Share

Bab 272

Penulis: Hana Pangestu
Keduanya melawan, meronta, beradu, memaki. Suara gaduh itu terdengar menakutkan, tetapi juga agak ambigu, membuat Lena dan putrinya yang ada di dalam rumah langsung tertegun!

Anak perempuan yang baru berusia lima tahun lebih itu setengah mengerti setengah tidak. Dia memegang donat di tangannya, menatap dengan mata bulat cukup lama, lalu bertanya dengan polos, "Mama, Paman sama Bibi itu lagi ciuman ya?"

Lena duduk di sofa, juga ikut tertegun. Begitu mendengar suara putrinya, barulah dia tersadar. Dia buru-buru menarik putrinya dan ingin menutup matanya, tetapi sudah terlambat.

Pria yang sedang gila-gilaan di balik pintu itu pun mendengar suara anak kecil dari dalam rumah. Seketika, tubuhnya membeku di tempat.

Ralph terpaku. Wajah tampan yang kacau itu masih menyisakan emosi rumit. Sorot matanya penuh keterkejutan dan kebingungan, keningnya berkerut menatap wanita di pelukannya yang terengah-engah dengan pipi memerah.

Nikki memejamkan mata, sudah tak peduli betapa memalukannya keadaan it
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 280

    Tak pernah terpikirkan, ketika hampir sampai di pos penjagaan gerbang, sebuah mobil mewah yang sangat familier melaju dari arah depan.Perhatian Nikki hanya tertuju pada putrinya, tak menyadari ada yang aneh. Namun, Bulan yang sejak tadi merasa gugup, seketika panik begitu melihat mobil itu."Nyo ...." Bulan buru-buru bersuara, tetapi belum sempat mengingatkan, mobil Bentley hitam itu sudah melambat dan berhenti.Nikki menoleh, melihat mobil yang berhenti di hadapan. Melalui kaca jendela, dia menangkap sosok pria di kursi pengemudi. Seketika, kepalanya berdengung, wajahnya pucat pasi.Dia ... bukankah sedang dinas di luar kota? Kenapa tiba-tiba pulang?Hari ini cerah, sinar matahari terang, tetapi salju belum mencair sehingga sekeliling tampak silau.Ralph menyetir dengan mengenakan kacamata hitam. Saat kaca jendela turun, wajah tampan dingin miliknya pun terlihat. Dengan tambahan kacamata hitam, aura dingin dan berjarak semakin kuat. Dia seolah-olah tak terjangkau, penuh ketegasan men

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 279

    Nikki sudah pergi, Ralph pun merasa tidak ada gunanya lagi berada di situ. Kira-kira saat Nikki masuk lift, Ralph juga berdiri. "Kamu lanjut makan saja. Nanti aku yang bayar, aku cabut dulu."Irfan mengerutkan kening. "Tapi urusan kita belum selesai dibahas!""Kamu yang putuskan saja."Mereka memang awalnya makan untuk membahas bisnis penting. Siapa sangka, begitu sampai restoran, malah secara tak terduga bertemu rombongan Nikki.Alhasil, sepanjang makan Ralph menjadi tidak tenang, terus-terusan melirik ke arah mereka. Kini, setelah menggunakan trik dan berhasil membuat Nikki pergi, hatinya pun ikut terbang menyusul.Irfan hanya bisa menggeleng, tak habis pikir. Dia duduk, menantikan saat Ralph nanti benar-benar masuk babak "mengejar istri" yang akan seru.....Nikki kembali ke vila Moonland. Setelah kontak dengan Bulan, dia akhirnya menemukan rombongan sedang berjalan santai di tepi danau depan vila."Sayang ...." Dari kejauhan, dia melihat Shani digendong Bulan. Hati Nikki berbunga-b

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 278

    "Jangan ngomong ngawur! Aku cuma nggak tahan lihat dia selingkuh!" Ralph masih ngotot.Irfan tertawa sampai sakit perut. "Terus terang saja kalau kamu jatuh cinta sama dia. Bilang langsung saja, aku cinta kamu, cinta sampai nggak bisa lepas. Kita jangan cerai, ayo jalani hidup bareng-bareng dengan baik. Aku yakin setelah itu dia nggak bakal ngotot melawan kamu di pengadilan!"Harus diakui, cara yang Irfan ajarin ini meskipun sederhana dan lugas, memang mungkin berhasil. Namun, Ralph yang gengsi tidak akan sanggup melakukan itu. Apalagi ...."Kamu kira kalau aku benaran ngomong gitu, dia bakal percaya? Kamu nggak tahu betapa bodohnya dia. Semua perhatian atau kebaikan yang kutunjukkan, selalu dia salah artikan. Dikira aku ada maunya, niatnya nggak baik."Makanya, Ralph sama sekali tidak berani membayangkan, kalau dia benar-benar mengungkapkan perasaannya, reaksi perempuan itu akan seperti apa? Pasti langsung menganggapnya sebagai orang gila dan dikirim ke rumah sakit jiwa!Saat berbicar

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 277

    Lena menganggap ucapan itu sebagai pujian, lalu berkata dengan bangga, "Aku ini punya mata tajam. Kamu juga bisa bilang aku ini jago menemukan talenta. Kalau usaha ini berhasil, kamu juga bisa bangkit dan jadi bos besar!"Nikki agak terkejut. "Maksudmu ... kita sama-sama jadi bos?""Tentu saja!""Tapi ... aku sama sekali nggak punya uang.""Kamu punya bakat. Kamu bisa menarik investor. Itu jauh lebih penting daripada uang, 'kan?"Nikki tidak langsung berbicara, tetapi hatinya bergetar. Tak disangka, saat hidupnya jatuh miskin hingga nyaris tak punya apa-apa, justru ada kesempatan besar menghampiri."Nana, ayo! Kita pakai sup sebagai ganti anggur, kita minum untuk merayakan usaha yang akan kita mulai!" Nikki girang bukan main, langsung mengangkat mangkuk di depannya.Lena juga ikut senang dan mengangkat mangkuk. Bahkan putrinya yang baru lima tahun pun ikut terpengaruh suasana, mengangkat gelas airnya, lalu dengan riang menempelkannya ke mangkuk mereka."Cheers!"....Hari Sabtu, Nikki

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 276

    Nikki tahu, siapa pun pasti akan penasaran soal itu, jadi dia menceritakan secara singkat tentang hubungan kakeknya dengan Iskak."Rupanya begitu. Keluarga Nafiz memang orang yang tahu berterima kasih, tahu balas budi, dan bisa dipercaya," puji Lena dengan tulus."Ya, Kakek Iskak sangat baik padaku. Kalau bukan karena bantuannya, aku nggak mungkin bisa menyelesaikan SMA dan kuliah." Karena itulah, Nikki rela memenuhi harapan orang tua itu.Lena menghela napas. "Sebenarnya kalau kamu mau menebalkan muka sedikit dan terus menempel, seumur hidup pun kamu bisa hidup berkecukupan. Sekalipun cerai, kamu tetap bisa kaya raya."Nikki tersenyum tipis. "Nggak perlu, hasil kerja keras dengan tanganku sendiri lebih bisa dinikmati dengan tenang.""Itu juga benar!" Dalam hal ini, Lena sependapat dengannya.Walaupun berasal dari keluarga berada, Lena juga tidak mau hidup bergantung pada kekayaan orang tua. Dia tidak ingin hidupnya diatur. Karena itu dia dicap anak durhaka, diusir dari rumah, lalu hid

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 275

    Nikki memang pernah menjadi nyonya keluarga kaya selama beberapa tahun dan tidak perlu mengurus hal-hal seperti ini, tetapi sejak kecil dia seharusnya sudah mengerti keterampilan dasar.Nikki sadar dirinya tampak seperti orang yang tidak becus. Dia tersenyum canggung, lalu menyahut, "Waktu kecil, keluargaku miskin. Kakek dan nenekku masak pakai tungku kayu bakar. Setelah mereka meninggal satu per satu, aku pergi ke kota untuk sekolah dan jarang pulang. Kalaupun pulang waktu libur musim panas atau musim dingin, aku tetap pakai tungku kayu bakar ...."Lena tidak pernah menanyakan keadaan keluarganya. Mendengar itu, dia terkejut. Setelah terdiam sejenak, dia bertanya, "Orang tuamu gimana?""Ayahku meninggal karena kecelakaan saat aku masih kecil. Ibuku pergi dari rumah. Sudah bertahun-tahun nggak ada kabar, hidup atau mati nggak jelas."Lena menatapnya, matanya penuh keterkejutan. Dia benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Butuh waktu lama sebelum dia tersadar kembali dan buru-buru mem

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status