Share

9. Imbalan

Author: Murlox
last update Huling Na-update: 2025-07-27 11:08:49

Di hadapannya, antarmuka sistem yang transparan muncul lagi, memancarkan cahaya lembut yang memanjakan mata.

[Bertekad untuk membalaskan dendam masa lalu yang pahit dengan memutarbalikkan fakta. Selamat, Anda memperoleh imbalan atas tekad baja yang Anda pupuk!]

Feng Longwei tertegun sesaat, napasnya tertahan. Ia tak menyangka sistem akan begitu cepat bereaksi lagi. Padahal, ia merasa tak melakukan apa-apa selain merencanakan balas dendam.

Namun, kejutan itu segera digantikan oleh kegembiraan yang membuncah. Sebuah senyum tipis penuh kemenangan merekah di sudut bibirnya. Sistem ini adalah anugerah terbesarnya, kunci untuk membalikkan takdir.

[Imbalan: Nilai Kultivasi 10 Tahun dan 10 Inti Batu Roh!]

Mata Feng Longwei langsung terbuka lebar, pupilnya melebar karena takjub. Nilai Kultivasi 10 Tahun! Itu adalah jumlah yang luar biasa, satu dekade yang dicurahkan untuk berlatih, dikemas menjadi satu imbalan instan.

Dan 10 Inti Batu Roh! Benda-benda itu adalah komoditas langka da
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   120. Perang Dimulai

    Feng Longwei melangkah keluar dari tenda komando, dan pemandangan yang menyambutnya membuatnya mengatupkan gigi. Hampir semua prajurit di kamp utama, yang berjumlah ribuan, tergeletak di atas tanah atau di dalam barak mereka, tertidur pulas. Senjata mereka terlepas, dan kobaran api unggun redup tanpa ada yang merawatnya."Apa yang terjadi di sini?! Kenapa kalian semua tidur di saat seperti ini?!" suara menggelegar Feng Yunqu, terdengar dari arah samping. Ia baru saja keluar dari baraknya, matanya penuh keterkejutan dan kemarahan.Namun, tak satupun prajurit yang ia bentak terbangun. Feng Yunqu mengerutkan kening. Instingnya segera memberitahu bahwa ada sesuatu yang tidak wajar. Ia menoleh cepat ke arah Feng Longwei, satu-satunya sosok yang masih berdiri tegak dan sepenuhnya waspada."Adik keenam?" gumam Feng Yunqu lirih."Mereka terkena ilusi dari sihir gelap," ucap Feng Longwei dengan tenang. "Tampaknya Dark Sorcerers Dinasti Barat sudah mulai bergerak. Mereka menggunakan sihir untu

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   119. Melodi Kematian

    Di tengah malam yang gelap gulita, hawa dingin menusuk tulang melingkupi perbatasan Provinsi Shutian. Angin berhembus pelan, membawa serta rasa kantuk yang berat bagi para prajurit patroli Dinasti Yan.Suara dedaunan kering dan ranting pohon yang bergesekan di hutan menciptakan irama gemerincik yang menegangkan. Namun, di dalam suara alam yang tenang itu, tak seorang pun menyadari irama sunyi yang terselip, sebuah melodi yang lembut namun berbahaya, merayu jiwa dan menjatuhkan kesadaran.Irama melodi itu kian terdengar semakin mendekat, menyusup perlahan melalui celah-celah pepohonan di hutan yang gelap.Dari laut yang luas di balik hutan perbatasan, kapal-kapal perang yang tak terhitung jumlahnya mulai berlabuh di tepi pantai. Kapal-kapal itu bergerak tanpa suara, layaknya armada hantu, memanfaatkan kabut malam dan irama mematikan untuk menutupi jejak mereka.Dari kapal-kapal perang itu, satu per satu sosok berzirah besi turun, melangkah melewati hutan. Langkah mereka terkoordinasi,

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   118. Ketegasan

    Semua orang terdiam, bahkan Feng Liang, tertegun. Rahangnya terkatup rapat karena rasa kesal yang memuncak. Amarah dan rasa malu karena dipermalukan di depan prajuritnya sendiri membuat matanya memerah. Ia membanting sisa-sisa cangkir minumannya ke tanah."Feng Longwei. Kau sudah mulai berani, huh?" desis Feng Liang, tatapannya tajam dan mematikan. Ia melangkah mendekat. "Apa kau pikir dirimu sudah cukup hebat melawanku sekarang? Setelah bergabung dengan Sekte Pedang Langit, kau jadi congkak?"Feng Longwei menjawab datar. "Pangeran seharusnya memberi contoh yang baik, bukan? Aku hanya menjalankan disiplin sesuai aturan militer. Di medan perang, kesalahan kecil bisa berakibat fatal."Feng Liang terkekeh getir mendengar jawaban itu. "Kau sudah berubah, ya. Tampaknya perlakuan baik yang kau dapatkan selama ini cukup membuatmu merasa tinggi di hadapanku. Tapi tetap saja, kau hanyalah... aib keluarga kekaisaran." ucapnya dengan nada pahit yang menusuk.Feng Liang melangkah maju sedikit, me

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   117. Menegakkan Aturan Militer

    Perang yang akan datang, meskipun dipicu oleh serangan terorganisir, tidak bisa melibatkan secara langsung kekuatan dari sekte-sekte besar di Dataran Tengah. Ini adalah masalah yang harus diselesaikan sendiri oleh Kekaisaran Dinasti Yan dengan kekuatan militer mereka. Perjanjian kuno, yang terukir sejak zaman pendirian Dinasti, menetapkan bahwa hanya mereka penduduk asli Dinasti Yan yang boleh ikut campur dalam urusan kekaisaran.Bagi Feng Longwei, putaran waktu kali ini terasa terlalu cepat. Di kehidupan sebelumnya, perang antara Dinasti Yan dan Dinasti Barat baru pecah tiga tahun di masa depan, dan itu pun dimulai sedikit lambat. Sekarang, segalanya seolah dipercepat secara drastis. Ironisnya, ia bahkan tidak tahu kapan perang berakhir di saat ia meninggal lebih dulu di masa lalu.Perang ini, dan perintah untuk turun ke medan perang, segera mengingatkannya pada bayangan pengkhianatan Feng Jinan dulu. Di kehidupan sebelumnya, ia dipaksa ke garis depan sebagai hukuman, dan akhirnya

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   116. Bendera Perang

    Melihat kedatangan sekelompok orang yang dipimpin oleh seorang Jenderal kekaisaran, Feng Longwei tidak membuang waktu. Dalam sekejap, ia mengaktifkan lapisan tipis Qi untuk mengubah penampilannya. Topeng putih polos tanpa ekspresi menutupi setengah wajahnya, dan pakaiannya yang robek serta hangus sebelumnya dengan cepat berganti dengan seragam baru berwarna biru gelap.Ia berdiri tegak di samping gundukan abu mayat Phoenix sebelumnya, menunggu kedatangan mereka. Tian Moran berdiri sedikit di belakangnya, pedang besarnya kini kembali disarungkan, menunjukkan postur seorang pengawal.Derap langkah kuda berhenti tidak jauh dari lokasi. Jenderal Shu Nian, seorang pria paruh baya dengan aura pemimpin yang kuat, bergegas turun dan melangkah maju."Permisi, Tuan," sapa Jenderal Shu Nian dengan nada hormat, menangkupkan tangan di depan dada. "Saya adalah Jenderal Shu Nian, Komandan Divisi militer Dinasti Yan yang bertugas di wilayah ini."Shu Nian menatap Feng Longwei dengan mata penuh pertan

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   115. Teratasi

    Tian Moran telah menerima perintah dari Feng Longwei, mengerahkan semua energi yang tersisa dalam tubuhnya. Ia melompat tinggi ke udara dengan kecepatan luar biasa, menyamai posisi Phoenix Kegelapan di langit. Ia tahu ini adalah serangan pengalihan yang harus sukses, apapun risikonya.Sedetik kemudian, pedang besarnya terhunus ke depan dengan dorongan menusuk yang kuat. Energi Qi dari tubuhnya mengalir deras dari pergelangan tangan ke bilah pedang. Dalam sekejap, tusukan pedangnya menciptakan kilau energi biru tua yang tajam dan terkondensasi, memancarkan aura dingin yang mengancam."Samudra Penembus Langit!" seru Tian Moran, suaranya dipenuhi determinasi.Wuzz!Tusukan energi melesat seperti paku biru raksasa, menerjang ke arah Phoenix Kegelapan dengan kecepatan yang luar biasa, seolah-olah pusaran tajam mematikan muncul dari kedalaman laut. Udara di ketinggian berdesir tajam dan ruang bergetar seakan pecah karena tekanan Qi.Phoenix Kegelapan itu meraung ganas. Meskipun fokus utaman

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status