Share

10. Air Mata Cia

"Sudah, kak lupakan. aku sudah memaafkan kak Aaron." Cia tersenyum indah pada Aaron.

"Terima kasih, Cia." Aaron yang melihat Cia yang kedinginan memberikan selimut tebal untuk menutupi tubuh Cia.

"Kak, selimut darimana?" Cia yang merasa heran kenapa tiba-tiba ada selimut disana. seingatnya dari tadi tidak ada selimut disekitar mereka.

"Pelaoyang memberikannya." Aaron menutup tubuhnya dan tubuh Cia, kini mereka saling berpelukan. Aaron menarik lembut kepala Cia dan menyandarkan di dadanya yang bidang.

Cia yang tidak ingin terlalu bahagia, karran perlakuan Aaron padanya. ia tidak ingin usaha ibunya hancur karena keegoisannya. Cia tidak ingin kebahagiaan yang ia rasakan akan menghancurkan usaha orang tuany yang telah di buat sudah payah.

"Cia," Suara lembut Aaron terdengar indah di telinga Cia.

"Ya kak." Cia yang merasakan kenyamanan saat berada dalam dekapan Aaron. berlahan mengangkat wajahnya dan menatap wajah Aaron.

"Apa kamu bahagia?

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status