Share

Bab 6 TUHAN KAH PENYEBABNYA?

Ketika saya mempersiapkan tulisan ini, Andreas Suwito seorang sahabat dekat meninggal sewaktu berselancar udara di pelabuhan ratu, Jawa barat. Padahal ia termasuk senior dalam olah raga itu dan konon, selalu cermat dan hati-hati (seraya menunjukkan sebuah buku hasil karaya Alex).

Kemudian ia melanjutkan lagi, hampir bersamaan waktu dengan itu, sebuah helikopter tergelincir dari lantai 23, kemudian jatuh terperosok ke kolam renang Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Mayor Pnb, Afandi Malik, Daisy Hermawan, dan Donovan Ardiansyah menjadi korban. Padahal, konon, pesawatnya baik terbang atau masih bagus. Dan penerbang ya pun pilot berpengalaman.

Apakah peran TUHAN dalam tragedi-tragedi itu? Apakah Dia sendiri yang memilih dan menentukan dari antara miliaran orang, ribuan atlet olahraga udara dan pilot di dunia ini siapa-siapa yang mesti mati hari itu? Apakah Dia sendiri setelah memeriksa peta dan almanak yang memutuskan lokasi dan saat, di mana dan kapan orang muda itu mesti mati terhujam ke bumi?

Apakah TUHAN berperan bagaikan kepala trantib DKI jaya yang menggusur perkampungan liar? Ya ayo! Benar , kampung itu, rumah-rumah itu, hancurkan! Timbuni seluruh desa itu dengan tanah longsor! Sapu dengan air bah! Ingat, Tuginah dan Samono  boleh jadi korban, tetapi jangan Pramono dan Supiani, walau mereka tetangga sebelah! Begitukah TUHAN bekerja? Dengan cara seperti itukah Dia menghukum yang berdosa, dan memberi pahala kepada mereka yang di pandang berjasa?. Begitulah Alex menayai mereka mengenai hal itu , kemudian beberapa dari mereka mengangguk dan berfikir.

Kemudian Alex melanjutkan lagi. 

Hampir semua orang yang sedang mengaduh dan mengerang kesakitan, saya yakin, percaya bahwa Allah sedang menghukum mereka. Atau paling sedikit, membiarkan mereka menderita. Karena itu teriakan mereka adalah "Duh Gusti" atau sebutan lainnya yang di gunakan mereka sat mengeluh kesakitan, semua dengan cara sendiri-sendiri, menyebut nama TUHAN. Dengan perkataan lain, mereka beranggapan Allah lah "aktor intelektual" utama di belakang kesakitan mereka, Ah, kalau saja Allah mau bertindak lain!.

Cara berfikir itu memang tak selalu berkonotasi negatif. Tak selalu berarti menghujat  atau mempersalahkan Allah. Paulus juga sedikit banyak berpendirian seperti itu, namun sedikit pun ia tak pernah merasa sakit hati kepada TUHAN yang telah menciptakan dia.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status