Kekasihku Seorang Mafia

Kekasihku Seorang Mafia

Oleh:  Rafli123  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
27 Peringkat
46Bab
9.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Maria school adalah sekolah elite yang di beruntung kan untuk anak-anak konglomerat, namun seorang gadis bernama Cicilia Mandalika gadis dari kalangan biasa belajar disana dengan jalur beasiswa. Dirinya kerap menjadi objek Bully dari teman sekolahnya. Siapa sangka di balik Bullyan yang kerap dia dapatkan seorang laki-laki yang di takuti di sekolahnya justru jatuh cinta pada Cecilia, dialah Aaron Ramsey putra tunggal pemilik sekolahan. Mampukan seorang Aaron mengakui perasaannya pada Cecilia gadis yang selalu dia bully? Apakah kisah cinta dua remaja akan berakhir bahagia? mampukah seorang Aaron bisa menyembunyikan identitas aslinya di hadapan gadis yang di cintainya? Ikuti terus kisah mereka.

Lihat lebih banyak
Kekasihku Seorang Mafia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
M Sajidin
Ceritanya bagus, lanjut thor di tunggu kelanjutannya thor
2022-11-12 07:38:51
0
user avatar
Ammah Sihotang
kpn update lagi kk
2022-03-09 18:15:07
1
user avatar
Novica Ayu
ceritanya seruuu...
2021-07-30 13:52:39
0
user avatar
Yunitaindrynt
Keren Kak, semangat terus👍
2021-07-06 15:34:04
1
user avatar
I am_Indah
Ceritanya udah bagus dan menarik banget. Seru buat dibaca. Nanti kapan2 aku balik lagi ya, Kak. :')
2021-07-05 18:46:32
2
user avatar
Aldrich Candra
Pelajari penulisan kata sapaan dan pemenggalan kalimat yah, Kak. Ceritanya udah bagus, kok.
2021-07-05 17:31:41
0
user avatar
Siti Auliya
Bikin penasaran, lanjut
2021-07-04 19:39:32
0
user avatar
Ainin
Keren, lanjut, Kak ❤
2021-07-04 15:21:13
0
user avatar
Ajis Makruf
Ceritanya berjalan dengan baik. Tapi author harus semangat nulis lagi, ya 😊
2021-07-04 13:13:10
0
user avatar
nana28
Hai Ciaa... belajarlah yang rajin. Hehehe pembaca dapat hukuman ni, hukuman utnuk terus membaca. Ditunggu updatenya ya Kakak. :)
2021-07-04 11:55:55
1
user avatar
Kaka Put
Ceritanya seru kak. Lanjut
2021-07-04 11:45:57
1
user avatar
Yani
Ceritanya keren. Semangat ya
2021-07-04 11:43:09
1
user avatar
Aya Warsita
Bikin penasaran kak, lanjut dong ....
2021-07-04 11:40:46
1
user avatar
Yani
Keren banget. Suka
2021-07-04 08:26:03
1
user avatar
Triyuki Boyasithe
Mantap ceritanya
2021-07-04 08:04:54
1
  • 1
  • 2
46 Bab
1. Hukuman
"Cia bangun sayang, bukankah hari ini pertama masuk sekolah? Lihatlah sudah jam enam pagi," Sinta membangunkan putri tunggalnya yang terlihat bermalas-malasan di atas tempat tidur, sebagai seorang ibu dirinya menyadari betapa lelah putrinya yang harus membantunya bekerja paruh waktu. Gedebug !!! "Argh!!"Terdengar suara benda jatuh diiringi suara teriakan membuat Sinta kembali ke dalam kamar putrinya. Tanpa mengetuk pintu, Sinta menghambur kedalam kamar. Terlihat Cia yang mengelus bokongnya yang terasa sakit, hal yang membuat Sinta tersenyum melihat putrinya yang mengerucutkan bibirnya. "Sayang. Kenapa kamu sampai jatuh nak?"Sinta mendekati Cia yang masih mengelus bagian yang terasa sakit. "Tidak. Bu, uem.. tadi Cia hanya terburu-buru jadi tidak liat jika kakiku terlilit selimut." Ucap Cia. Dan bergegas meninggalkan ibunya yang dengan setia menunggunya di kamar dan membantunya bersiap. "Cia, Cia selalu seperti ini,"ucapnya dengan gelengan kepala."Sayang, sebaiknya kamu memakai
Baca selengkapnya
2. Hukuman 2.
Setelah mendapat perintah dari sekertaris yang bernama Jessika. Cia bersama temanya berlari mengelilingi lapangan basket. Berapa siswa memandang Cia dan Anna yang berlari dengan membawa bunga untuk di berikan pada pria yang di jumpainya setiap mencapai putaran. "Cia, kau kenapa?" Anna melihat wajah Cia yang terlihat pucat. "Aku, tidak apa-apa,"Ucapnya dengan suara pelan. Saat putaran terakhir dan bunga terakhir yang akan di berikan pada orang tanpa sengaja. Cia menabrak punggung pria yang di depannya. "Kak, ini untuk m– u," Ucapnya dengan terbata-bata, tidak berapa lama tubuh Cia ambruk dalam pelukan pria yang tidak lain adalah Aaron. "Kenapa harus ketemu dia terus, benar-benar membuat sial," ucapnya dalam hati. Namun dengan sigap ia membawa Cia ke ruang UKS untuk mendapat perawatan. "Dok, kenapa dengan gadis itu?" tanya Rion yang berada di samping Aaron. "Dia, hanya kelelahan dan sepertinya dia memiliki mag. Itu sebabnya dia pingsan karena perutnya kosong," Ucap dokter yang ber
Baca selengkapnya
3. Rasa Yang Aneh.
Pagi yang cerah, seperti biasa kesibukan terlihat di kediaman Cia. Sinta bunya yang berjualan kue di kios yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya, kini sudah disibukkan berbagai bahan kue yang siap untuk di olah. "Ibu, apakah ada pesanan hari ini? Kenapa ibu sibuk sepagi ini?" tanya Cia yang tengah menyiapkan sarapan pagi. "Iya, sayang. Kau tau ibu Rosa memesan banyak kue hari ini, katanya nanti malam ada acara arisan,"Cia menganggukkan kepalanya, kue buatan ibunya memang terkenal enak, itu sebabnya banyak orang yang memesan kue padanya. "Biar Cia bantu Bu," ucap Cia. "Tidak perlu sayang, bukankah kau harus sekolah? Ingat jangan kesiangan seperti kemarin, Ibu tidak ingin kau pergi tanpa sarapan di rumah," kata Sinta mengingatkan putrinya agar tidak terjadi seperti kemarin, dengan lembut membelai rambut putrinya. "Baik Bu,"Cia meninggalkan ibunya yang tengah menyiapkan bahan kue yang akan di buatnya. Di kamar, setelah membersihkan tubuhnya dan memakai seragam sekolahnya. Ci
Baca selengkapnya
4. Kecumburuan Jessika
Hari berlalu dengan cepatnya. Dua bulan sudah Cia sekolah di Maria School, selama itu juga tiada hari tanpa bully yang di terimanya. Walau lelah dan rasa sakit yang di rasakan. Namun tidak membuatnya untuk menyerah. Tepat hari ini dimana para siswa melakukan kegiatan di luar sekolah. Semua siswa baik itu laki-laki ataupun perempuan berdiri di tengah-tengah lapangan. "Pengumuman!"Suara Rion membuat para siswa berdiri tegak dan memusatkan pandangan dan telinga mereka. "Hari ini, bertepatan dengan hari jadi Maria School, maka dari pihak sekolah mengadakan kegiatan belajar di luar ruangan," ucapan Rion terhenti ketika teriakan siswa yang memenuhi lapangan. "Horeee!!"Teriak semua siswa, namun tidak dengan tiga gadis yang berada paling belakang. "Cia, apakah kau akan mengikuti acara belajar di luar ruangan ini?" tanya Anna, namun di jawab dengan gelengan kepala oleh Cia bersama Cika bersamaan. "Diam semua!"Suara teriakan Rion kembali terdengar kali ini lebih tegas dan seketika suar
Baca selengkapnya
5. Jangan Pergi
Aaron mencari kunci di dalam tas, untuk membuka gembok pintu gudang. Tidak berapa lama akhirnya dia berhasil membukanya. Suasana yang gelap membuat Aaron kesulitan mencari keberadaan Cia. "Sialll!! Kenapa gelap begini. Bukankah masih siang?"ucap Aaron, langkah kakinya semakin jauh kedalam namun ia tidak menemukan keberadaan Cia. Karena kondisi yang gelap membuat Aaron kesulitan untuk bergerak. Kakinya yang melangkah ke balik tumpukan bola basket yang sudah tidak terpakai. Setelah mencari keberadaan Cia di gudang tidak ada, Aaron berniat keluar namun saat kakinya melangkah tiba-tiba tersandung sesuatu di bawahnya. "Apa ini?" Aaron kembali menyalakan lampu ponselnya. Alangkah terkejutnya saat melihat kebawah tubuh Cia tergeletak tidak berdaya. "Cia!" Seru Aaron saat melihat wajah gadis yaang tergeletak tidak sadarkan diri dengan tubuh yang basah. "Cia, bangun!"Aaron memanggil Cia. Hingga berapa kali menepuk pipinya namun tidak ada respon darinya. Entah dari mana ide yang muncul d
Baca selengkapnya
6. Ancaman Jessika.
Sinta yang memasuki kamar putri tunggalnya. Banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan tentang semalam yang dia di antar oleh seorang lelaki. Saat Sinta melihat Cia yang sudah rapi dengan seragam sekolah, Sinta mendekati."Sayang, ada yang ingin ibu tanyakan padamu?"Cia menoleh pada ibunya yang tengah duduk di pinggir tempat tidur. "Apa ibu akan menanyakan tentang semalam?" Ucap Cia. "Iya sayang, katakan kenapa kamu di antar oleh pria itu?" Cia tersenyum memandang wajah ibunya. "Bu, dia kak Aaron. Ketua osis di sekolah Cia. Dan untuk alasan kenapa Cia pulang terlambat itu karena Cia ada tugas di luar urusan sekolah Bu, maaf tidak bisa memberikan kabar pada ibu,"Pengakuan Cia membuat Sinta mengerutkan keningnya. "Katakan Cia?" Sinta yang penasaran, akhirnya mendesak Cia untuk menceritakannya. "Bu, hari ini sekolah Cia sedang merayakan hari jadi Maria School. Sehingga para siswa akan melakukan pelajaran di luar ruangan, dan untuk acaranya nanti malam,"Cia menyentuh tangan Sinta le
Baca selengkapnya
7. Kegagalan Jessika.
Kembalinya Cia, di samping dua sahabatnya tidak membuatnya melupakan tindakan Jessika padanya. ancaman yang di berikan Jessika bukanlah sekedar ancaman. melainkan sebuah kenyataan yang harus ia ikuti. mengingat usaha ibunya menjadi taruhannya."Cia! apa yang kau pikirkan? apakah dia menganggu mu lagi?" Tanya Anna pada Cia."Tidak! dia tidak mengatakan apapun padaku." Kata Cia. dia tidak ingin dua sahabatnya menjadi korban karena dirinya."Kamu, tidak lagi berbohong kan Cia." Lanjut Anna yang melihat wajah Cia yang jelas terlihat cemas."Aku, tidak akan bisa berbohong dengan kalian bukan!" Kata Cia dengan wajah di buat marah."Aku, percaya denganmu Cia!" Cika memeluk Cia."Aku juga Cia. aku tidak ingin kamu menyembunyikan apapun dari kami. ingat kami adalah temanmu, apapun yang kamu alami kami juga ikut merasakannya Cia." Mereka memeluk tubuh Cia. air matanya tidak lagi bisa tertahan mengingat bagaimana bahagianya memiliki sahabat seperti mer
Baca selengkapnya
8. Menghancurkan Cia
Cia yang mewakili teamnya berdiri di tengah-tengah lapangan. dengan rasa takut ia memberanikan diri untuk memberikan alasannya.Suara teriakan terdengar, membuat Cia menundukkan kepalanya. Namun sentuhan lembut membuatnya mengalihkan perhatian pada seseorang yang berada di sampingnya."Bicaralah, katakan alasannya. kenapa kamu tidak mengambil apapun dari kami?" Ucap Rio dengan suara lembut."Sebenarnya, tidak ada permainan apapun di sini. kenapa senior mengatakan. ambil apapun yang ada pada senior. pada kenyataannya tidak dibenarkan, ini adalah jebakan. dan itu artinya tidak ada, itu sebabnya kami tidak mengambil apapun dari senior. yang pada akhirnya melukai para senior. dan yang terjadi sebenarnya tidak di benarkan." Ucap Cia dengan menundukkan kepalanya. Semua terdiam mendengarkan penjelasan dari Cia, dan baru mereka menyadari jika yang mereka lakukan adalah kesalahan dan berakibat melukai teman sendiri. Suara tepukkan tangan
Baca selengkapnya
9. Kekasih Satu Malam
"Cia, jawalah. perasaan ku ini?" Kata Aaron dengan suara pelan.Cia menatap wajah Aaron yang terlihat lebih dewasa dari biasanya. sentuhan lembut di tangannya membuat perhatian Cia teralihkan. Setelah memikirkan semuanya. akhirnya Cia menjawab pertanyaan Aaron."Ya, aku. bersedia menjadi kekasih mu kak. tapi ada syaratnya?" Cia mengajukan syarat yang membuatnya maresa lega dan binggung bersamaan."Ya! katakan. apa syaratnya?" Tanya Mario antuasias. ia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendekati Cia."Aku, bersedia. menjadi kekasih kak Aaron tapi menjadi kekasih satu malam kak Aaron." Cia menghela nafasnya dalam-dalam. akhirnya apa yang ada dalam pikirannya kini bisa ia sampaikan."Terserah, denganmu Cia." Aaron menangkup wajah Cia yang terlihat semakin cantik saat sinar rembulan bersinar mengenai wajahnya.Kini Mereka berada di tengah taman bunga, berapa pelayan menyiapkan hidangan spesial untuk Cia. wanita yang mampu melunturkan keras
Baca selengkapnya
10. Air Mata Cia
"Sudah, kak lupakan. aku sudah memaafkan kak Aaron." Cia tersenyum indah pada Aaron."Terima kasih, Cia." Aaron yang melihat Cia yang kedinginan memberikan selimut tebal untuk menutupi tubuh Cia."Kak, selimut darimana?" Cia yang merasa heran kenapa tiba-tiba ada selimut disana. seingatnya dari tadi tidak ada selimut disekitar mereka."Pelaoyang memberikannya." Aaron menutup tubuhnya dan tubuh Cia, kini mereka saling berpelukan. Aaron menarik lembut kepala Cia dan menyandarkan di dadanya yang bidang.Cia yang tidak ingin terlalu bahagia, karran perlakuan Aaron padanya. ia tidak ingin usaha ibunya hancur karena keegoisannya. Cia tidak ingin kebahagiaan yang ia rasakan akan menghancurkan usaha orang tuany yang telah di buat sudah payah."Cia," Suara lembut Aaron terdengar indah di telinga Cia."Ya kak." Cia yang merasakan kenyamanan saat berada dalam dekapan Aaron. berlahan mengangkat wajahnya dan menatap wajah Aaron."Apa kamu bahagia?
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status