Ketika saya mempersiapkan tulisan ini, Andreas Suwito seorang sahabat dekat meninggal sewaktu berselancar udara di pelabuhan ratu, Jawa barat. Padahal ia termasuk senior dalam olah raga itu dan konon, selalu cermat dan hati-hati (seraya menunjukkan sebuah buku hasil karaya Alex).
Kemudian ia melanjutkan lagi, hampir bersamaan waktu dengan itu, sebuah helikopter tergelincir dari lantai 23, kemudian jatuh terperosok ke kolam renang Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Mayor Pnb, Afandi Malik, Daisy Hermawan, dan Donovan Ardiansyah menjadi korban. Padahal, konon, pesawatnya baik terbang atau masih bagus. Dan penerbang ya pun pilot berpengalaman.
Apakah peran TUHAN dalam tragedi-tragedi itu? Apakah Dia sendiri yang memilih dan menentukan dari antara miliaran orang, ribuan atlet olahraga udara dan pilot di dunia ini siapa-siapa yang mesti mati hari itu? Apakah Dia sendiri setelah memeriksa peta dan almanak yang memutuskan lokasi dan saat, di mana dan kapan orang muda itu mesti mati terhujam ke bumi?
Apakah TUHAN berperan bagaikan kepala trantib DKI jaya yang menggusur perkampungan liar? Ya ayo! Benar , kampung itu, rumah-rumah itu, hancurkan! Timbuni seluruh desa itu dengan tanah longsor! Sapu dengan air bah! Ingat, Tuginah dan Samono boleh jadi korban, tetapi jangan Pramono dan Supiani, walau mereka tetangga sebelah! Begitukah TUHAN bekerja? Dengan cara seperti itukah Dia menghukum yang berdosa, dan memberi pahala kepada mereka yang di pandang berjasa?. Begitulah Alex menayai mereka mengenai hal itu , kemudian beberapa dari mereka mengangguk dan berfikir.
Kemudian Alex melanjutkan lagi.
Hampir semua orang yang sedang mengaduh dan mengerang kesakitan, saya yakin, percaya bahwa Allah sedang menghukum mereka. Atau paling sedikit, membiarkan mereka menderita. Karena itu teriakan mereka adalah "Duh Gusti" atau sebutan lainnya yang di gunakan mereka sat mengeluh kesakitan, semua dengan cara sendiri-sendiri, menyebut nama TUHAN. Dengan perkataan lain, mereka beranggapan Allah lah "aktor intelektual" utama di belakang kesakitan mereka, Ah, kalau saja Allah mau bertindak lain!.
Cara berfikir itu memang tak selalu berkonotasi negatif. Tak selalu berarti menghujat atau mempersalahkan Allah. Paulus juga sedikit banyak berpendirian seperti itu, namun sedikit pun ia tak pernah merasa sakit hati kepada TUHAN yang telah menciptakan dia.
Kemudian pak Alex melanjutkan lagi renungannya kepada sekelompok anak muda tersebut.“Baiklah anak-anak ku sekalian renungan-renungan yang telah telah saya sampaikan sebelumnya ini juga menyatakan bahwa sekiranya pun berasal dari Allah, kesakitan itu adalah berkat bukan laknat .”“Jadi kesakitan itu adalah sesuatu hal yang dapat memperkaya, menggembleng, memurnikan, serta mendewasakan kerohanian kita?” tanya seorang anak muda bernama Hezron.“Ya, benar sekali bahwa kesakitan itu seperti yang telah kamu katakan bisa memperkaya, menggembleng, memurnikan, serta mendewasakan kerohanian kita masing-masing manusia.”
Setiap hari Alex bertemu dengan berbagai macam orang juga sifat-sifat mereka yang berbeda-beda. Sebagai seorang lelaki yang sudah berumur tiga puluh dua tahun kala itu. Dia bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Jenni.Jenni adalah seorang perempuan buta, ia bekerja sebagai seorang pemain musik di sebuah cafe di salah satu kota.Kebetulan pada saat itu Alex sedang dalam perjalanan menuju kota. Sesampainya dia Dikota, keadaan cuaca pada saat itu sedang mendung. Kebetulan tempat yang dia tempuh sekitar satu jam lagi dari tempat ia berada.Juga dia merasa lapar. Entah ini yang dinamakan di jodohkan atau memang secara kebetulan. Dia singgah di sebuah cafe. Dia memesan makanan dan minuman kepada pelayan.Saat dia tengah bersantai menunggu hidangan yang dia pesan datang. Pemiliki kafe memiliki hiburan, yaitu penyanyi dan pemain musik.&
Dari kisah yang didengar oleh Alex dari Jenni. Masih terngiang-ngiang sampai di kepalanya. Sungguh besar memang kuasa Tuhan kita, dia yang telah menciptakan manusia beserta kebahagiaan, tidak hanya menciptakan itu saja melainkan ikut serta juga menciptakan kesengsaraan bagi umat manusia.Semua itu dia ciptakan tentunya memiliki makna yang besar di dalamnya. Bagaimana tidak.Bayangkan jika Tuhan hanya menciptakan kebahagiaan saja bagi manusia. Apa yang akan dikatakan manusia kepada Tuhan? Banyak kemungkinan yang bisa terjadi bukan. Salah satunya saja misalkan, manusia mungkin akan melupakan Tuhan yang telah menciptakan dia. Karena sudah merasa bahagia, tidak pernah ada masalah yang menerpa hidupnya.Memangnya kebahagiann itu apa saja sih?. Baiklah kita ambil saja contohnya kebahagiaan karena tidak pernah saki, kebahagiaan karena tidak pernah lapar atau tidak membutuhkan makanan, dan sebagainnya.Tentu hal itu akan membuat manusia me
Siapakah Umat Pilihan Itu?Banyak orang Kristen yang salah memahami yang dimaksud dengan umat pilihan. Di zaman Perjanjian Lama, umat pilihan adalah bangsa Israel yaitu mereka yang secara darah daging keturunan Abraham (bukan bangsa Jepang, Afrika, Tibet, Melayu dan lain sebagainya). Pemilihan ini berdasarkan kedaulatan Allah mutlak. Di zaman Perjanjian Baru, umat pilihan adalah mereka yang diberi kesempatan untuk selamat, yaitu dikembalikan ke rancangan semula Allah (tidak terbatas suku dan bangsa). Kalau Alkitab menyatakan bahwa ada orang-orang yang dipilih, artinya bahwa tidak semua manusia “memiliki kesempatan” menerima keselamatan dalam Yesus Kristus. Hal ini sungguh-sungguh tergantung pada kedaulatan Allah sepenuhnya. Ada orang-orang yang diberi kesempatan mendengar Injil, tetapi ada yang tidak. Berbicara mengenai umat pilihan Perjanjian Baru, ada beberapa hal yang harus dipahami.Pertama, umat pilihan adalah mereka yang hi
Tidak terasa sudah enam bulan saya sudah di Jakarta sejak mengabdi di pedalaman Pulau Halmahera, Maluku Utara sebagai pengajar. Masa-masa saya di pedalaman Halmahera selama kurang lebih 10 bulan tidak hanya memberikan cerita-cerita lucu dan pengalaman-pengalaman hidup yang tidak ternilai dan terlupakan tetapi satu hal yang saya syukuri adalah saya bisa belajar banyak dari masyarakat setempat dan bagaimana menjadi pribadi yang lebih rendah hati dan mengasihi tanpa syarat kepada sesama.Penempatan saya di Halmahera memang merupakan cara Tuhan untuk kembali menyokolahkan saya melalui ‘sekolah kehidupan’ dengan ‘guru-guru’ yang berasal dari masyarakat setempat dan ‘mata pelajaran’ yang berasal dari semua peristiwa dan kebaikan Tuhan yang saya alami disana. Tuhan membetuk pribadi saya melalui semua kejadian yang saya hadapi disana agar lebih dekat dan bersandar kepada kekuatanNya. Sal
Alkitab banyak membahas balas dendam. Baik istilah Ibrani dan Yunani yang diterjemahkan sebagai "pembalasan" atau "balas dendam" berakar dari istilah yang mengandung makna hukuman. Ini penting untuk diingat karena akan membentuk pengertian kita mengapa hanya Allah yang berhak membalas.Ayat kunci kebenaran ini ditemukan dalam Perjanjian Lama dan dikutip dua kali dalam Perjanjian Baru. Allah berfirman, "Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka" (Ulangan 32:35; Roma 12:19; Ibrani 10:30). Di dalam kitab Ulangan, Allah sedang berbicara mengenai umat Israel yang keras kepala, memberontak, dan berhala, yang telah menolak DiriNya dan menimbun murka-Nya atas kefasikan mereka. Ia berjanji membalas mereka menurut jadwal dan motivasi DiriNya yang murni dan sempurna. Kedua perikop Perjanjian Baru berkaitan dengan perilaku or
Yesus mengajarkan bahwa Allah adalah Bapa yang baik hati dan sukamengampuni. Kebaikan Allah itu ditampakkan atau diwujudkan dalamkehidupan dan pewartaan Yesus. Allah Bapa melalui Yesus selalu mencaridomba-domba yang hilang untuk dibawa pulang kembali, karena akan adasukacita di surga jika satu orang berdosa yang bertobat lebih daripada sukacitakarena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukanpertobatan (Luk 15:7). Allah memanggil kita untuk bertobat, maka Allah akan selalu mengampuni dosa-dosa kita, karena Allah adalah Bapa yangMaharahim. Dalam doa Bapa Kami terdapat ungkapan: “Ampunilah dosa kamiseperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami”.Dalam doatersebut, manusia tidak hanya memohon pengampunan dari Tuhan, tetapi jugabersedia mengampuni sesamanya yang berbuat salah kepadanya. Dengandemikian pengampunan dari Allah dikaitka
Harapan atau pengharapan (bahasa Latin: spes) merupakan salah satu dari tiga kebajikan teologal dalam tradisi Kristen. Harapan merupakan kombinasi dari hasrat akan sesuatu dan pengharapan untuk menerimanya, kebajikan ini berharap akan persatuan ilahi dan juga kebahagiaan abadi. Sama seperti semua kebajikan, harapan timbul dari kemauan atau kehendak, bukan nafsu atau perasaan."Orang Kristen yang berpengharapan mencari Allah bagi dirinya sendiri. Dalam bahasa teknis, objek formal dari harapan teologis adalah Allah-yang-dimiliki."Harapan bertentangan dengan dosa keputusasaan dan presumsi; menjauhkan diri dari sikap-sikap tersebut memenuhi perintah negatif harapan. Sementara perintah positif harapan diperlukan untuk melakukan tugas-tugas seperti doa atau penitensi.Beberapa bentuk Quietisme menyangkal bahwa manusia perlu menghendaki sesuatu sehingga mereka menyangkal bahwa harapan merupakan suatu kebajikan.Dalam tradisi Kr