Share

ANNISA LESTARI

Pagi hari yang cerah,secerah hati ini yang sudah bisa menerima apa yang terjadi kemarin.

Seperti biasa kembali ke rutinitasku yang mengajar setiap pagi sampai siang, pulang mengajar ku lanjutkan untuk kuliah,mencari banyak kegiatan untuk membantuku melupakan apa yang membuatku terpuruk kemarin.

Setelah sarapan bersama kak Armand dan mba Mita,aku bergegas pergi ke sekolah tempatku mengajar,menggunakan sepeda motor kesayanganku yang ku beli sendiri dari gajiku menjadi pengajar,walaupun hidup berkecukupan itu tidak membuat ku besar kepala,ayah membelikanku mobil,tetapi tak pernah ku pakai,aku lebih nyaman menggunakan motor, lebih praktis waktu apa lagi di jam-jam macet seperti pagi ini.

Jam sudah menunjukan pukul 7.15 aku terlambat masuk kelas karna ada sedikit masalah tadi di jalan, setelah memarkirkan motorku di tempat biasa, aku sedikit berlari menyusuri lorong sekolah,wajah bahagia anak-anak muridku berubah jadi aneh,mereka menatapku "mungkin mereka berfikir tidak seperti biasanya ku terlambat masuk. " Batinku berucap,dan benar saja diriku yang selalu ontime tiba-tiba jadi terlambat.

flashback on..

Di lampu merah tadi ada sedikit insiden yang membuatku jadi terlambat ke sekolah..

Setelah lampu berubah menjadi warna hijau ku lajukan motorku berbelok ke arah kanan,saat motorku tepat berada di belokan ada sebuah mobil datang dari arah berlawanan,tak sempat menginjak rem motorku jatuh menabrak tembok jalan,kaki dan sikut tangan ku luka akibat benturan saat motorku jatuh.

Seorang lelaki keluar dari mobil yang menabraku tadi,dia membantuku bangun dan membawaku duduk di pinggir jalan,mebantuku memberikan pertolongan pertama pada lukaku,memberikan ku air mineral yang dia ambil dari dalam mobilnya.

"Saya mohon maaf,sudah menabrakmu,saya tak sengaja,saya di kejar waktu." Ucap laki-laki itu,sambil memberikan air mineral yang di ambil tadi dari dalam mobilnya.

"Saya juga buru-buru mas,tapi saya tetap hati-hati." Jawabku sambil mengambil air mineral yang di sodorkannya.

"Saya antarkan ke rumah sakit untuk mengobati lukamu ini." Tawarnya dengan muka datar.

"Gak usah,saya harus sampai secepatnya,murid-murid saya sudah menunggu." Jawabku ketus,"ada orang yang sudah salah tapi mukanya biasa aja datar banget." Gerutuku dalam hati.

Mencoba berdiri menahan sakit di kaki yang terluka,kulangkahkan kaki menuju motorku yang sedikit mendapatkan goresan akibat jatuh tadi,ku pakai kembali helm yang ku lepas setelah terjatuh tadi,saat ku akan menyalakan motorku laki-laki tadi menghampiriku dan menahan lenganku.

"Tunggu sebentar." Katanya menahan lenganku.

"Saya harus pergi sekarang mas,permisi." Kataku melepas tangannya dari lenganku.

"Tunggu dulu,lukamu harus segera di obati." Katanaya lagi.

"Saya obati ketika sampai di tempat saya mengajar." Jawabku.

"Di mana tempat mu mengajar,biar saya antarkan." Katanya lagi.

"Gak usah ya mas,saya baik-baik saja,saya sudah terlambat ini,saya harus pergi." Jawabku lagi,lalu menyalakan motorku,tempatku kecelakaan ini memang sedikit sepi hanya ada 2-3 orang yang mebantu tadi.

Ku lajukan motorku menuju tempatku mengajar,dan betul saja pintu gerbang sekolah sudah di tertutup rapat.

Fashback off...

Selesai mengajar kulangkahkan kaki ku menuju UKS untuk mengobati luka di tangan dan di kakiku,memang ku tahan sedari tadi,karna sudah terlambat masuk kelas jadi ku abaikan luka-luka ini,setelah selesai mengajar barulah ku obati lukanya.

Jam sudah menunjukan pukul 2 siang saat ku tiba di kampus,seperti biasa jadwalku setelah mengajar pergi kekampus,hari ini jadwalku bertemu dosen pembimbing skripsiku,karna sudah membuat janji untuk bertemu dengannya hari ini.

Kuketuk pintu ruangan yang ada di depanku,ruangan pak dosen pembimbing skripsiku yang ku tahu bernama Arkana Sadewa,dosen baru yang masuk sebulan lalu saat di mana ku terpuruk akan penghianatan Angga dan Rahmah,selama sebulan itu hidupku benar-benar tak terarah,sampai engga untuk keluar dari kamar,kak Armand yang membantuku izin ke pihak kampus beralasan sakit yang mengharuskan istirahat total,ya memang aku sedang sakit lebih tepatnya sakit di hati ini.

tok.. tok.. tok..

"Masuk." Terdengar suara dari dalam.

Kubuka pintu yang ku ketuk tadi,sesaat pandangan kami bertemu,betapa terkejutnya aku ternya dia yang menabraku tadi,laki-laki itu Arkana Sadewa dosen pembimbingku.

Ragu-ragu kulangkahkan kaki menghampiri mejanya.

"Maaf pak saya Annisa Lestari mahasiswi yang akan di bimbing skripsi oleh bapak." Kataku kikuk.

Diah berdehem lalu mempersilahkan ku untuk duduk.

Setelah duduk ku berikan sebuah map yang ku pegang tadi yang isinya judul skripsi yang akan ku buat,dan mendiskusikannya.

Pak Arkan mengabil map yang ku berikan tadi dan membacanya,di lihat dari ekspresinya saat membaca semoga sesuai dengan apa yang ku harapkan.

Aku harus segera lulus dan meraih semua cita-citaku,menunjukan kepada para penghianat itu kalau aku bisa bangkit dari rasa sakit hati ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status