Share

Bab 12: Aiman Pingsan

Mata yang selalu teduh itu mendongak, menatap tajam pada sang suami. Tak sadar, dia mencengkram lengan suaminya itu. Memang benar, wanita makhluk pencemburu orangnya. Sekarang ini, rasa panas menjalar di dada Syeira saat Aiman tak kunjung memberikan jawaban yang dia nantikan. Aiman hanya menatap manik hitam milik Syeira, mencoba menyelam di kedalaman manik pekat itu, mencoba mnyembunyikan semua kesalahannya.

"Apa kamu berpikir aku tega mengkhianatimu?" Aiman bertanya balik dengan raut datar.

Syeira menatap kedua bola mata Aiman secara bergantian beberapa saat, lalu kembali menelusupkan wajahnya di dada sang suami.

"Aku percaya padamu, Mas. Sangat percaya."

Jantung Aiman serasa dipukul, dadanya memanas. Sebajingan itu dia sekarang. Bukan hanya mengkhianati, tetapi juga pecundang, dan pembohong yang tak berani mengakui perbuatannya.

*

*

Selesai subuh, Binar sudah mulai bekerja. Memasak makanan juga beberapa lauk. Walapun Syeira mengatakan tak perlu membuat makanan berat seperti kemar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status