Share

BAB 9

Aku kembali menegadah setelah mengucapkan terimakasih. Keadaan ini tidaklah canggung, hanya saja ada rasa aneh yang tidak aku tahu pasti itu apa.

“Raka, kau pandai mengepang rambut?” 

“Apa itu?” 

Aku membulatkan kedua mataku, “Kau tidak tahu apa itu?” tanyaku tak percaya.

Raka mengangguk pelan. “Kenapa? Kau mau dikepang?” 

Aku menggeleng cepat, “Tidak, nanti rambutku berantakan karenamu.” tolakku.

“Yasudah.” 

Suasana diantara kami menjadi hening kemudian. Aku menoleh saat mendengar Raka bergerak. Ia memilih berbaring, menjadikan kedua lengannya sebagai pengalas kepala.

Tidak ada percakapan yang terjadi diantara kami. Ku pandangi wajahnya  yang tampak tenang dengan kedua mata yang terpejam.

Aku menajamkan netraku, memperhatikan setiap detail wajahnya. Aku tidak melihat tanda-tanda kegundahan ataupun kemarahan disana. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status