Home / Romansa / Kekasih dari masa lalu / Kejadian yang tak pernah disangka

Share

Kejadian yang tak pernah disangka

Author: Im Novia
last update Last Updated: 2022-02-12 13:50:13

   "Ma ... ini mah rumahnya si Yardan," gerutu Kai saat mobil yang ia dan keluarganya memasuki halaman rumah Yardan.

   "Udah sih, berisik kamu itu!"

   Kai mengetuk-ngetuk kaca jendela dangan sendi jari-jarinya sedangakan Brian yang mengemudi sedang mencari posisi parkir dan Sofia terus menatap Kai yang seperti orang ogah-ogahan itu dari kaca depan mobil.

"Senyum dong ganteng!" seru Sofia sambil menatap kaca dan fokus melihat objek didalamnya. Kai sebagai objek yang dituju itu hanya menatap malas Sofia dan senyum yang dipaksakan.

   Kini kaki ketiganya telah sampai di depan pintu dan sudah disambut oleh Yanti dan Bagas yang telah menunggu di depan pintu sejak mobil mereka memasuki halaman rumah. Mereka pun saling menyambut dengan salam dan tak lupa berpelukan untuk Yanti dan Sofia, salaman anak gaul untuk Brian dan Bagas sedangakn yang dilakukan Kai salaman horman kepada yang lebih tua.

   "Mana Yardan, Om?" tanya Kai penasaran.

   "Ada kok di dalam, lagi sama adeknya nyiapain makanan," jelas Bagas.

   'Adek?' tanya dalam benak Kai, sebab sepanjang lima tahun mengenal Yardan tidak pernah pria itu menceritakan adik atau apapun itu kepada Kai. Berteman ya berteman, main ya main, cerita ya cerita, hal-hal yang memang sering Kai lihat saja. Tapi Kai juga tipe pria yang tidak terlalu mau tahu atau ikut campur urusan orang lain, apalagi jika orang yang bersangkutan tidak cerita berarti ia tidak berhak tahu hal tersebut, simpel.

   "Ayuk, masuk yuk!" ajak Yanti seraya mengiring untuk masuk ke dalam ruangan yang telah terdapat santapan malam. Kai melihat sosok yang tidak asing untuknya itu tengah duduk dengan gadget di genggamannya seperti seorang yang tengah main game.

   "Woy, bro!" sapa khas Kai kepada Yardan.

   "Weyy, gimana kabar?" keduanya bersalaman seperti orang yang tengah melipat-lipat telapak tangan, entah berapa kali mereka lakukan itu sampai akhirnya meninju kedua tangannya.

     "Baik gue, Bro!"

   "Om ... tan, gimana kabarnya?" sapa Yardan sambil bersalaman dengan Brian dan Sofia dan dijawab baik oleh Sofia dan Brian.

   "Mana adek, Bang?" tanya Bagas yang dari tadi sibuk mencari keberadaan Youmna.

   "Lagi masak makanan kesukaannya, bentar lagi selesai," jawab Yardan.

   Yang jadi pusat pembicaraan tidak lama memunculkan dirinya dari dapur, dengan membawa semangkuk masakan kesukaannya dengan senyum yang berbinar ia berjalan dengan mangkuknya dan meletakkannya pada meja makan. Orang-orang masih menetap Youmna. Youmna dengan sadar memberikan salam kepada Sofia dan Brian dengan mencium kedua tangan mereka dan memberikan senyum termanisnya.

   "Namanya siapa?" tanya Sofia yang pura-pura tidak tahu namanya dan menyentuh dengan halus pipi Youmna yang lembut.

   "Youmna, tante!"

   "Ini anak tante, namanya Kai," Sofia memegang bahu Kai yang memang ada di sampingnya.

   Youmna yang dari tadi tidak fokus kepada pria yang berdiri di sampingnya pun, mulai melirik seseorang itu. Betapa terkejutnya Youmna mengetahui bahwa pria itu adalah Kai yang Ia kenal. Pria itu tertunduk ketika bola mata Youmna tepat menemukan kedua bola matanya hingga bertemu tatapan sekilas.

   "Kamu kok malu gitu sih?" bisik Sofia ditelinga Kai namun, Youmna dapat mendengarnya dan melemparkan senyuman yang manis kepada Sofia.

   "Aku juga pemalu kok, Tan," cengir Youmna kepada Sofia.

   Tidak lama dari percakapan singkat ini, Bagas menginstruksikan bahwa 'ayo segera makan' dan duduk di kursi yang telah tersedia dengan deretan meja kotak yang memiliki delapan sisi kursi; kursi tengah diperuntukan kepala keluarga, sebelahnya untuk para istri, lalu anak-anak mereka hanya kursi di sebelah Kai yang kosong atau bisa juga disebelah Bagas.

   Makan malam berjalan dengan sempurna, puji-pujian disematkan untuk yang memasak hidangan ini yaitu Yardan dan Youmna, mereka berdua berkolaborasi dengan mbok yang memasak di dapur untuk menyiapkan menu-menu yang enak dan spesial.

   Yardan dan Youmna memiliki hobi yang sama; memasak. Apalagi Yardan juga adalah seorang bisnis man bidang kuliner, sudah pasti dia adalah seorang yang suka makan dan suka masak. Youmna sebagai adiknya juga menanam saham pada sebagian bisnis Yardan itu. Terlahir dari keluarga pembisnis melahirkan anak yang juga menyukai dunia bisnis, buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

   Setelah selesai makan para tamu tidak turut langsung pulang, Bagas dan Brian mengobrol di teras ruang tamu ditemani angin malam yang sejuk, Yanti dan Sofia memilih mengobrol di sofa ruang tamu di temani majalah terbaru, sedangkan Youmna, Yardan dan Kai ketiganya sibuk dengan cucian piring di dapur.

   "Kalo nggak biasa nyuci jangan nyuci!" ketus Youmna kepada Kai yang terlihat kebingungan bagaimana cara menuangkan sabun cuci piring yang ada di dalam botol. Youmna mengambil botol itu tanpa kehendak Kai dan memperlihatkan kepada Kai cara membuka tutup itu hanya dengan menarik kuncupnya itu ke atas.

   "Sini, lu bilas aja!"

   Kai seperti pria yang kini harga dirinya sedang diinjak-injak oleh Youmna dan karena saat ini Youmna adalah tuan rumah Kai hanya bisa menurut, ia bilas setiap benda yang telah Youmna cuci dengan sabun dan Ia letakkan di rak piring minimalis yang ada di samping westafel untuk mengeringkannya terlebih dahulu sebelum diletakkan di rak piring yang seharusnya. Keduanya diam tanpa kata hanya suara air dan terkadang terdengar suara benturan kaca, benda yang sedang Youmna cuci seperti piring, mangkuk dan gelas.

   "Ngobrol geh!" suara Yardan yang memecahkan keheningan, ia kembali setelah mengambil laptop di kamarnya karena ada sesuatu yang harus Kai lihat.

   "Dan, emang harus sekarang ya?"

   "Iya, nggak apa-apa kan? Lagian juga adek gua mah nggak ember!" Mendengar perkataan Yardan yang menyeretnya sontak membuat Youmna sedikit mengerutkan alisnya tanda tak paham ataupun bingung.

  "Apaan sih, Bang!"

   "Yang tadi ituloh, Dek."

   Youmna mengingat kembali dengan apa saja hal Yardan bicarakan terakhir kali padanya, dan ia temukan bahwa terakhir kali yang Yardan bicarakan hanyalah makanan tidak ada hal lain selain itu. Youmna duduk dan menatap layar Laptop Yardan yang telah terpajang sebuah foto makanan dengan olahan ubi ungu.

     "Lezat nggak?" tanya Yardan kepada Kai.

   Kai masih menatap layar dengan tangan kanannya memegang dagu seraya berpikir, "Hemm, menarik sih, tapi ... apa cuma sejenis?" Kini Kai bertanya.

   "Gini Kai, niat gue itu bakalan buat olahan kue dengan ubi tapi kalo rasa bisa kita atur mau rasa apa aja yang terlebih dahulu diproduksi," jelas Yardan.

   "Dan karena lu temen sekaligus rekan bisnis gue. Gue pengen kalo lu ada ide nanti bisa kita atur enaknya kaya gimanakan. Gimana pun juga lu bos gue!" seru Yardan dengan diakhiri canda tawa.

   Kai melemparkan lap ke arah Yardan ketika mendegar kata 'bos' selalu Ia sematkan untuk memanggil Kai yang mana kini ia adalah investor terbesar di bisnis Yardan yang akan segera ia buka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekasih dari masa lalu   Satu shaf dibelakang Kai

    Dengan rambut yang masih acak-acakan Youmna terbangun dari tidurnya dan langsung menuju keluar kamarnya untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di mushola yang ada di dalam rumahnya. Dengan biasa Youmna akan memakai kamar mandi yang ada dibawah agar lebih mudah dan lebih simpel untuknya seperti hari-hari biasa yang rutin dia lakukan. Selesai memakai kamar mandi dan wudhu Youmna memakai mukena untuk menunggu Yardan dan Bagas, sementara Yanti telah bersama Youmna untuk menunggu mereka juga. Yanti menunggu sambil memegangi tasbih berdzikir sedangkan Youmna memilih untuk membaca Mushaf, dan tak selang beberapa lama yang di tunggu akhirnya datang; Yardan. "Kamu disini Kai?" Ucapan Yanti yang memecah fokus Youmna yang sedang membaca Mushaf dan melirik ke arah Yardan yang berdiri bersama dengan Kai. "Iya Tan," senyum Kai. Youmna menyudah

  • Kekasih dari masa lalu   Kisah lama

    "Dari mana lu bro?" tanya Yardan pada Kai, yang kini memasuki kamarnya. "Habis reunian," jawab Kai, tanpa meminta izin Kai langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur milik Yardan. Ia memijat kening dengan perlahan untuk menghilangkan pusing yang sedari tadi dia alami. "Berarti tadi ketemu Youmna?" "Iya," jawab Kai dengan singkat dan nada berat, Yardan menutup pintunya dan mendekati Kai, memposisikan tubuhnya sama dengan tubuh Kai saat ini; berbaring. Malam ini Kai berniat untuk menginap dirumah Yardan, sekarang mereka berada diranjang yang sama keduanya tidur terlentang menatap atap langit seraya menghayal. "Kai, kenapa sih Youmna sama lu. Pusing gua?" tanya Yardan blak-blakan. "Ada hal yang nggak dia suka dari gua, dimasa lalu," Yardan melirik Yardan sebentar dan menatap atap langit lagi. "Apa itu?" "Dan apa lu bena

  • Kekasih dari masa lalu   Berusaha mengabaikan masa depan sendiri

    Kai sengaja mengantar Gisela tepat di depan Youmna, bukan untuk membuat dia sakit hati namun, agar dia tahu. Dibalik pengetahuan Youmna Kai memiliki suatu rencana yang tidak dia tahu. Kai sadar betapa sakit hati Youmna dihina dihadapan banyak orang namun, dia memiliki sebuah rencana balas dendam yang elegan. "Gimana kerjaan lu?" tanya Kai memulai pembicaraan. "Baik." "Gua denger bos gua temen akrab lu ya?" lanjut Gisela dengan tanya. "Iya, akrab banget malah," ucap Kai dengan santai, Gisela menatap Kai dengan kagum dalam batinnya saat masih menyetir pun Kai masih terlihat tampan. Kai tahu tatapan Gisela, bertahun-tahun mengenal Gisela Ia tahu apa arti tatapan itu. Terlebih sudah beberapa kali Gisela mengungkapkan perasaan pada Kai namun, Kai tidak pernah menggubrisnya. D

  • Kekasih dari masa lalu   Berusaha menyembunyikan sesuatu

    "Sel. Pulang bareng yuk!" Kai menawarkan diri untuk mengantar Gisela pulang karena wanita itu tidak ada yang menjemput dan mengharuskannya memakai jasa antar jemput online. "Ayuk, dari pada lu naik jasa online. Mending sama gua udah kenal!" Kai berbicara tepat disaat Yunsri dan Youmna ingin menaiki kendaraan mereka, Youmna mendengar dengan jelas. Kan, dasar cowok nggak tau malu! bisa-bisanya dia jalan sama cewek yang udah hina gua! sebenarnya mau lu itu apa sih Kai? Youmna berkali-kali membatin, Ia tidak tahan akan setiap tingkah diam Kai yang menyebalkan, tingkah yang seolah membela penghujat, sadar Youm. Mereka itu satu Genk jadi kemungkinan kecil akan dibela! tidak mungkin kan Ia menghianati kawan satu Genk-nya dahulu. "Sabar Youngieku." Yunsri berucap dan memberikan kecupan dari jauh untuk Youmna. "Apaan sih!" &n

  • Kekasih dari masa lalu   Berusaha menyembunyikan sesuatu

    "Sel. Pulang bareng yuk!" Kai menawarkan diri untuk mengantar Gisela pulang karena wanita itu tidak ada yang menjemput dan mengharuskannya memakai jasa antar jemput online. "Ayuk, dari pada lu naik jasa online. Mending sama gua udah kenal!" Kai berbicara tepat disaat Yunsri dan Youmna ingin menaiki kendaraan mereka, Youmna mendengar dengan jelas. Kan, dasar cowok nggak tau malu! bisa-bisanya dia jalan sama cewek yang udah hina gua! sebenarnya mau lu itu apa sih Kai? Youmna berkali-kali membatin, Ia tidak tahan akan setiap tingkah diam Kai yang menyebalkan, tingkah yang seolah membela penghujat, sadar Youm. Mereka itu satu Genk jadi kemungkinan kecil akan dibela! tidak mungkin kan Ia menghianati kawan satu Genk-nya dahulu. "Sabar Youngieku." Yunsri berucap dan memberikan kecupan dari jauh untuk Youmna. "Apaan sih!" "Lag

  • Kekasih dari masa lalu   Reuni Teman Sekolah

    "Woy, siapa nih yang datang?" celetuk Ella, wanita yang dahulu adalah siswi paling cantik dan populer di SMP termasuk satu Genk Kai dahulu. "Yunsri, sama siapa lu?" tanya Devanya wanita populer karena sempat menjadi pacar Kai sewaktu SMP, Ia juga satu Genk dan sahabat baik Ella. "Coba tebak?" ucap Yunsri dengan nyaring dan mengambil tempat duduk bersama dengan Youmna disampingnya. Youmna hanya tertunduk, karena senyumnya di awal kedatangan tadi tak dihiraukan oleh wanita-wanita populer di masanya itu. Kenapa Yunsri bisa seakrab ini? pikir Youmna yang Ia urungkan tanyanya untuk nanti. "Ini Youmna," ucap Yunsri dengan senyumannya. "Wihh, cowok terhits datang guys!" sorak beberapa pria dan wanita yang ada disini ketika tiga pria masuk ke dalam ruangan. Youmna tidak peduli siapa yang datang, sebab Ia tahu yang mereka sebut terhits, terg

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status