Share

ANNISA LESTARI II

Author: Bunny_A.S.S
last update Last Updated: 2022-04-22 14:10:52

Pak Arkan masih terus fokus membacanya..

Sampai akhirnya beliau tutup map itu dan mendongkak menatapku lalu berkata "Cukup bagus judul ini bisa kamu pakai." Ucapnya.

"Alhamdulillah." Ucapku dalm hati.

"Terima kasih pak." Jawabku.

"Untuk selanjutnya kamu bisa mulai membuatnya dan diskusikan kepada saya" kata pak Arkan.

"Baik pak." Jawabku.

"Kalau sudah saya permisi pak,sekali lagi terima kasih banyak dan mohon bimbingannya pak." Kataku dan berdiri untuk beranjak keluar dari ruangan dosenku ini.

"Tunggu sebentar."' katanya dan menahanku.

"Duduk dulu." Pintanya lagi.

"Apa lagi sih." Gerutuku dalam hati sambil mendudukan bokong ini di kursi.

"Bagaimana keadaanmu,luka-luka itu sudah di obati kah.?" Tanyanya kepadaku.

"Sudah pak,tadi di obati di uks tempatku mengajar." Jawabku cepat karna sudah tak mau berlama-lama berada di ruangan ini,sejujurnya hati ini masih kesal.

"Oh." Jawabnya.

"Hah,cuma OH." Batinku,dan melanjutkan langkahku menuju pintu keluar dari ruangan pak Arkan.

Sepanjang jalan ku melangkah,sepanjang itu juga gerutuan ku keluarkan dari bbibir ini,umpatan kekesalan ku atas sikap dinginnya pak Arkan, "Tadi aja di jalan sok perhatian maksa-maksa mau bawa ke rumah sakit,mau di obati,sekarang cuma nanya aja terus di jawab Oh,gila itu orang datar banget hidupnya,udah kaya kulkas 20 pintu,udah kaya tembok besar cina aja." Umpatan-umpatan terus ku keluarkan sepanjang jalan menuju kantin.

Dikantin kutemui ke 3 temanku,Santi,Tia,dan Diana,kita berempat sudah berteman dari sekolah menengah atas,kuliah pun di universitas yang sama,walaupun berbeda jurusan.

Kududukan diri ini di kursi dengan sedikit hentakan dan cukup mengagetkan ke tiga teman-temanku,"Kesellllll bangetttt sih,apes hidup gue." Rancuku dengan muka merah menahan emosi.

"Kenapa sih lu?" Tanya Santi dan di angguki temanku yang lain,mereka menatapku meminta penjelasan.

"Kesel gue sama dosen pembimbing gue,tadi pagi dia nabrak gue tuh liat tangan sama kaki gue." Kutunjukan luka-luka ku.

"tadi pas nabrak gue sok sibuk maksa gue ke rumah sakit,sekarang cuma nanya luka gue udah di obatin apa blum,terus pas gue jawab udah,dia cuma jawan Oh aja coba,mana mukanya datar banget,bikin gue emosi." Katanku dengan emosi.

"Siapa sih dosen pembimbing lu?" Tanya Dinda.

"Pak Arkana Sadewa,dosen baru itu loh." Jawab Tia,yang ku angguki.

"Dosen ganteng itu ya." Jawab Dinda antusias.

"Ganteng sih tapi sayang tuh muka datar banget,ga ada senyum sedikit pun." Kara Santi.

"Setujuuuu." Seruku mengacungkan kedua jempol tanganku.

"Pas pak Arkan baru masuk lu lagi ambil cuti kan,jadi lu ga bisa tau dia selama mengajar gimana." Tanya Santi.

"Gue baru ketemu orangnya aja barusan ya mana tau gue cara ngajar dia gimana." Sautku,masih sedikit emosi.

Saat sedang asik mengobrol tiba-tiba datang Anggel the genk,yang super rese,dari jaman sekolah dia memang tidak menyukai ku,Anggel yang menyukai Angga dari awal masuk sekolah,itulah yang menjadi alasannya selalu membenciku.

"Weishh ada yang lagi patah hati nih baru di tinggal nikah sama kekasih hati." Ucapnya sedikit meniggi agar satu kantin ini mendengar.

"Ah kasiannya" "Sakit banget pasti tuh" "Duh malangnya nasibmu" Anggel the genk menyahuti kata-kata sang ketuanya,tertawa mengejek.

"Bacot lu,mau lu apa sih,gangguin Annisa terus?" Jawab Sinta.

"Gue ga ada urusan sama lu ngel."' Jawabku cepat mendahului Tia yang akan menjawab.

"Giamana rasanya kekasih hati lu di rebut orang lain,sakit kan,apa lagi yang ngerebut saudara sendiri,duh sakitnya lebih-lebih," Kata Anggel mendramatisir.

"Dan itu yang gue rasain selama ini."' Tekannya lagi menggebrak meja.

"Ga ada yang ngerebut Angga di sini,posisi Angga waktu jadian sama gue itu singgle,ga lagi pacaran atopun deket sama cewek lain." Jawabku lantang.

Bangun dari posisi duduk,dan berlari meninggalkan kantin,rasanya masih sesak saat mengingat kejadian itu lagi,tak ku pedulikan teman-temanku yang mengikuti ku berlari menyusulku.

Panggilan-panggilan namaku tak kupedulikan,ku terus berlari sekuat tenaga,sat tiba-tiba ada sesuatu yang menabrakku di depan tubuhku.

BRAKKK...

Badanku melayang ada hentakan di tubuh dan akhirnya terjatuh di jalan,sebelum kesadaranku menghilang samar-samar ku dengar teriakan dari ketiga teman-temanku,darah mengalir dari badanku.

Yang terakhir ku rasakan badanku di gendong seseorang entah itu siapa dan di bawa ke mana.

"ANNISA." Teriakan keluar bersama dari mulut teman-temannya.

Mereka berlari menghampiri Annisa yang sudah terkulai di jalan dengan darah segar yang mengalir dari tubuhnya,Tia mengangkat kepala Nisa kepangkuannya "Bangun Nis,Buka mata lu." Tia menepuk-nepuk pipi Annisa.

"Tolongin temen gue." Dinda teriak histeris.

Santi sibuk menelpon ambulan yang di sediakan pihak kampus.

Penabrak itu kabur lari entah ke mana.

pak Arkan yang melihat kejadian itu pun menghampiri kerumunan mahasiswanya dan tiba-tiba mengangkat badan Nisa dan membawanya menuju mobilnya.

"Kalian bertiga ikut say." pak Arkan meminta ketiga teman Annisa untuk ikut masuk ke dalam mobilnya.

Mobilpun melaju dengan kencang membawa Annisa menuju ke rumah sakit terdekat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekasihku Menikahi Saudari Tiriku   MASALAH BELUM BERAKHIR

    Keesokan paginya Annisa pun telah sadar sesuai interupsi dari Dokter. Melihat Annisa mulai sadar pak Arkan lekas menggenggam kembali tangan Annisa dan mengelusnya."Sayang." Panggil pak Arkan,menggenggam tangan Annisa, dan sebelah tangannya mengusap kepala Annisa lembut.Annisa yang mulai sadar saat membuka kedua matanya langsung melihat ke arah pak Arkan dan tampak terkejut lalu menarik tangannya yang di genggam pak Arkan."Mama mana?" Tanya Annisa yang lebih mencari mamanya dari pada suaminya sendiri."Mama pulang dulu,nanti kembali lagi ke sini." Jawab pak Arkan menatap kedua mata Annisa."Panggil suster Nisa mau ke kamar mandi." Annisa berkata sembari mencoba bangun dari tidurnya,tapi gagal karena rasa sakit di perutnya."Aawwwhh." teriaknya tertahan."Saya bantu,kamu belum boleh bangun." Pak Arkan mengangkat badan Annisa dan membawanya ke dalam kamar mandi.Annisa hanya diam saat pak Arkan mengangkatnya dan membawanya ke kamar mandi,mau menolak pun percuma karena kondisi badannya

  • Kekasihku Menikahi Saudari Tiriku   AUTHOR POV

    Pukulan itu akhirnya terhenti ketika pak Arthur melihat sang istri sudah lemas karena ulahnya."Papa kecewa sama kamu Arkan,apa yang kamu perbuatan hingga mencelakai menantu dan calon cucu papa." Ucap papa menghampiri bu Ayunda yang terduduk di kursi."Stop pa." Tangis bu Ayunda di pelukan sang suami."Maafkan papa ma,papa emosi." Sesal pak Arthur. "Kalau sampai terjadi sesuatu,jangan pernah anggap saya ini papa kamu lagi." Ucap pak Arthur."Papa kecewa dengan kebodohan yang kamu lakukan,kalau saja Romi tak papa paksa untuk bercerita mungkin kamu dengan bodohnya mau menikahi perempuan yang jelas-jelas sudah membuat hidup mu hancur hanya demi harta." Sarkas pak Arthur mengeluarkan kekecewaannya."Pak Arthur saya mewakili istri dan keluarganya memohon maaf atas apa yang telah di perbuat, saya pun kecewa atas apa perbuatan mereka, saya akan membawa mereka kembali, sekali lagi saya memohon maaf pak." Ucap Hermawan suami dari Dira."Bawa mereka pergi dari hadapan saya." pak Arthur berkata

  • Kekasihku Menikahi Saudari Tiriku   TERBONGKAR

    Annisa masih berada di dalam ruangan unit gawat darurat,pak Arkan nampak pucat dengan perasaan tak menentu setelah mengetahui kalau Annisa sedang hamil,pak Arkan menyesal dengan apa yang telah dia perbuat terhadap Annisa. Dia bersumpah tak akan pernah memaafkan dirinya sendiri kalau sampai terjadi sesuatu dengan Annisa dan calon anaknya itu.Pak Arkan duduk di kursi di depan unit gawat darurat menunggu kabar dari dalam,wajahnya sudah penuh dengan luka memar akibat di pukuli pak Arthur papanya tadi begitu sampai di rumah sakit setelah di hubungi bu Ayunda mamanya pak Arkan.__________Setelah mengatakan Annisa hamil bu Ayunda berlari menghampiri Annisa yang akan di angkat oleh beberapa suster yang akan di bawa menuju ruang unit darurat.Pak Arkan yang terlebih dahulu mengangkat badan Annisa membawanya sedikit berlari menuju ruangan gawat darurat,pikirannya sudah sangat kacau sekali.Di belakangnya, di ikuti mamanya yang tak kalah paniknya dengan pak Arkan, sambil tangannya meng

  • Kekasihku Menikahi Saudari Tiriku   TERBONGKAR

    Aku benar-benar menumpahkan air mata ku di pelukan mama,mama dengan eratnya tak melepaskan pelukannya,dengan sabarnya mama menunggu ku untuk menceritakan apa yang sedang terjadi denganku dan pak Arkan.Tangisan ku pun berhenti tapi tetap berada di pelukan hangatnya mama, enggan sekali tuk melepaskannya, ini sangat nyaman. Aku tak seberuntung anak-anak di luar sana yang bisa merasakan pelukan hangat seorang ibu setiap saat,menyesal sangat amat menyesal karena tak memanfaatkan waktu dengan berharga tuk selalu memeluk ibuku dulu.Tapi sekarang aku merasakan amat sangat beruntung bisa mendapatkan dan di pertemukan dengan ibu mertua yang amat sangat baik,pengertian dan selalu ada untuk ku serta kehangatannya yang membuat ku nyaman seperti sekarang ini,beliau dengan sabar menunggu ku untuk bercerita."Sudah tenang sayang?" Tanyanya mengusap kepalaku lembut dan tersenyum,senyuman mama ini menghangatkan hatiku."Sudah ma." Aku mengangguk."Ceritakan sama mama apa yang terjadi dengan k

  • Kekasihku Menikahi Saudari Tiriku   MENYELESAIKAN MASALAH

    Sampai pagi pun Annisa masih belum pulang juga,mama pun menginap semalam karena mengkhawatirkan Annisa.Selesai sarapan aku kembali ke lantai atas untuk mencari info dari orang-orang ku yang ku tugaskan mencari Annisa kemarin,mereka belum menemukan tanda-tanda keberadaan Annisa.Terdengar suara mobil Annisa masuk ke halaman rumah,gegas ku langkahkan kaki turun ke lantai bawah menuju pintu depan ternyata mama sudah berada di sana.Terlihat sekali wajah Annisa yang muram."Nisa sayang,mama khawatir." Ucap mama lalu memeluk Annisa."Nisa baik-baik aja ma." Jawab Annisa lalu membalas pelukan mama.Aku yang berada di belakang mama tak di hiraukan nya."Boleh Nisa ke kamar ma?" Pintanya setelah melepaskan pelukan mereka."Boleh sayang." Jawab mama tersenyum mengelus kedua pipi Annisa.Annisa berjalan dengan menundukkan kepala melewati ku yang berdiri mematung saat Annisa melewati ku begitu saja."Nisa." Aku memanggilnya saat Annisa akan menaiki tangga menuju kamar kami."Iya." Jawabny

  • Kekasihku Menikahi Saudari Tiriku   MASALAH BARU

    Semenjak kejadian hari itu selalu ada saja yang menjadi alasan bu Dina memintaku untuk bertemu dengan Dira,karena hanya dengan diriku ini Dira bisa menjadi tenang.Dira pun tak segan dan tak merasa risih menunjukkan kemanjaannya di hadapanku padahal dia tau aku sudah menikah karena melihat cincin di jari manis ku, dan menanyakan tentang Annisa lewat bu Dina."Mas, akhirnya kamu datang juga, aku nungguin dari tadi." Ucapnya saat melihat ku datang ke apartemen nya atas permintaan bu Dina.Dira menarik ku menuju sofa yang berada di ruang TV apartemennya,mendudukkan ku dan dia pun duduk di samping ku dengan tangannya yang terus menggandeng tanganku tanpa risih sedikit pun,justru aku yang merasa sangat risih sekali,pernah suatu waktu aku menjauh dari tempat duduk nya dan melepas kan rangkulannya tapi ternyata Dira tak Terima dan memasang wajah sedihnya."Mas, lihat ini hasil USG kemarin,kamu sih ga bisa antar aku USG." Ucapnya cemberut dan menunjukkan hasil USG bayinya.Aku hanya me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status