Share

XV

Ilvy melepaskan pelukan dari lengan dingin Qeen. Elf yang terusir itu terasa seperti mayat hidup—dingin dan beku. Yang menandakan Qeen makhluk hidup hanya jantungnya yang berdegup pelan. Bahkan Ilvy harus benar-benar menempelkan telinganya pada dada Qeen untuk mendengar detak jantungnya yang lambat dan pelan.

Tangannya mengusap pelan pipi Qeen yang masih terlelap dengan nyenyak di ranjangnya. Makhluk itu tidur seperti bayi. Di saat-saat seperti ini, Ilvy melihat betapa rapuhnya Qeen. Seakan-akan Qeen akan mati jika Ilvy mengalihkan pandangan darinya.

Tapi Qeen—makhluk itu, meskipun terlihat begitu lemah, memiliki kekuatan besar didalamnya. Ilvy pernah meragukan kemampuan Qeen sebelum melihat betapa mengerikannya makhluk itu.

Makhluk… Ilvy tak pernah bisa menyebutnya seorang ‘pria’. Meskipun secara fisik Qeen seperti seorang laki-laki, tapi dia adalah Effrayante. Bagaimanapun, elf bukanlah manusia. Mereka makhluk abadi, mak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status