Share

Part 16. Lampu Merah

Aku menghabiskan sisa sore di rooftoop. Hingga cahaya keungunan di kejauhan sana berubah menjadi gelap. Aroma tubuh Sergio masih tertinggal di tempat tadi ia duduk. Ia memakai parfum dengan ketahanan yang lama.

“Kau sudah saya beri peringatan berkali-kali. Jangan menyesal di kemudian hari.” Suara berat Clayton terdengar menyapa telinga.

Anak itu lagi! Apa dia tidak bosan ikut campur masalah hidupku?

Aku tidak menanggapi. Ia mengambil posisi duduk di tempat di mana tadi Sergio duduk. Tatapan mereka hampir sama, mematikan. Aku membuang muka dengan menatap ke arah luar. Malam ini tidak ada bintang sama sekali di langit sana.

“Sergio jarang ke sini. Biasanya dia ke sini hanya hari Minggu setelah ibadah di gereja. Atau ketika ada penyewa yang baru.” Lelaki itu berucap tanpa kuminta.

Aku tetap diam. Tidak ingin diganggu sekarang. Sebab, hatiku masih kacau karena ulah Sergio.

“Sudah berapa lama kalian berhubungan?” Lagi, Clayton masih membahas masalah itu.

Aduh. Tolonglah, siapa pun tol
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status