Kepala pelayan yang kebetulan berada di dapur menyambutnya."Di mana Ivory? Kenapa kau menerima bawahan bodoh sepertinya? Huh?!"Merasa namanya dipanggil, Ivory segera maju menampakkan diri. Ia menghadapi Thea dengan senyum sopan khas pelayan lainnya."Ada apa Nona mencari saya?""Tidak perlu bersikap manis. Kau yang membuat jus melon untukku? Lihat, apa ini?!" Thea mengangkat gelas panjang yang isinya tersisa setengah. Terdapat seekor serangga yang mengambang. Mati."Saya yakin telah memastikan semuanya bersih," Ivory menjawab tanpa takut."Kau! Ini buktinya! Bagaimana jika aku keracunan?! Kau mau bertanggungjawab?"

  • Kekasih Bayaran   Darren Tertarik

    Malam belumlah larut, tapi suasana di mansion cukup sepi. Darren memijat tengkuk yang terasa pegal. Netranya terfokus pada laptop. Karena deadline singkat yang diberikan sang ibu, mau tak mau Darren membawa pekerjaannya ke rumah meski tak menyukai ide tersebut.Tap. Tap. Tap.Terdengar langkah kaki mendekat. Darren melirik guna memastikan siapa yang masih berkeliaran di sekitarnya. Ia tidak suka ada yang mengganggu di ruang kerja pribadinya yang bernuansa putih dan abu-abu."Tuan, silahkan," Ivory berujar seraya meletakkan secangkir kopi hitam yang masih mengepul."Aku tidak meminta kopi. Siapa yang menyuruhmu?" Darren menatap kopi dan wajah pelayan itu secara bergantian."Nyonya Wina, Tuan. Beliau khawatir melihat Anda begitu sibuk akhir-akhir ini." Ivory berbohong, nyatanya membuat dan mengantar kopi adalah idenya sendiri."Baiklah."Darren sudah bersiap mengetik saat tanpa diduga langkah Ivory melambat dan hampir pingsan. Gerakan cepat Darren menangkapnya sehingga kepala Ivory tid

  • Kekasih Bayaran   Mata yang Pernah Dicintai

    Udara siang itu terasa lebih padat dari biasanya. Langit menggantung abu-abu, dan burung-burung enggan bersuara.Di halaman depan mansion keluarga Cornell, sebuah mobil hitam berhenti perlahan. Dari dalamnya, seorang pria tinggi dengan jas abu dan aura tenang turun dengan langkah mantap. Rambutnya sedikit lebih panjang dari terakhir kali ia terlihat, dan wajahnya yang dulu hangat kini terlihat seperti dipahat dingin oleh waktu dan luka yang belum sembuh.Arthur William Cornell.Pulang, setelah hampir lima bulan menghilang tanpa kabar.Begitu ia memasuki mansion, seseorang bergegas menyambutnya dengan senyum lebar dan gaya yang terlalu dibuat-buat.“Arthur!” seru Selina, sepupunya—gadis muda dengan rambut pirang lembut yang mengilau, dan aroma parfum manis yang terlalu kuat.Ia langsung memeluk lengan Arthur, membiarkan tubuhnya sedikit bersandar.“Senang sekali kamu akhirnya kembali. Aku hampir bosan karena tak ada teman mengobrol di sini!” ujarnya manja.Arthur tak menarik diri, tapi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status