Short
Kematian Berujung Perceraian

Kematian Berujung Perceraian

By:  Putri IndiraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 rating. 1 review
9Chapters
2.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku memohon kepada Rizald Pratama sebanyak 99 kali dan akhirnya dia setuju untuk mengajak putri kami berkemah di pegunungan pada hari ulang tahun putri kami. Pada saat aku menemukan putriku di kaki gunung keesokan harinya, dia sudah meninggal, tangannya memegang erat sebuah foto keluarga. Aku berdiri di depan tubuh kaku putriku, hatiku tersayat pedih. Tiba-tiba, aku melihat Rizald memperbarui status di media sosialnya. Dia menuliskan, "Kamu dan anakku adalah harta berharga dalam hidupku." Dalam foto tersebut, dia dan teman masa kecilnya menggandeng seorang gadis kecil, tengah melihat matahari terbenam di kejauhan. Di sudut kiri bawah foto, terlihat sebuah tangan kecil yang merupakan tangan putriku. Foto yang menyakitkan ini diambil oleh putriku.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Seharusnya meninggalnya karena jatuh dari ketinggian ...."

Polisi berbicara kepadaku secara langsung, tetapi aku tidak bisa mendengar apa pun.

Yang bisa aku lihat hanyalah putriku, putriku yang masih begitu kecil.

Dia baru berusia 5 tahun dan sangat menggemaskan seperti malaikat. Namun, matanya yang selalu terlihat bersinar itu tertutup rapat dan tidak akan pernah terbuka lagi.

Perlahan-lahan, aku berlutut di depannya dan menangkupkan tangannya yang kecil dan penuh luka. Entah ke mana hilangnya jam tangan yang aku berikan kepadanya.

"Cherin, buka matamu dan lihat Ibu. Ibu membelikanmu boneka yang kamu sukai. Bukankah kamu bilang kamu akan selalu tidur dengan boneka itu di pelukanmu?"

"Bagaimana kamu bisa tidur dengan tenang kalau kamu sendirian?"

Namun, tidak peduli seberapa keras aku memanggilnya, dia tidak merespons perkataanku.

Aku membalik telapak tangannya dan melihat foto keluarga kami yang dia gambar sendiri. Aku tidak tahan lagi dan menangis pilu.

Saat itu pukul tiga pagi, satu jam sebelumnya aku menemukan tubuhnya di kaki bukit tempat dia dan ayahnya, Rizald, berkemah.

Dia masih hidup dan sehat ketika kami meninggalkan rumah sore sebelumnya.

Aku sendiri yang menggendongnya ke kursi belakang mobil Rizald saat itu.

"Cherin, apa kamu senang karena kamu bisa tidur di tenda di atas bukit bersama Ayah?"

Dia mengangguk dengan penuh semangat dan menunjukkan gerakan yang terlihat ketakutan.

Dia tidak bisa bicara, memang sudah tidak bisa bicara sejak dilahirkan.

Aku ingat saat itu aku bicara kepadanya, "Cherin jangan takut, ada Ayah, dia akan melindungimu."

Selama lima tahun sejak Cherin lahir, Rizald selalu punya alasan untuk tidak merayakan ulang tahunnya. Kali ini, setelah aku memohon 99 kali, barulah dia bersedia merayakannya.

Dia menatapku dengan tidak sabar saat masuk ke dalam mobil.

"Sudah selesai? Kalau matahari sudah terbenam sudah nggak perlu pergi lagi."

Dia setuju untuk menemani Cherin berkemah untuk melihat matahari terbenam dengan syarat aku tidak boleh ikut.

Cherin ingin menghabiskan hari ulang tahunnya bersama ayahnya. Itulah yang dia harapkan saat ulang tahunnya tahun lalu.

"Sudah, kok." Aku memeriksa kembali jam tangan Cherin sebelum menutup pintu. "Kalau terjadi sesuatu, jangan lupa untuk menelepon Ibu, ya?"

Meskipun Cherin tidak bisa berbicara, kami memiliki kesepakatan bahwa jika dia dalam bahaya, dia akan meneleponku tanpa berbicara.

Aku merasa bahwa semuanya sudah dipersiapkan dengan baik.

Aku tidak tahu bahwa wajah kecil yang terpantul di jendela mobil adalah kali terakhir aku bisa melihat wajah itu dalam keadaan hidup.

Keesokan paginya, Rizald tidak membawa Cherin kembali. Cherin pun tidak terlihat.

Aku berlari ke atas bukit untuk mencarinya. Yang tersisa di tempat itu hanyalah tenda yang rusak dan tumpukan sampah.

Aku menelepon Rizald sambil mencari Cherin di atas bukit.

Hari sudah larut malam dan akhirnya Rizald menjawab panggilanku. Yang keluar dari mulutnya hanyalah makian.

"Aliona apa kamu gila? Apa kamu nggak tahu kalau aku baru sampai hotel karena mau dinas kerja? Kamu menelepon terus, kalau kamu nggak mau istirahat, aku masih butuh istirahat!"

Saat itu aku menghela napas lega, "Maaf karena sudah mengganggu tidurmu. Kamu pergi dinas, apa kamu juga bawa Cherin bersamamu?"

Kerendahan hatiku dibalas dengan cibiran dari Rizald.

"Aku sudah menyuruhnya pulang. Apa keteledoranmu bikin dia hilang, jadi kamu malah menyalahkanku? Ibu macam apa kamu ini?"

"Aku tahu. Aliona, kamu pasti melihat statusku, jadi kamu sengaja berbohong, ya?"

"Aku hanya mengajak Wilona dan putrinya berkemah. Wilona ibu tunggal dan anaknya nggak punya ayah. Apa salahnya aku menjaga mereka? Kamu membuatku muak dengan kebohonganmu!"

Aku membuka status media sosialnya..

Aku melihat foto baru yang dia unggah.

Di foto itu ada dia, Wilona dan anak perempuannya. Mereka terlihat seperti keluarga bahagia.

Aku tahu kalau Cherin sendiri yang mengambil foto ini untuk mereka.

Betapa benar-benar kejam dan menakutkan.

Namun sampai saat itu, aku masih bisa berpikir bahwa dia tidak sejahat itu sampai meninggalkan putrinya sendiri.

Sampai aku melihat tubuh dingin putriku di dasar bukit, bahkan beberapa anjing liar telah menggerogoti tangan dan kakinya hingga berdarah.

Wajahnya sudah memucat, bahkan ada aroma busuk yang menguar.

Pada saat itu, aku merasa hatiku seperti dicabik-cabik.

"Suamimu menelepon, apa kamu mau jawab?"

Suara petugas polisi itu menarikku kembali ke dunia nyata.

Aku melihat kata suami yang terpampang di layar ponsel.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
lia latifah
sudah selesai
2025-05-23 23:55:03
0
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status