Share

BAB 12: Batas Kesabaran

Suasana meja makan di pagi hari, masih tetap sesunyi sebelumnya. Hanya raga saja yang hadir, namun, jiwa Shaina mau pun Andre, seolah sibuk dengan pengembaraannya masing-masing.

Entah pukul berapa sang suami pulang semalam setelah pergi begitu saja membawa kekesalan anehnya. Yang jelas, saat sempat terbangun di pukul 2 pagi, Andre belum terlihat sama sekali.

Dan Shaina, merasa malas untuk sekedar bertanya.

“Kuharap, kamu masih bisa menghargaiku, Sha. Batalkan rencanamu untuk bekerja, karena aku benar-benar serius melarangnya.” Andre tiba-tiba memecah hening. Pria itu juga mengucap kata ‘serius’ dengan penuh penekanan.

“Kenapa?”

“Karena perkara nafkah adalah urusanku. Dan aku yakin telah menunaikannya sebaik mungkin hingga kau tak dalam keadaan kekurangan.”

“Siapa bilang aku ingin melakukannya karena kekurangan nafkah?”

“Kalau hanya sekedar mencari kesibukan, kau bisa mencari alternatip lain,” tegas Andre.

Jujur, rasanya baru kali ini Shaina merasakan dilema yang cukup membingungkan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status