Beranda / Pendekar / Kembalinya Kesatria Shengcun / 6. Kembali ke Desa Shengcun

Share

6. Kembali ke Desa Shengcun

Penulis: CahyaGumilar79
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-22 17:44:14

“Itu adalah tugas pertamamu.” Lui Shan berujar dengan tenang. Sementara itu, Feng Guang masih mengamati benda dalam genggamannya tanpa berani membuka. "Surat itu harus kau serahkan kepada seorang pendekar yang bernama Yu Zui.”

“Yu Zui?”

“Hem. Yu Zui adalah pendekar yang memiliki hubungan baik dengan Le Tu Hua dan orang-orang yang sudah menghancurkan desamu.”

Duar!!

Seperti tersambar petir, eskpresi Feng Guang lantas berubah keras. Nampak di wajahnya sekarang aura kemarahan yang begitu membara.

Jika Yu Zui adalah orang yang sama dengan orang yang telah menghancurkan desanya ... maka sudah sepantasnya Feng Guang membalas dendamnya pada pendekar tersebut.

“Aku pasti akan melaksanakan tugas ini dengan baik!”

“Kau harus berhati-hati ketika menghadapinya. Fokuskan dirimu, temukan kelemahannya.” Sejenak, Lui Shan memandang wajah Feng Guang. “ Selain itu, jagalah Mustika Naga yang aku berikan kepadamu.”

“Tentu, Kek!” jawab Feng Guang.

Ia paham, jika Mustika Naga itu adalah benda berharga yang pernah menjadi rebutan para pendekar di seantero jagat! Sekali saja benda tersebut jatuh di tangan yang salah ... maka bukan hanya Feng Guang yang akan kalah. Dunia pun mungkin bisa mendapatkan sebuah bencana besar.

Feng Guang kemudian menatap Mustika tersebut. Di permukaan mustika itu, ada sebuah gambar—berupa ukiran. Namun, ia sendiri tidak paham, apakah gambar tersebut hanya hiasan, atau merupakan sebuah pesan?

Penasaran, Feng Guang pun bertanya. “Lalu, harus kuapakan mustika ini, Kek?”

"Kau bisa memberikannya pada Yin Fu jika suatu saat bertemu.” Kakek tua itu terlihat tidak ingin banyak berbicara lebih jauh mengenai mustika tersebut.

Mereka berdua terus berbincang-bincang mengenai berbagai hal, sebelum besok ia akan meninggalkan Lembah Cui, juga meninggalkan Lui Shan yang selama ini telah membantunya.

Hari yang ditunggu pun tiba. Kini, waktunya Feng Guang meninggalkan Lui Shan dan tempat ia berguru.

‘Terasa berat sekali meninggalkan tempat ini,’’ batin Feng Guang.

Secara diam-diam, Feng Guang menangis. Bulir bening mengalir membasahi kedua pipinya.

Melihat Feng Guang menangis, Lui Shan menertawakannya. Lalu berkata, “Hei! Kenapa kau menangis? Sudahlah, jangan menangis! Kau ini bukan lagi bocah kecil, kau adalah seorang kesatria. Jangan cengeng, Feng Guang!”

“Aku tidak menangis, Kek,” sanggah Feng Guang sambil tersenyum-senyum menutupi kesedihannya.

“Sudahlah, sekarang kau harus pergi dari tempat ini! Kalau kau masih berada di sini, maka aku akan melemparmu!”

Meski mulutnya berkata demikian, tetapi di dalam hatinya tersimpan perasaan sedih yang begitu mendalam. Sama seperti yang dirasakan oleh Feng Guang.

Feng Guang tak lantas pergi, ia bergeming sambil tertunduk di hadapan Lui Shan.

Setelah lama menundukkan kepalanya, Feng Guang mulai mengangkat wajahnya tetapi sudah tidak menemukan lagi sosok Lui Shan.

Padahal, ia ingin sekali memberikan penghormatan terakhir, atau sekadar pelukan perpisahan.

“Kakek Lui Shan benar-benar tidak memberikanku kesempatan untuk berpamitan,” ujarnya dengan pundak yang lusuh.

Namun lagi-lagi, tidak ada yang bisa ia lakukan selain melangkahkan kaki meninggalkan Lembah Cui dan sang guru. Kini, setelah dirasa bekalnya sudah cukup, sudah waktunya ia memulai perjalanan penembusan dendam.

Dengan keberanian yang baru, juga kemampuan yang semakin bertambah baik, Feng Guang akhirnya memulai perjalanannya kembali ke desa tempat ia tinggal dulu.

Perjalanan yang cukup jauh membuat Feng Guang membutuhkan waktu berhari-hari untuk bisa tiba di desa Shengcun. Di pinggiran kota Yuanzi, mata pria itu menerawang jauh, membedakan penampakan desa ini dulu dan sekarang.

“Desa ini sudah benar-benar berubah. Sekarang, hanya ada orang asing di sini,” ujarnya sedikit murung, mengingat semua kerabatnya telah terbunuh di hari kepergiannya dulu.

Desa Shengcun memang sudah berubah total, ada banyak bangunan mewah yang berdiri di sepanjang jalan utama. Desa yang dulu merupakan wilayah terisolasi, kini sudah berubah bentuk menjadi sebuah desa yang ramai dan memiliki penduduk yang sangat padat.

Saat Feng Guang tengah menyisir satu per satu wajah yang dinilainya asing ... tiba-tiba pandangannya bersirobok dengan sosok yang tidak asing.

“Jadi, ada orang lain juga yang berhasil selamat saat itu?” ucapnya dengan pelan.

Praktis, wajah Feng Guang berubah cerah. Sebab, kehadiran sosok yang tidak asing itu bisa membantunya.

Hanya saja, entah mengapa tatapan seseorang yang dulu begitu ramah, kini berubah seperti orang yang ketakutan kala menatapnya. Sosok pria itu bahkan terlihat melangkah terburu-buru guna menghindari Feng Guang.

“Aneh, kenapa dia seperti ketakutan melihatku? Apa yang sebenarnya terjadi?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    104. Feng Guang Kembali ke Desa Shengcun (Bab Terakhir)

    Para pendekar itu kembali mengerahkan kekuatan mereka dan kembali melakukan serangan secara brutal terhadap Feng Guang. Namun, Feng Guang dengan gerakan yang sangat cepat langsung menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh lawan-lawannya.Setelah dapat menghindari setiap serangan yang mengancam dirinya, Feng Guang langsung membalasnya dengan serangan yang lebih ganas dari serangan lawan-lawannya.Demikianlah, pertarungan itu pun terus berlanjut dan menjadi semakin sengit saja. Dari kedua belah pihak terus melakukan serangan-serangan yang sangat berbahaya. Terlebih lagi, serangan-serangan yang dilakukan oleh Yao Ming dan para pendekar lainnya. Mereka benar-benar berambisi untuk membinasakan Feng Guang pada saat itu juga.Mereka menutup mata dan telinga, seolah tak peduli dengan penjelasan Feng Guang. Para pendekar itu yakin bahwa Feng Guang adalah pelaku utama yang sudah membantai para pendekar Sekte Tian Cu."Tak ada pilihan lagi, selain melumpuhkan mereka satu persatu untuk meny

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    103. Feng Guang Dikeroyok Para Pendekar Tangguh

    Namun, dua orang pendekar berjubah hijau itu tidak mengindahkan pertanyaan Feng Guang. Mereka hanya tertawa dan terus melakukan serangan terhadap Feng Guang."Kurang ajar!" geram Feng Guang langsung melakukan perlawanan sengit.Saat dirinya terdesak, Feng Guang menghentakkan kakinya, kemudian meluncur ke udara. Saat dalam posisi mengambang di udara, maka Feng Guang segera mengerahkan jurus tenaga dalamnya."Sebenarnya aku tidak tega jika harus melukai kalian. Tetapi, anggap saja ini adalah sebuah pelajaran yang harus kalian terima," kata Feng Guang masih dalam posisi terbang di atas para pendekar itu.Tanpa terduga, gelombang panas tiba-tiba muncul dari kedua telapak tangan Feng Guang. Kemudian gelombang panas itu meluncur ke arah dua pendekar berjubah hijau itu, serangan yang sangat dahsyat dan sulit dihindari, sehingga dua orang pendekar itu langsung jatuh bergelimpangan. Mereka benar-benar terkejut dan tak dapat mengantisipasi serangan tersebut.qFeng Guang hanya tersenyum dan lang

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    102. Pertrungan di Gurun Pasir Tio Sun wa

    Yao Ming tertawa dingin, lalu menjawab, "Kau memang pandai berbohong, sehingga rakyat negri ini sangat percaya dengan kebohonganmu, karena mereka bodoh. Sebenarnya kau adalah penjahat yang berlindung di bawah kekuasaan Raja Hao Xiong Han yang dianggap sebagai pahlawan karena sudah berhasil merebut kembali pemerintah kerajaan Tionggon dari tangan Perdana Menteri Tuo Hang. Tapi di mata kami, kau tetap seorang penjahat. Kami tahu kebusukanmu!""Kau telah menuduhku melakukan perbuatan yang tidak pernah aku lakukan!" Feng Guang membentak dengan penuh kegusaran. "Seharusnya kau percaya bahwa aku ini tidak pernah terlibat dalam kasus kematian para pendekar Sekte Tian Cu. Ini fitnah dan aku tidak terima atas tuduhan ini!"Yao Ming dan kedua anak buahnya tertawa lepas mendengar perkataan Feng Guang. Mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang Feng Guang katakan."Jangan berkelit lagi, Feng Guang. Percuma saja, kami memiliki bukti yang kuat!" kata Yao Ming. "Malam ini kau harus mempertangg

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    101. Feng Guang Dituduh Telah Melakukan Pembantaian

    Setelah berada di luar penginapan, Feng Guang tampak terkejut sekali ketika melihat sebuah tulisan di dinding luar kamar tempatnya menginap. Tulisan tersebut merupakan sebuah tantangan dari seseorang yang tak dikenal yang meminta Feng Guang agar datang ke sebuah tempat."Gurun pasir Tio Sun," gumam Feng Guang setelah membaca tulisan tersebut.Entah siapa orang yang sudah menulis pesan tersebut, karena dalam tulisan itu tidak tertulis nama sang penulisnya.Feng Guang tampak bingung sekali. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata lagi, "Bagaimana mungkin ada seorang pendekar yang menantangku untuk bertarung, padahal tak ada orang yang mengetahui kalau aku menginap di sini. Bahkan para biksu yang baru melakukan pertemuan denganku tidak ada satu pun yang tahu?"Feng Guang termenung sejenak, memikirkan langkah selanjutnya. Apakah ia harus menerima tantangan tersebut atau mengabaikannya?Setelah itu, Feng Guang langsung bersiap untuk berangkat ke gurun pasir Tio Sun. Ia tampak penasaran

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    100. Era Baru

    Dengan demikian, Feng Guang sudah mulai kehilangan kesabaran dan langsung mengerahkan jurus andalannya.Perdana Menteri Tuo Hang, saat itu masih dapat melakukan perlawanan meskipun dirinya sudah mengalami luka yang sangat parah. Namun, perlawanannya tidak berarti apa-apa, karena Feng Guang lebih unggul segalanya.Hanya dengan dua kali sabetan pedangnya, Feng Guang sukses menjatuhkan pria bertubuh kekar itu, sehingga Perdana Menteri Tuo Hang tewas dengan luka yang sangat parah di bagian leher dan perutnya.Sementara itu, pasukan Hu Yui Se sudah sepenuhnya menguasai pertempuran. Bahkan mereka sudah berhasil menangkap para prajurit kerajaan dan menewaskan Panglima Hui Su sebagai orang nomor satu di angkatan perang pasukan kerajaan Tionggon yang diperintah oleh Perdana Menteri Tuo Hang.Berkat keyakinan dan kegigihan para prajurit Hu Yui Se, akhirnya mereka mampu merebut istana yang sudah lama dikuasai oleh pasukan kerajaan yang pro terhadap Perdana Menteri Tuo Hang."Ini adalah sebuah ke

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    99. Pertrungan Feng Guang dengan Perdana Menteri Tuo Hang

    Dengan demikian, pertempuran besar pun kembali terjadi. Pasukan kerajaan melakukan perlawanan sengit atas serangan yang dilancarkan oleh pasukan Hu Yui Se."Jangan biarkan mereka masuk. Kalian harus bisa mempertahankan istana ini!" seru Panglima Hui Su.Feng Guang dengan gagahnya memacu derap langkah kudanya langsung masuk ke halaman istana disusul oleh Dui Mui dan Hok Shin. Dengan senjata masing-masing, mereka langsung menebas leher semua prajurit kerajaan yang coba-coba melakukan perlawanan.Saat demikian gentingnya, Perdana Menteri Tuo Hang pun sudah bersiaga penuh. Ia bersama para pengawalnya langsung menghunus pedang masing-masing demi mempertahankan diri.Beberapa saat kemudian, beberapa orang dari pasukan Hu Yui Se berhasil menerobos pertahanan pasukan kerajaan. Mereka berhasil memasuki istana, kemudian langsung mengepung Perdana Menteri Tuo Hang dan para pengawalnya."Menyerahlah, Perdana Menteri!" seru Dui Mui."Bedebah!" geram Perdana Menteri Tuo Hang. Kemudian memberikan pe

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status