Share

10. Menghadap Kaisar

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-07-27 11:09:40

Namun, seringai itu segera luntur dari wajah mereka. Ekspresi mereka berubah drastis, dari angkuh menjadi terkejut, lalu menjadi kebingungan yang nyata. Mereka merasakan sesuatu yang luar biasa.

Tubuh Feng Longwei yang mereka coba gulingkan terasa seperti baja yang tertancap kokoh ke dalam bumi. Ia sama sekali tak tergoyahkan. Kekuatan yang mereka kerahkan, yang biasanya mampu menjatuhkan penjahat paling berotot sekalipun, terasa hampa di hadap Feng Longwei.

"K-kenapa… begitu kuat!?" gumam pengawal pertama, suaranya sedikit tercekat, ekspresinya rumit antara terkejut dan sedikit gentar.

Ia melihat rekan-rekannya yang lain juga kesulitan, otot-otot di lengan mereka menegang, namun Longwei tetap berdiri tegak, seolah tak merasakan apa-apa.

Sementara itu, Feng Longwei hanya menatap mereka dengan acuh tak acuh, sebuah cemoohan samar terlihat di matanya. Ia tidak perlu berbicara. Kekuatannya yang baru diperoleh telah menjelaskannya sendiri.

Tanpa menunggu perintah atau paksaan lebih lanjut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   76. Buta Akan Kebenaran

    Zhao Linlin hanya terdiam, bibirnya bergetar menahan amarah. Gadis yang biasanya percaya diri itu kini kehilangan kata-kata. Ia ingin menyangkal, namun Tetua Huyan Li sendiri malah membenarkan perkataan Feng Longwei, membuat kesempatannya untuk menjatuhkan pemuda itu hilang seketika.Feng Longwei kemudian menangkupkan tangan hormat pada Huyan Li. “Tetua, aku mohon maaf jika tindakanku barusan terlihat tidak sopan. Aku hanya ingin menemukan sebanyak mungkin hal yang berguna untuk kultivasiku. Cara yang kulakukan mungkin tidak lazim, tapi hasilnya nyata. Jika Tetua menganggapku salah, aku siap menerima hukuman.”Seketika ruangan kembali sunyi. Murid-murid yang sebelumnya mencemooh kini mulai goyah. Tidak ada yang berani menertawakan lagi, karena bukti kehebatan yang ditunjukkan Feng Longwei terlalu jelas untuk disangkal.Tetua Huyan Li menatapnya lama. Akhirnya ia menghela napas berat.“Feng Longwei,” ucapnya dengan nada lebih tenang, “kau memang berbeda dengan rumor yang beredar. Banya

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   75. Menghindari Masalah Dengan Omong Kosong

    Senyum tipis di wajah Feng Longwei membuat suasana kian menegang. Para murid yang tadinya merasa berada di atas angin, kini justru merasakan sesuatu yang aneh—seolah senyum itu bukan kepura-puraan, melainkan tanda keyakinan yang tidak bisa mereka mengerti.Tetua Huyan Li menatap lebih dalam, mencoba membaca maksud tersembunyi dari pemuda itu.“Feng Longwei, jangan menganggap remeh perpustakaan ini,” ucap Huyan Li dengan suara berat. “Setiap kitab di sini adalah hasil darah dan keringat para tetua. Menghormati ilmu pengetahuan sama artinya dengan menghormati sekte. Jika kau hanya ingin main-main, aku sendiri yang akan mengusirmu keluar.”Suara tetua itu bergema memenuhi ruangan. Beberapa murid mengangguk puas, wajah mereka penuh kepuasan seperti baru saja memenangkan pertempuran tanpa mengangkat pedang. Zhao Linlin bahkan menyilangkan tangan di dada, bibirnya terangkat mengejek.Namun Feng Longwei tidak terburu-buru menjawab. Ia menghela napas pelan, lalu menangkupkan tangan hormat.“K

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   74. Tuduhan

    Feng Longwei berhenti sejenak, tubuhnya sedikit goyah. Bulir-bulir keringat mengalir di pelipisnya. Ia mengusap dahi, napasnya agak berat, tapi senyuman tipis menghiasi wajahnya.“Sudah sebanyak ini… tak heran tubuhku terasa lelah. Ternyata menyalin setiap kitab memang menguras kekuatan mental,” gumamnya lirih.Meski sedikit letih, ada kepuasan tersendiri yang menyalakan semangatnya. Jika murid lain butuh waktu bertahun-tahun untuk memahami hanya satu atau dua kitab, ia telah menyimpan ratusan dalam benaknya hanya dalam waktu singkat. Ini adalah kekuatan yang kelak akan menjadi fondasi besar dalam perjalanan kultivasinya.Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Sebuah suara nyaring tiba-tiba menggema dari arah belakang, menusuk telinganya bagaikan petir yang menyambar di siang bolong.“Ini dia orangnya, Tetua! Aku melihat dia datang hanya untuk membolak-balik kitab tanpa tahu isinya! Tingkahnya benar-benar seperti orang gila dan mengganggu semua murid di sini!”Suara itu milik Zhao

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   73. Menyalin Kitab

    Mata Feng Longwei menyipit. Ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari kitab itu. Energi samar seolah merambat dari balik sampul, meski nyaris tak terdeteksi oleh siapapun.Tangannya terulur, meraih kitab itu dengan hati-hati. Saat ia menyentuhnya, seberkas cahaya tipis mengalir ke telapak tangannya. Sesuatu bergetar di dalam dantian, sistem dalam tubuhnya tiba-tiba merespons.[Ditemukan: Kitab Seni Pedang Lima Elemen. Tingkat: Tak diketahui][Apakah ingin menyerap pemahaman dari kitab tersebut?]Jantung Feng Longwei berdetak cepat, tapi wajahnya tetap datar. Ia tidak ingin menarik perhatian murid lain.‘Kitab dengan tingkat yang tak diketahui? Bagaimana bisa ada hal yang seperti ini? Selain itu, sistem sendiri tiba-tiba menunjukkan respon yang baru pertama kali kulihat,’ batinnya.Ia membuka kitab itu perlahan, berpura-pura membaca seperti murid biasa. Namun dalam pikirannya, ia sudah memberi jawaban.“Ya.”Seketika potongan informasi baru melesat ke dalam benaknya. Gerakan dari jurus p

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   72. Perpustakaan Sekte

    Langkah Feng Longwei mantap menuju barat, meninggalkan keramaian. Suasana sekitar Paviliun Selatan masih dipenuhi suara para murid yang berbisik-bisik membicarakan Feng Longwei, tetapi ia memilih tetap diam, memusatkan pikirannya pada tujuan lain.Pandangannya lurus ke depan, melewati jalur berbatu yang dipenuhi bunga plum berguguran. Cahaya matahari sore menyorot dari sela-sela pohon bambu, menciptakan bayangan panjang di tanah. Hembusan angin lembut membawa aroma tanah bercampur bunga plum yang mekar di tepian jalan. Semua itu menambah kesan damai, namun di balik ketenangan itu, dada Feng Longwei terasa bergejolak.“Apa yang kucari pastinya ada di sana, harus memilih satu yang paling berguna.” gumamnya lirih.Yang dimaksud tak lain adalah perpustakaan sekte.Tak butuh waktu lama baginya untuk tiba. Bangunan megah menjulang di hadapannya, berbeda dengan aula lain di pelataran luar. Dindingnya dari batu putih yang dipoles halus, dipadu kayu hitam mengkilap yang menambah wibawa. Atapn

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   71. Gangguan Kecil

    Langkah Feng Longwei baru saja meninggalkan aula ketika udara seolah mengeras. Tatapannya lurus ke depan, berusaha tak menghiraukan bisikan-bisikan yang masih tersisa dari pelajaran barusan. Namun langkahnya terhenti begitu suara tawa kasar memecah keheningan.“Ha-ha-ha! Jadi ini pangeran keenam Dinasti Yan yang katanya terkenal itu? Dilihat dari tampilannya saja sudah pantas disebut sampah.”Nada meremehkan itu datang dari seorang pemuda berwajah bengis dengan alis tebal melintang di atas mata tajamnya. Dialah Chu Linghu, salah satu murid pelataran luar yang cukup terkenal karena sifatnya yang arogan dan suka mencari masalah.Tawa kencang pun menyusul dari beberapa pemuda lain yang berdiri di belakangnya. Mereka menatap Feng Longwei seperti sekelompok serigala lapar yang baru menemukan mangsanya.Feng Longwei berhenti sejenak, matanya menatap tenang ke arah mereka. Tidak ada amarah yang terpancar, hanya ketenangan yang justru membuat kelompok Chu Linghu semakin kesal.“Heh,” Chu Ling

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status