Share

bab 7 lanjutan bab sebelumnya

Kemudian pak Alex melanjutkan lagi renungannya kepada sekelompok anak muda tersebut.

“Baiklah anak-anak ku sekalian renungan-renungan yang telah telah saya sampaikan sebelumnya ini juga menyatakan bahwa sekiranya pun berasal dari Allah, kesakitan itu adalah berkat bukan laknat .”

“Jadi kesakitan itu adalah sesuatu hal yang dapat memperkaya, menggembleng, memurnikan, serta mendewasakan kerohanian kita?” tanya seorang anak muda bernama Hezron.

“Ya, benar sekali bahwa kesakitan itu seperti yang telah kamu katakan bisa memperkaya, menggembleng, memurnikan, serta mendewasakan kerohanian kita masing-masing manusia.” Kemudian Alex menyuruh seorang anak muda lainnya untuk menerangkan apa itu kesakitan.

“Oke sekarang saya mau bertanya apa itu kesakitan adalah megafon?” dia mempersilahkan seseorang dari sekumpulan anak muda itu.

“Saya mau menjawab pak”

“YA silahkan”

“Perkenalkan nama saya Angel, jadi menurut saya kesakitan adalah megafon Tuhan, yang mendorong manusia untuk mengintropeksi serta mengoreksi diri setiap kali, itulah yang dapat saya jelaskan secara umum dan juga sekaligus makna dari kesakitan”

“Baik terimakasih untuk tanggapannya ya Angel, benar secara umum kesakitan yang dikatakan sebagai megafon adalah sebagai salah satu cara yang dilakukan Tuhan agar merubah hati manusia menjadi lebih baik dan mau mengintrospeksi diri dan memperbaiki kesalahannya, tapi sayang seribu sayang kesakitan tidak pernah menimpa kita secara umum  melainkan kesakitan itu kita alami secara pribadi atau bersifat khusus.” Penjelasannya itu merujuk pada sesuatu hal yang bersifat pribadi sepertinya rasa sakit yang dimaksud oleh Alex adalah  seperti pegal linu, sakit gigi, sakit kepala bagaikan buldoser yang bisa menyerang kapan saja tanpa mengikutsertakan orang lain sakit.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status