Share

Bab 20. Pemarah Sekali

Menikmati deburan ombak menyentuh kaki, Becca berdiri menatap cakrawala. Sekilas kehidupannya seperti diputar kembali. Entah kenapa saat ini ia teringat kedua orangtuanya yang entah berada di mana. Masih hidup kah atau sudah tidak ada di dunia ini?

Banyak pertanyaan berlompatan di kepalanya.

Mengapa orang tuanya tega meninggalkannya di pintu panti asuhan? Tapi dalam hati, ia bersyukur karena ia masih diberi kehidupan. Dan saat ini ia merasa lebih bersyukur lagi karena ia bisa hidup mandiri.

"Kamu melamunkan apa, Becca?" tanya Tuan Arga mengejutkan, membuat Becca seketika menatap gelagapan.

"Eh ... enggak kenapa-napa kok, Tuan. Hanya saja tiba-tiba saya teringat orang tua saya. Ah sudahlah, mungkin mereka sudah tidak ada lagi." Becca tersenyum, berkata seperti untuk dirinya sendiri.

"Apa kamu mau saya bantu mencari orangtua kamu?"

"Tidak usah, terimakasih Tuan. Saya hanya ingin pasrah saja, jika memang takdir mempertemukan saya dengan orang tua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status