Share

Bab 22

Dari wujud perhiasan yang jernih dan bercahaya, Rachel yakin kalau perhiasan itu adalah warisan yang sangat berharga. Harganya juga tentu sangat tinggi, yang mana bahkan orang berduit pun belum tentu bisa membelinya. Namun, Rima malah memberikannya begitu saja kepada Rachel.

“Makasih, ya, Nek,” ucap Rachel terharu. Lalu dia menyimpan perhiasan itu dan kembali bertanya, “Nek, orang-orang dari keluarga Hutomo juga bakal datang ke acara besok malam?”

“Kalau aku ajak orang-orang biadab dari keluarga Hutomo, yang ada malah bikin kotor keluarga Winata saja. Waktu itu mereka yang mau membunuh kamu. Mereka pasti bakal syok kalau sampai tahu kamu masih hidup!”

Mendengar itu, Rachel menggenggam erat tangan Rima dan merasakan ketenangan di hatinya.

….

Malam pun tiba, dan lampu-lampu mulai menerangi langit yang gelap.

Sebelum pukul delapan malam, sudah ada sederetan mobil mewah yang berhenti persis di depan pintu masuk kediaman keluarga Winata. Keluarga Winata juga merupakan keluarga yang sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yuyun Zaidan
setuju.grtis saja
goodnovel comment avatar
Khasanatin Kusma
lanjun gak usah pakai koin terganggu baca nya jadi gak asik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status