Share

Part 7

Pak Kuswan mencoba menghapus jejak itu, bukannya hilang jejak itu malah makin banyak bertebaran di dinding. 

Suasana semakin mencekam, terdengar suara rintihan dari kamar Najwa. Membuat Pak Kuswan dan Mbok Darmani bergegas ke kamar anak sulungnya, Ratih pun mengikuti langkah kedua orang tuanya. 

"Kami tidak mengganggu kalian, jangan ganggu kami!" ujar Pak Kuswan. 

Semua menatap ke arah Najwa yang berbaring namun, wajahnya berubah sangar dan menakutkan. 

"Wulan?" tanya Mbok Darmani lirih. 

Kepala Najwa melihat ke arah orang-orang yang baru saja masuk ke dalam kamar. Terlihat rona kebencian di matanya, seakan-akan itu bukanlah Najwa. 

"Wu--wulan?" Suara Pak Kuswan bergetar. 

Mata Najwa melotot sempurna, menandakan amarah yang siap meledak. Tubuh Najwa yang tadinya berbaring, kini sudah duduk kaku di tepi ranjang dengan tatapan nyalang. 

Mbok Darmani mencoba mendekati anaknya itu namun, Najw

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status