Share

Bab 534

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-20 20:02:33

Dan pada saat ini, di aula kediaman Keluarga Holcy, meski meja makan sudah dipenuhi dengan hidangan, tapi tidak ada orang yang berani menggerakkan sumpitnya, wajah Harris tampak muram dan suasana di ruang makan sangat tertekan.

“Ayah, bukankah dia hanya seorang bocah?! Kamu sudah tahu dia datang ke Kota Moniyan, kenapa tidak langsung mengutus seseorang untuk memenggalnya sampai mati, dan membalaskan dendam kakakku?” Di sisi Harris, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan bertanya dengan getir.

Orang ini adalah putranya Harris, Zidan Holcy, dia hanya beberapa bulan lebih muda dibandingkan Aston. Kedua anak ini lahir di tahun yang sama. Hanya saja, mereka berdua malah memiliki nasib yang berbeda, Aston adalah putra dari kepala keluarga, Donovan Holcy. Oleh karena itu, statusnya di Keluarga Holcy menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Zidan.

Dan oleh karena itu jugalah Keluarga Holcy membekali Aston dengan berbagai latihan sejak kecil. Sehingga, Aston bisa mencapai tahap mas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1525

    Dari puncak kepalanya, muncul cahaya hitam pekat, bergulung seperti pusaran api neraka. Energi itu bukan lagi milik manusia, kekuatan yang menghapus udara, menekan segalanya di bawah beratnya.Arena Moniyan bergetar hebat, batu-batu pecah, udara seakan menjerit. Orang-orang di sekitar mulai berlutut, dada mereka terasa seperti dihantam benda tak terlihat. Beberapa bahkan pingsan.Nathan berdiri di tengah pusaran itu, darah mengalir di pelipisnya. Namun matanya masih menyala emas membara, ia menantang kekuatan itu.Ia mengepalkan tinju, energi Taiju berputar di sekitarnya, menggandakan kekuatannya hingga lengan kanannya tampak membesar, bersinar seperti bintang jatuh.“Pukulan Naga Penghancur!”Tinju itu menembus badai hitam yang menghancurkan di atasnya. Udara bergetar, langit terbelah, dan dunia semakin memanas. Pertarungan dua kekuatan ekstrem kembali meledak di jantung Moniyan.DUAAR!Cahaya hitam pekat menabrak semburan energi naga dari tinju Nathan, dan dalam sekejap dunia seakan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1524

    BAAAAM!Nathan terpental beberapa meter ke belakang, debu berputar di sekeliling tubuhnya.Kerumunan terdiam melihat pemandangan itu.“Ryuki masih punya jurus cadangan,” gumam seseorang dengan wajah ngeri.Tapi sebelum mereka sempat lega, suara desiran keras terdengar. Nathan yang tadi terpukul mundur memutar tubuh di udara dan menghantam balik dengan tinju emasnya.BRAAAK!Telapak tangan emas besar muncul di langit dan menghantam tubuh Ryuki dari depan. Tubuh Ryuki terpental sejauh beberapa meter, menghancurkan dinding batu di belakangnya.Keduanya berdiri lagi dengan sama-sama terengah, sama-sama berdarah, namun mereka masih tetap tersenyum.Pertarungan itu masih seimbang. Dua naga, dua kekuatan, satu dunia yang hampir runtuh.Namun hasil seri ini bukanlah kebanggaan bagi Ryuki. Ia adalah puncak Villain, penguasa badai, dan sekarang ia dipaksa berdiri sejajar dengan seseorang yang belum melewati badai sama sekali.Rasa malu, amarah dan kebencian terlihat jelas di wajahnya.“Nathan!”

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1523

    BAAM!Pilar cahaya emas menembus langit dan menghantam tangan hitam itu. Ledakan hebat mengguncang arena, tanah berguncang, langit bergetar. Energi Ryuki hancur berantakan, berubah menjadi kabut hitam yang terurai sebelum hilang sepenuhnya.Ryuki mundur setengah langkah, wajahnya tegang. Sementara Nathan berdiri tanpa bergerak, aura emas di tubuhnya memancar lembut dan stabil.Penonton yang menyaksikan itu menahan napas. Mereka bisa merasakannya, meskipun Nathan belum melewati badai petir, kekuatannya jelas menandingi siapapun di atasnya.“Tidak buruk,” Ryuki menyipitkan mata. “Sebagai Villain yang baru menembus puncak, kekuatanmu memang cukup mengesankan.” Ia mengepalkan tinjunya, aura gelap kembali memadat. “Tapi kau sial, Nathan. Karena aku bukan puncak Villain biasa.”Suara Ryuki turun menjadi serak. “Akulah orang pertama yang berhasil melewati Badai Petir Puncak Villain. Sekarang kekuatanku sudah sebanding dengan puncak Villain tingkat ketiga. Kau tak punya peluang menang.”Natha

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1522

    Chelsea menggigit bibirnya sampai berdarah. Tinju mungilnya mengepal, tubuhnya gemetar. Dia menatap bocah itu, lalu menatap kerumunan yang haus tontonan, dan akhirnya menatap tanah, air matanya jatuh satu demi satu.BRAK!Di kursi atas, Abel memukul meja. “Kak Nathan, mereka semua keparat! Tak satu pun yang membantu, malah bersorak!”Nathan menatap lurus ke arena, matanya datar tapi tajam seperti bilah. “Dunia Martial Shrine memang menjijikkan.”Arena terasa membeku. Chelsea mengangkat tangannya, perlahan membuka kancing pertama di lehernya. Gerakan kecil itu membuat ratusan napas tertahan. Tatapan-tatapan kotor menempel di tubuhnya.Dan saat semua mata terpaku sebuah hembusan angin tajam memotong udara.SLASH!Angin itu menghantam lengan Ryuki. Bocah yang ditahannya terlepas, terjatuh dengan keras ke lantai.“Siapa itu?!” Ryuki menoleh tajam, aura gelapnya bergemuruh. Untuk sesaat, ia terlihat terkejut.Langit di atas arena mendadak terasa lebih terang. Seseorang melangkah maju dari

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1521

    Nathan menyandarkan tubuhnya santai, mata berkilat tajam. “Jangan terburu-buru. Lihat baik-baik, Abel. Kaidar bukan ingin menang. Dia sedang mencari celah untuk kabur.”Abel menatap bingung.Nathan meneguk kopi dinginnya sebelum melanjutkan pelan, “Sekarang dia pura-pura mendesak Ryuki supaya terlihat seolah unggul. Tapi sebenarnya dia sedang membuat ilusi. Begitu Ryuki lengah, dia akan melarikan diri.”Nada Nathan datar, tapi pasti.Mendengar iu Abel hanya bisa menelan ludah. Di sekeliling mereka, sorak sorai penonton menegang.Kaidar di atas arena tampak seperti singa yang mengamuk. Serangannya deras tanpa jeda. Ryuki terus mundur, menahan setiap hantaman dengan wajah tegang.Kerumunan pun mulai berpihak.“Ketua Kaidar perkasa!”“Hajar Ryuki! Robek tubuhnya!”Sorakan bergema dengan liar yang memecah langit Moniyan.Nathan memandang kerumunan itu dan menggeleng pelan. Ia tahu, saat badai Ryuki benar-benar datang, suara-suara itu akan berubah jadi jeritan.BAAANG!Ledakan keras menggu

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1520

    Di arena, Kaidar dan Ryuki berdiri berhadapan.“Kaidar,” ujar Ryuki sambil menarik napas panjang, “Meskipun kita sama-sama berada di puncak Villain, hari ini aku akan menunjukkan jurang antara kita.”Aura Ryuki meletup keras, liar, seperti petir yang tak sabar menyambar. Tanah berderak di bawah kakinya.SWOSH!Energi Qi mengalir seperti badai, menekan Kaidar dari segala arah.“Ini… kekuatan puncak Villain?”Kerumunan gemetar melihat tekanan itu.Kaidar membalas dengan mengerahkan seluruh energi dalam tubuhnya. Aura biru gelap menyala dari pori-porinya, lalu membumbung naik.Dua kekuatan itu bertabrakan.BAAM!Ledakan luar biasa menggetarkan arena, angin liar menyapu debu, bintang-bintang di langit seperti ikut berdenyut. Tanah retak memanjang, jalan raya di luar arena bergemuruh keras.Dua puncak Villain bertarung. Moniyan belum pernah sedekat ini menyaksikan jurang antara manusia biasa dan monster kultivasi.Kaidar dan Ryuki Zellon saling bertarung sengit. Keduanya memuntahkan mantra

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status