Share

Tahu Sesuatu

Author: Astri Wibowo
last update Last Updated: 2024-09-19 18:53:17

“Erna, kamu sudah coba hubungi pihak vendor belum? Tolong bilang sama mereka, kalau kita mau bekerja sama dengan perusahaan mereka. Asal mereka bisa menjaga kualitas barang kita nantinya. Jangan seperti yang sekarang sedang viral, banyak kasus skincare yang kandungan bahan utamanya di kurang–kurangi sama pihak mereka.Jangan sampai hanya karena mereka ingin untung banyak, lantas mereka jadi merugikan kita.”

Aisyah berbicara dengan Erna asisten pribadi sekaligus sahabatnya itu. Namun kedua bola mata Aisyah masih tertuju dengan lekat ke arah laptop yang berada di dihadapannya.

“Erna! Apa kamu mendengarkan ucapanku?” tanya Aisyah yang kemudian menatap ke arah sang asisten pribadi setelah pertanyaannya tak mendapatkan respon.

“Aa–aa i–iya Ais, nanti kamu mau makan apa?” jawabnya asal.

“Makan? Siapa yang bahas makan?”

Aisyah pun mengernyitkan keningnya, ia kemudian terkekeh ketika melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Erna padanya sambil garuk–garuk kepalanya yang tak gatal.

“Erna, apa kamu belum sarapan? Sampai–sampai semua kalimat yang aku ucapkan panjang lebar pun nggak ada yang kamu dengarkan sedikitpun hmm?”

“Aa–aa ma–maaf Ais, tadi kamu bilang apa ya? Coba kamu ulangi! So–soalnya ta–tadi a–aku sedang memikirkan sesuatu.”

Seketika bayangan Erna langsung kembali pada ucapan Restu tadi pagi. Restu yang katanya tak sengaja melihat Hanung yang terlihat mesra dengan Mala adiknya Aisyah. Saat itu Restu tidak tahu jika pertemuan itu bukanlah kebetulan saja, karena sebetulnya Hanung memang akan membeli rumah di kawasan perumahan yang sama dengan Restu untuk Mala.

“Erna, tadi pagi aku melihat Hanung bersama dengan. Mala. Mereka terlihat sangat mesra layaknya pasangan kekasih. Aku sempat berhenti untuk memastikan, tapi ternyata mereka sudah naik ke dalam mobil yang mereka kendarai. Erna, aku yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan mereka yang terjadi,”

Itulah kalimat yang masih terngiang–ngiang di pendengaran Erna. Walaupun ia sempat tidak percaya dan menyangkali semua yang dikatakan oleh Restu, tapi Erna juga jadi sedikit curiga, apalagi selama ini Mala dan Hanung memang selalu pergi dan pulang dengan mobil yang sama.

Restu sempat meminta Erna untuk memberitahu sama Aisyah, namun melihat semangat empat lima dari Aisyah yang sedang mempersiapkan acara untuk nant malam rasanya Erna merasa tidak tega untuk menceritakannya.

Namun jika benar Hanung memang memiliki hubungan dengan Mala, tentunya hal itu akan lebih menyakitkan bagi Aisyah yang selalu berkeyakinan jika Hanung adalah suami terbaiknya.

“Ada apa Erna? Katakanlah! Jangan bengong begitu. Sebenarnya kamu ada masalah apa?” tanya Aisyah yang kemudian memilih menghentikan aktivitasnya. Karena tidak biasanya Erna bersikap seperti itu.

“A–aku?”

“Iya kamu. Kan kamu yang bengong Erna, ya sudah pasti kamu yang punya masalah kan? Ayo cepat ceritakan sama aku ada apa?!”

Erna menggelengkan kepalanya ragu, ternyata ia tak memiliki keberanian yang cukup untuk berbicara tentang sesuatu yang bisa sangat menghancurkan hati sahabat sekaligus boss nya itu.

Lalu Erna menggelengkan kepalanya dengan cepat, “Engga Ais, nggak ada kok.” dengan yakinnya Erna langsung menyanggah ucapannya Aisyah.

Kemudian terdengar ponsel Aisyah berdering, tak membutuhkan waktu lama Aisyah pun langsung mengangkat panggilan tersebut dengan cepat.

“Ya, hallo Mala,”

Aisyah menjawab panggilan tersebut dengan senyum sumringah, saat ia tahu jika yang menghubunginya adalah sang adik perempuannya.

Lalu sayup–sayup terdengar suara Mala di ujung telepon sana, dan mendengar kalimat yang diucapkan oleh Mala, seketika ekspresi wajah Aisyah pun terlihat langsung berubah.

“Ke–kenapa kamu pindah, Mala? Apakah selama kamu tinggal di rumah Mbak Aisyah, Mala nggak betah ya?” tanya Aisyah yang cukup kaget dengan permintaan sang adik itu.

“Bukan Mbak, bukan nggak betah tapi karena Mala nggak enak kalau harus ngeburu–buru Mas Hanung setiap pagi. Boss Mala galak, jadi kalau mala telat sedikit saja, Mala pasti akan langsung dipotong gaji. Jadi untuk sementara Mala mau ngekost aja dulu Mbak.” ujarnya beralasan.

“Tapi Mala, nanti apa kata Mama. Mama pasti akan berpikir macam–macam sama kita. Mbak Aisyah takut jika nanti kita malah dikira berantem sama Mama.”

“Pokoknya Mbak Aisyah nggak perlu mikirin itu, karena sebelumnya Mala juga sudah izin sama Mama dan Mama juga mengizinkannya kok Mbak. Jadi Mbak Aisyah nggak perlu pikirin Mama ya. Ya sudah hari ini juga Mala mau langsung pindah, lagi pula nanti malam kan Mbak Aisyah juga ada acara di kantor kan? Jadi Mbak Aisyah fokus aja sama kerjaan Mbak Aisyah ya.”

Aisyah terdiam sebentar, lalu ia pun menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan perlahan. Karena Aisyah kini sudah tak bisa berbuat apa–apa lagi kalau Mamanya sudah mengizinkannya.

“Baiklah kalau gitu Mbak Aisyah telpon Mas Hanung. Agar Mas Hanung bisa bantuin kamu pindahan ya Mala.”

“Ah nggak usah Mbak, Mala bisa sendiri kok. Lagi pula Mala juga hanya bawa baju dan bebrapa perlengkapan yang perlu–perlu saja. Jjadi nanti Mala biar naik taksi online aja. Kasian Mas Hanung juga pasti lagi sibuk di kantor.”

Mala menolak bantuan dari Aisyah yang akan menelpon suaminya, agar mau membantunya.

“Kamu yakin?”

“Iya Mbak Mala yakin kok. Ya sudah kalau begitu, Mala siap–siap meeting dulu ya Mbak,”

Dan panggilan pun langsung di matikan oleh Mala tanpa mendengarkan jawaban dari sang Kakak terlebih dahulu. Aisyah tahunya Mala masih di kantor, padahal di seberang sana Mala tengah asyik berdua bersama Hanung yang saat ini sedang berada di dalam kamar rumah baru Mala yang dibelikan oleh Hanung tersebut.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Keluargaku Menjadi Saksi Pernikahan Siri Suami dan Adikku    Di Talak

    “Bagaimana bisa kamu di pecat dari perusahaan itu Mala? Bukankah kamu bilang kalau boss kamu sudah sangat cocok sama kinerja kamu selama ini?” tanya Hanung ketika ia baru masuk ke rumah baru milik Mala yang beberapa hari lalu baru ia belikan itu.“Aku gak tahu Mas, karena tiba–tiba saja aku dipecat tanpa tahu kesalahanku apa? Mereka hanya bilang kalau aku sudah melanggar kontrak kerja, tapi mereka sendiri tidak memberikan aku penjelasan apa–apa.” Hanung berdecak kesal, tak menyangka di posisinya yang serba sulit seperti saat ini, tiba–tiba Mala pun dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja. “Kenapa kamu bersikap seperti itu Mas? Kamu seolah tidak suka dengan kabar ini? Bukankah waktu itu kamu pernah bilang, kalau tanpa perlu aku bekerja pun kamu akan selalu mencukupi semua kebutuhanku dan juga calon anak kita. Lalu kenapa sekarang kamu berubah, Mas? Mana janji yang sudah kamu ucapkan itu di hadapan semua keluargaku hmm?”Mala yang sedikit kaget dengan perubahan mimik wajah yang ditu

  • Keluargaku Menjadi Saksi Pernikahan Siri Suami dan Adikku    Kabar Buruk

    “Apa? Kenapa bisa sampai sebanyak ini tagihan untuk perusahaan kita Sarah? Bagaimana bisa semua klien kita membatalkan proyeknya hanya dari satu pihak saja? Sedangkan semuanya sudah deal kan?” Hanung membulatkan bola matanya seketika ketika ia mendapatkan laporan dari sekretaris dan juga asisten pribadinya.“Betul Pak, tadi Pak Dodi sudah menghubungi pihak sana, dan mereka memang membatalkan proyek–proyek ini. Jadi mau tidak mau kita harus mengembalikan uang mereka Pak.” terang Sarah seraya memberikan bukti dokumen yang diberikan oleh Dodi.“Benar begitu Dodi?” tanya Hanung dengan tatapan tajam menghunus ke arah sang asisten pribadinya.“Betul Pak.”“Kenapa kamu tidak mencoba untuk membujuk mereka. Paling tidak kamu berusaha terlebih dahulu agar mereka tidak jadi membatalkan proyek ini.” “Sudah Pak, saya sudah mencobanya tapi nyatanya mereka tetap membatalkan proyek yang hampir berjalan ini. Dan ada kabar buruk lagi Pak,” ucap Doni dengan wajah yang belum apa–apa saja sudah merasa

  • Keluargaku Menjadi Saksi Pernikahan Siri Suami dan Adikku    Persiapan Balas Dendam

    Setelah kepergian Aisyah, Erna dan juga Restu yang mengantar Aisyah ke kamarnya, Mala kemudian menarik paksa tangan Hanung yang masih menatap kepergian istrinya itu dengan lekat. “Mas, kamu apa–apaan sih bersikap seperti tadi sama Mbak Aisyah? Memangnya kamu ini masih mencintai Mbak Aisyah apa?” Mala menatap Hanung dengan kesal, wajahnya terlihat sangat badmood dan juga dongkol. Mengingat saat tadi Hanung memohon–mohon sama Aisyah hingga dirinya berlutut di hadapan Aisyah. Sedangkan Hanung sendiri sudah berjanji kalau ia akan segera menceraikan Aisyah.“Sayang di sana kan ada Erna dan juga Restu, ya kamu tahu sendiri kan Mas masih harus akting. Agar Mas bisa membujuk Aisyah agar mau menyerahkan perusahaannya sama kamu. Memangnya kamu nggak mau jadi ibu CEO menggantikan posisi Aisyah?”Hanung beralasan, ia berusaha untuk meyakinkan Mala agar tak banyak protes, padahal ia sendiri sebenarnya sedang merasa ketakutan dengan sadarnya kembali Aisyah dari komanya.Ia takut jika sampai Aisy

  • Keluargaku Menjadi Saksi Pernikahan Siri Suami dan Adikku    Mulai Balas Dendam

    “Aisyah! Aisyah! Kamu ingat sama Mas kan sayang? Ini aku Hanung. Hanung suami kamu Aisyah. Kamu ingat aku kan sayang?” Hanung berusaha mendekat ke arah Aisyah, walaupun ia sudah dilarang oleh Erna dan juga Restu tapi Hanung tetap memaksa untuk mendekati Aisyah. Bahkan kini Hanung bersimpuh di hadapan Aisyah, dan memegangi tangan Aisyah dengan eratnya.“Mas!” Bentak Mala, ia yang tak terima jika Hanung sampai berlutut seperti itu terhadap Aisyah yang harusnya sudah diceraikan oleh Hanung.“Aisyah, ini Mas. Kita sudah menikah lima tahun yang lalu. Sebelum ini rumah tangga kita sangat harmonis dan juga bahagia, sayang. Aisyah, kamu ingat sama mas kan Aisyah?” Hanung meremas dengan erat kedua jari–jari tangan Aisyah, namun tak disangka oleh Hanung jika Aisyah langsung melepaskan genggaman tangannya tersebut.“Kamu siapa? Aku nggak ingat sama kamu,”Ekspresi wajah Aisyah terlihat datar, cuek seperti orang yang tak saling mengenali. Benar–benar tak terlihat ada pancaran cinta di sana.“

  • Keluargaku Menjadi Saksi Pernikahan Siri Suami dan Adikku    Pulang Kerumah

    “Siapa yang sudah berani menuduh aku melakukan ini semua, Mas? Padahal aku nggak tahu apa–apa dengan masalah ini, Mas?” tanya Mala yang seketika langsung menaruh sendok dan garpu yang sedang ia pegang.Mala mencoba membela diri di hadapan Hanung, merasa tak terima jika dirinya sudah dituduh dengan sengaja mengirimkan foto–foto mesranya dengan Hanung pada Aisyah.“Lalu kamu pun tak ada niat untuk membela aku di hadapan mereka ya, Mas? Kalau kamu fiam, itu tandanya kamu mengiyakan tuduhan mereka Mas.” tanya Mala ketika Hanung menanyakan soal foto dan video mereka yang kini ada di ponselnya Erna dan Mala itu.“Erna, sayang, Erna lah yang bilang kalau kamu sudah sengaja mengirimkan foto–foto pribadi kita itu pada Aisyah. Dan Erna juga bilang kalau foto dan video itu adalah penyebab kecelakaan yang terjadi pada Aisyah.” terang Hanung, yang disaksikan oleh Bu Seruni dan juga Mbak Sum yang juga ada di sana. “Mas juga nggak yakin kalau itu kamu yang mengirimkannya. Tapi kalau bukan kamu, si

  • Keluargaku Menjadi Saksi Pernikahan Siri Suami dan Adikku    Pura-pura Koma

    Setelah Hanung dan Mala pergi meninggalkan ruangan Aisyah, Erna yang telah selesai makan malam itu pun bergantian dengan Restu. Ia pun langsung masuk ke dalam ruangan tersebut setelah Restu pergi mencari makan. Namun betapa kagetnya Erna ketika melihat Aisyah yang ia ketahui sedang tak sadarkan diri sejak beberapa hari terakhir, ternyata saat ini Aisyah sedang duduk sambil menangis sesenggukan dengan suaranya yang tak terlalu keras.“A–Aisyah! Ka–kamu sudah sadar Ais?” Kedua bola mata Erna membulat sempurna, menyaksikan keajaiban yang selama ini ia dan Restu tunggu–tunggu. “ Ah syukurlah Aisyah, Alhamdulillah ya Allah akhirnya kamu sadar juga Ais. Ais sebentar ya biar aku panggil suster dulu ya!”Dan saat Erna hendak memanggil suster, Aisyah pun langsung melarangnya. “Jangan Erna! Jangan lakukan itu! Karena mereka semua sudah mengetahuinya kok!” cegah Aisyah pada Erna yang terlihat sangat semangat itu.Erna langsung berhenti, tak lama ia pun langsung berbalik menghampiri sahabat se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status