Share

Kembali Untuk Mengguncang Langit
Kembali Untuk Mengguncang Langit
Penulis: Rafael_Jagad

Kembalinya Kaisar Dewa Suci

#1 Kembalinya Kaisar Dewa Suci

Chang Tian, Kaisar Dewa Suci dari 2.000 tahun di masa depan bereinkarnasi kembali lagi ke 2.000 tahun sebelum dia meninggal. 

Dalam kehidupan sebelumnya dia tidak memiliki kesempatan untuk membalaskan dendam kakaknya.

Kejadian itu bermula dari Kakak Chang Tian, Chang Jianying meninggal setelah bunuh diri. Dengan tekad membalas dendam, Chang Tian memutuskan untuk mengembara di seluruh wilayah. Chang Tian bertemu dengan seorang guru, Guru Chang Tian adalah seorang pria tua yang tersembunyi. Dia mengaku sebagai seorang Domain Dunia yang tersembunyi.

Chang Tian tentu saja tahu tentang Domain Dunia, dia diajarkan tentang ilmu seni beladiri oleh ibunya semenjak kecil. Apalagi Ibunya berasal dari keluarga Seni Beladiri yang berkembang.

Tetapi, sebuah kejadian menyebabkan ibu Chang Tian harus meninggal. Kejadian itu terjadi dikarenakan frustasi dan tertekan, sehingga Ibu Chang Tian memutuskan untuk bunuh diri. Kematian Chang Jianying sudah membuat Wang Rou, Ibu Chang Tian tertekan, tetapi putusnya hubungan keluarga Wang lebih membuatnya tertekan dan menjadi lebih frustasi lagi dan lagi. Frustasi berhari-hari menyebabkan Wang Rou menjadi gila, sehingga dia memutuskan untuk bunuh diri dengan tali yang bergantung di lehernya.

Kematian Ibunya menyebabkan Chang Tian memiliki dendam yang mendalam terhadap keluarga Wang, Keluarga ibu Chang Tian dan satu lagi adalah Dewa Perang Selatan, mantan suami Chang Jianying. Hari demi hari dia merantau demi mencapai puncak terkuat dan kembali untuk mengguncang langit, menyebabkan badai berdarah dalam kota.

Semenjak itu tekad Chang Tian semakin bulat hingga akhir dia bertemu dengan pria tua yang mengajarkan beladiri. Awalnya Chang Tian ragu dengan perkataan pria tua itu. Hingga akhirnya dia sadar bahwa perkataan yang diucapkan pria tua itu adalah kebenaran.

Tetapi, suatu ketika pria tua itu seperti seseorang yang ketakutan, dia mengunci Chang Tian di dalam gua. Sebelum dia pergi dia juga meninggalkan sebuah kalung serta makanan yang cukup.

"Ketika kamu menghancurkan gua itu, maka kamu bisa keluar dari gua kecil itu!" Pesan pria tua itu sebelum akhir hayatnya.

Begitu gua tertutup sebuah erangan kesakitan dan getaran di dalam gua sangat kuat. Chang Tian tahu bahwa itu adalah erangan gurunya. Chang Tian menangis air mata, dia tidak pernah berpikir bahwa suatu hari semua orang yang berada di dekatnya akan mati sia sia.

Dia masih terlalu lemah!

Semakin dia memikirkan itu semakin dia marah terhadap dirinya, dia masih terlalu lemah. Keinginan kuat merasuki diri Chang Tian, dia ingin menjadi lebih kuat dan kuat lagi. Dia ingin membalaskan dendam seluruh orang di sekitarnya yang terluka.

Tetapi sesuatu yang tidak ia kira terjadi, ketika Chang Tian berhasil memecahkan gua dan keluar dari Gua. Tetapi yang tidak Chang Tian duga, gua itu adalah pembatas dimensi planet biru. Jika gua itu pecah maka Chang Tian akan keluar dari planet dan hanya bisa memasuki planet lainnya.

Chang Tian ingin kembali ke planet biru, tetapi setiap kali dia ingin kembali maka sebuah kekuatan tidak terlihat akan menghalangi dirinya dan membuang Chang Tian lagi dan lagi. Chang Tian berpikir bahwa kekuatannya belum kuat, dia berlatih selama puluhan tahun untuk membuka planet, tetapi sekali lagi dia ditolak.

Kejadian itu berulang ulang kembali, hingga akhirnya Chang Tian memilih untuk menyerah dan memutuskan perjalanan. Hingga akhirnya dia ingin melewati pembatasan kekuatan dan masuk ke dunia para dewa dengan melewati gerbang suci.

Alhasil, bukannya Chang Tian masuk, sebuah kekuatan kuat langsung menghancurkan Chang Tian. Disaat itu kalung yang diberikan oleh Pak Tua itu retak. Sebuah keajaiban bahwa jiwa Chang Tian tidak hancur, tetapi lenyap tiba tiba seperti tidak pernah ada dalam galaksi ini.

"Ahhhh.... Gerbang Suciiiii! Aku pasti akan kembali!" teriak Chang Tian dengan marah.

Semua orang yang berada dalam ruangan menatap Chang Tian dengan aneh.

"Chang Tian! Apakah kau gila!" teriak seorang pemuda menunjuk ke arah Chang Tian. Namanya adalah Chang Wei, sepupu dari Chang Tian.

Chang Tian menengok dan menatap mereka dengan terkejut.

"Kenapa aku disini?" tanya Chang Tian kepada mereka.

"Chang Tiaaan! Apakah sekarang kamu akan berpura pura hilang ingatan! Cepat pergi dari sini! Kamu sudah tidak memiliki tempat tinggal disini!" teriak pemuda itu lagi.

Ketika melihat perasaan akrab itu, akhirnya Chang Tian mengerti. Dia entah bagaimana melintasi waktu dan sekarang kembali ke 2.000 tahun sebelum kematiannya.

Dia masih ingat bahwa ini adalah plot dimana kakaknya bunuh diri. Saat itu dia gagal menyelamatkan, tapi kali ini dia pasti akan menyelamatkan.

Berawal mula dari kejadian dimana Chang Jianying, kakak dari Chang Tian diceraikan oleh Dewa Perang Selatan. Semua media mengumumkan kejadian ini, keluarga Chang seperti mendengar guntur di benaknya.

Dengan penuh kemarahan, Keluarga Chang memutuskan untuk mengusir Chang Tian. Baik Sepupu yang selalu mengikuti Chang Tian, nenek yang penuh kasih sayang, Paman yang selalu mengutamakan dirinya, kini mereka memandang Chang Tian dengan jijik.

Chang Tian yang sekarang berbeda dari Chang Tian yang dulu, dia tidak pernah memikirkan Keluarga ini kembali. Bahkan jika mereka berlutut dan memanggil Chang Tian ayah, Chang Tian tidak akan pernah menerima keluarga bajingan. Sekarang yang dia pikirkan adalah Kakaknya, dengan acuh Chang Tian membuang semua barang yang dilemparkan di hadapannya dan bergegas ke rumah sakit untuk menjenguk kakaknya.

Saat ini Chang Tian dalam perjalanan menuju rumah sakit. Benar saja, tidak lama kemudian telepon Chang Tian berdering.

"Halo bu?" tanya Chang Tian di telepon.

"Nak, cepat datang ke rumah sakit sekarang, kakakmu jatuh dari lantai 20, apa yang harus aku lakukan? Dokter berkata bahwa dia tidak bisa menyelamatkannya!" ucap Ibu Chang Tian dengan panik.

"Tunggu aku disana bu, aku akan segera mengurusnya," ucap Chang Tian tergesa gesa mendatangi Rumah sakit.

Tidak sampai 5 menit Chang Tian telah tiba di depan rumah sakit. Sebuah gedung besar dan megah berlambangkan palang merah tampak di depan Chang Tian. Dengan terburu-buru Chang Tian memasuki koridor rumah sakit menuju kamar milik Kakaknya.

Ketika hendak memasuki ruangan kakaknya, pintu terbuka dari dalam. Seorang dokter paruh baya menggelengkan kepalanya mendesah dan pergi begitu saja. Di belakang pria itu, 3 orang perawat dan satu orang dokter magang keluar dari sana sambil mendorong brankar yang di atasnya adalah sesosok orang yang sudah ditutupi kain linen.

Melihat hal itu, wajah Chang Tian berubah menjadi merah karena marah. Sosok yang ditutupi oleh kain linen tidak lain adalah kakak Chang Tian. Dia masih bisa merasakan nafas dari kakaknya walau nafasnya sangat lemah. 

Dengan marah Chang Tian langsung berteriak, "Apa yang kalian lakukan!"

Chang Tian yang marah langsung di dorong oleh seorang pria yang tidak lain adalah dokter magang itu.

"Nak, jangan mengganggu kami, kami hanya melakukan tugas!" ucap dokter magang yang mendorong Chang Tian dengan wajah dingin.

Wajah Chang Tian langsung berubah menjadi muram, dengan marah Chang Tian langsung memegang kerah dan mengangkat pria itu dengan kuat hingga tidak bisa bernafas.

Mereka semua terkejut, dengan keras mereka berteriak, "Apa yang kamu lakukan? Cepat panggil keamanan! Cepat panggil Keamanan!"

Chang Tian menatap mereka dengan niat membunuh yang pekat. Semua orang langsung bergidik ngeri melihat Chang Tian yang mengeluarkan niat membunuhnya. Dengan panik, mereka berlari kocar-kacir dengan ketakutan merasakan niat membunuh kental Chang Tian.

Chang Tian tidak menggubris mereka lagi, dengan keras dia melempar pria tadi hingga membentur di dinding koridor rumah sakit. Berjalan menuju tubuh kakaknya, Chang Tian segera mendorong brankar kembali masuk ke dalam ruang ICU. Setelah itu dia langsung mengeluarkan serangkaian keterampilan set pengobatan akupuntur.

Semua orang sudah pergi, jadi mereka tidak mengetahui hal itu, sedangkan Ibunya sendiri sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Uhuk... uhuk... uhuk..." Kakak Chang Tian tersedak, Chang Jianying langsung meludahkan darah segar kental berwarna merah ke lantai sambil memegang dadanya kesakitan dan juga ada kelegaan.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suharni Adhe
wah... novel fantasi ternyata. semangat kakak Rafael..........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status