"Cia, jawalah. perasaan ku ini?" Kata Aaron dengan suara pelan.
Cia menatap wajah Aaron yang terlihat lebih dewasa dari biasanya. sentuhan lembut di tangannya membuat perhatian Cia teralihkan. Setelah memikirkan semuanya. akhirnya Cia menjawab pertanyaan Aaron.
"Ya, aku. bersedia menjadi kekasih mu kak. tapi ada syaratnya?" Cia mengajukan syarat yang membuatnya maresa lega dan binggung bersamaan.
"Ya! katakan. apa syaratnya?" Tanya Mario antuasias. ia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendekati Cia.
"Aku, bersedia. menjadi kekasih kak Aaron tapi menjadi kekasih satu malam kak Aaron." Cia menghela nafasnya dalam-dalam. akhirnya apa yang ada dalam pikirannya kini bisa ia sampaikan.
"Terserah, denganmu Cia." Aaron menangkup wajah Cia yang terlihat semakin cantik saat sinar rembulan bersinar mengenai wajahnya.
Kini Mereka berada di tengah taman bunga, berapa pelayan menyiapkan hidangan spesial untuk Cia. wanita yang mampu melunturkan keras
"Sudah, kak lupakan. aku sudah memaafkan kak Aaron." Cia tersenyum indah pada Aaron."Terima kasih, Cia." Aaron yang melihat Cia yang kedinginan memberikan selimut tebal untuk menutupi tubuh Cia."Kak, selimut darimana?" Cia yang merasa heran kenapa tiba-tiba ada selimut disana. seingatnya dari tadi tidak ada selimut disekitar mereka."Pelaoyang memberikannya." Aaron menutup tubuhnya dan tubuh Cia, kini mereka saling berpelukan. Aaron menarik lembut kepala Cia dan menyandarkan di dadanya yang bidang.Cia yang tidak ingin terlalu bahagia, karran perlakuan Aaron padanya. ia tidak ingin usaha ibunya hancur karena keegoisannya. Cia tidak ingin kebahagiaan yang ia rasakan akan menghancurkan usaha orang tuany yang telah di buat sudah payah."Cia," Suara lembut Aaron terdengar indah di telinga Cia."Ya kak." Cia yang merasakan kenyamanan saat berada dalam dekapan Aaron. berlahan mengangkat wajahnya dan menatap wajah Aaron."Apa kamu bahagia?
Jessika tidak percaya begitu saja denagn ucapan Cia, tanpa berfikir lagi kakinya menendang dada Cia membuat tubuhnya terhuyung kebelakang. melihat sahabatnya di perlakukan kasar oleh Jessika, Anna mendekat pada Jessika memberi pelajaran padanya.PLAK !!!Satu tamparan keras mengenai pipi Jessika membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah."Kau!?" Jessika yang akan membalas tamparan yang dia terima berubah menjadi senyum sinis saat melihat siapa yang berani menampar pipinya."Kenapa diam?" Anna yang dibuat kesal karena ulah Jessika, tanpa memandang siapa Jessika ia berani menantangnya."Aku pastikan akan membuatmu menderita dan bisnis orang tuamu akan hancur!" Ucap Jessika dalam satu tarikan nafas."Kau pikir aku akan takut dan tunduk di kakimu. tidak Jessika. kau salah mengusik temanku!" Anna dengan berani menantang ancaman Jessika, walau berakibat fatal nantinya. namun saat melihat sahabatnya di perlakukan kasar oleh Jessika, Anna tidak teri
Sinta melepas pelukannya dan menatap wajah cantik putrinya. dan kembali bertanya dengan suara lembut."Sayang, katakan siapa pria itu?" Sinta melihat pria tampan yang berada di belakangnya. "Bu, perkenalkan dia kak Aaron ketua OSIS di sekolah Cia." Sinta yang sebenarnya mengenal pria itu, namun ia ingin mendengar langsung dari putrinya."Duduklah, ibu akan buatkan teh hangat untuk kalian." Sinta pergi ke dapur untuk membuat teh untuk teman putrinya dengan hati yang bahagia namun berselimut duka."Minumlah selagi hangat." Sinta kini duduk di samping Cia ysng hanya menundukkan wajahnya. "Bu, Cia kekamar dulu ya. kak Aaron. aku tinggak dulu." Cia melangkahkan kakinya kekamar. dengan susah payah ia menahan sakit yang luar biasa pada tubuhnya. ia tidak ingin melihat ibunya bersedih, ia tidak ingin menjadi lemah.Tubuhnya terhuyung kebelakang rasa sesak kian menyeruak di dadanya. setelah puas menangis Cia tertatih kekamar mandi. Di ruang tam
Keesokan harinya, seperti biasa Cia akan membantu ibunya untuk menyiapkan kue yang akan di bawa ke toko."Sayang, sarapan dulu ibu membuatkan nasi goreng kesukaanmu." Sinta tidak ingin putrinya pergi kesekolah sebelum sarapan."Terima kasih Bu." Cia mencium Sinta dan menyantap nasi goreng buatannya wanita terbaik di dunia.Tidak berapa lama Cia telah selesai menyantap sarapan dan bergegas berangkat sekolah dan tidak melupakan pesanan tetangga."Cia, tunggu!" Sinta menghentikan langkah Cia."Ada apa Bu?" Tanya Cia saat berada di depan ibunya."Ini, buat tambahan ongkos." Cia menggelengkan kepalanya dia tidak ingin terlalu merepotkan ibunya."Bu, Cia sudah ada ongkos untuk naik ojek. ibu simpang aja ya." Cia mendorong uang yang Sinta berikan."Ya, sudah kamu hati-hati saysng." Cia menganggukkan kepalanya dan berlalu dari hadapan Sinta.Sesungguhnya Sinta tidak tega melihat Cia membawa kue yang harus ia antarkan pada tetangga yang meme
Usai pengumuman yang di lakukan Aaron mengenai status Cia membuat, para siswi emosi dan sebagian merasa senang. menurut mereka Cia lebih cocok dengan Aaron bukan dengan Jessika yang memiliki temperamen yang buruk bahkan sikapnya semakin menjadi saat dirinya mengaku sebagai kekasih Aaron."Tunggu, kak Aaron bagaimana dengan kak Jessika bukankah dia kekasih kakak?" Tanya salah satu siswi yang berada di sana."Siapa yang bilang Jessika kekasihku? Apa pernah saya katakan jika Jessika adalah kekasihku tidak bukan. jadi sekarang kalian tahu siapa kekasih Aaron Ramsey!" Ucap Aaron dengan suara lantang. membuat sebagian siswi takut."Kak, lepaskan. apa yang kak Aaron kayakan hah! bagaimana jika Jessika marah denganku?" Ucap Cia dengan suara bergetar, tubuhnya lelah bagaimana bisa dirinya menerima pengakuan dari Aaron, pria yang selalu membully dirinya."Aku tidak akan melepaskan dirimu Cia. mulai hari ini kamu adalah kekasihku." Kata Aaron dingin."Bukanka
Tubuh Jessika kaku, bagaimana perlakuan Aaron padanya, bahkan dengan terang-terangan dia mengakui bahwa Cia adalah calon istrinya. Bahkan peringatan keras ia tujukan pada dirinya. segala yang ada dunia ini mudah untuk ia dapatkan, begitu juga dengan Aaron dia harus mendapatkannya apapun yang terjadi baginya menjadi bagian keluarga Ramsey adalah kebanggaan dan semua orang yang ada dunia akan tunduk padanya. bahkan semua yang dirinya inginkan akan terwujud tanpa harus bekerja keras."Aaaarrrggggg ... Awas kamu Cia, lihat saja nanti aku akan Menghancurkan hidupmu Bahkan aku akan membuat dirinymu meninggalkan Aaron. aku tidak sabar menunggu hari itu tiba!" Kata Jessika lantang. bahkan Anggun dan Luna yang berada di sampingnya merasakan ngeri."Kalian perhatikan apa yang di lakukan Cia, aku tidak ingin dia mendekati aariy lagi. hati ini sudah lebih dari cukup penghinaan yang Aaron berikan padaku. laporkan apapun mengenai Cia apa kalian paham!" Kata Jessika."Ya, kami
Tubuh Cia bergetar saat mengatakan, dirinya takut sakit, sakit saat di tinggalkan seorang Aaron Ramsey. takut merasakan yang namanya kehilangan, cukup dirinya kehilangan seorang Ayah, cukup sudah air matanya mengalir mengingat ayahnya yang telah meninggal."Apa yang kamu takutkan Cia, aku akan ada di sampingmu. sampai kapanpun." Kata Aaron tangannya terukur di pipi Cia yang putih mulus."Kamu sangat cantik Cia. kamulah gadis yang mampu menggetarkan hatiku yang dingin ini. Kamulah gadis yang membawa warna dalam hidupku." Aaron menangkup wajah Cia. seketika wajahnya mendekati wajah Cia dan satu kecupan mendarat di kening Cia. membuat wajah Cia berubah merah."Kenapa wajahmu merah sayang?" Goda Aaron pada Cia."Eh!" Cia meraba wajahnya, namun dirinya Tidak merasakan wajahnya memanas, namun sebaliknya yang dia rasakan hanya dingin di wajahnya. merasa di kerjain oleh Aaron Cia memukul dada bidang Aaron."Ayo ikut denganku." Aaron membawa Cia kekr
Aaron mengantar Cia kerumah, setelah mengajaknya pergi. sesampai di rumah Sinta sang ibu menatapnya dengan senyum bahagia akhirnya putrinya mau memberi kesempatan pada Aaron, pria yang menjadi ketua OSIS di sekolahnya. bahkan pria yang tidak lain adalah putra memiliki sekolah, walau ada rasa takut putrinya terluka. namun janji yang di berikan Aaron padanya membuat Sinta mendukung putrinya bersama dengan Aaron."Ibu, Cia pulang." Kata Cia, ketika memasuki rumah."Sudah pulang nak? nak Aaron duduklah." Kata Sinta pada Aaron."Terima kasih Bu." Aaron duduk di kursi tepat di depan Sinta ibu dari kekasihnya."Nak, ada yang ingin ibu katakan padamu." Kata Sinta saat putrinya masuk ke dalam kamar."Ada apa Bu?" Kata Aaron. alisnya berkerut saat Sinta menatapnya intens."Tolong jaga putriku nak, jangan biarkan hatinya terluka. hanya dia yang ibu miliki hatinya sangat rapuh. jangan lihat luarnya saja tapi hatinya." Kata Sinta ada raut wajah kek