Share

Part 15. Menjaga Hati

Terdengar ketukan di pintu kamar berkali-kali. Sore ini Sergio telah membuat janji untuk melakukan pemotretan kembali. Seperti yang sudah ia katakan semalam.

Dengan malas, aku berjalan untuk membukakan. Sosok lelaki berhidung mancung itu menyambut di balik pintu ketika daun pintu terbuka. Ia tersenyum, memamerkan barisan gigi yang putih juga rapi. Senyum itu semakin hari semakin terlihat manis.

“Kenapa pesanku tidak dibalas?” Sergio protes setelah pesan yang ia kirim berkali-kali hanya kubaca, tidak berniat untuk membalasnya sama sekali.

Hingga detik ini aku masih belum bisa percaya jika ia bisa berbuat sejahat itu. Kupikir ia berbeda dengan lelaki lainnya. Ternyata sama saja. Memanfaatkan keadaan untuk mengambil keuntungan.

Lelaki itu masuk dan menutup pintu setelah aku beranjak menuju ranjang. Ia mengekor, berjalan mengikutiku seraya mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

Aku memasang wajah tidak suka ketika ia menatap. Memberikan penegasan bahwa aku membenci sikapnya yang pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status