Share

BAB 23

Penulis: Little Forest
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-22 09:01:14
Matt bukan tipe pria yang bisa menunda sesuatu, apalagi ketika menyangkut kebenaran. Begitu Janice mengucapkan pengakuan itu tanpa sengaja, darahnya seketika berdesir cepat, logikanya tertinggal jauh di belakang emosinya. Ia tidak peduli betapa absurdnya semua terdengar, jika Kate memang menyembunyikan sesuatu darinya, maka malam ini juga ia akan mengetahuinya.

Meski mudah bagi Matt untuk mengabaikannya dengan pergi ke klub, menenggelamkan diri dalam kebisingan dan minuman. Namun langkahnya justru membawanya ke sini.

Di ambang pintu apartemen Kate, tanpa jas, hanya mengenakan kemeja putih yang lengannya tergulung hingga siku. Penampilannya masih menawan walau pikirannya kacau. Napasnya memburu, mata menyipit tajam, tatapan menuntut jawaban.

Matt ingin memaki Kate yang tak segera menjawab rasa penasaran yang perlahan mencekiknya.

Matt berdecak karena Kate hanya diam menatapnya seolah sengaja menguji kesabarannya. “Mereka bukan anakku, kan?" Matt menunggu dengan tatapan was-was. Benaknya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembar Dua: Daddy, Berhenti Mengganggu Mommy!   BAB 29

    Tidak ada kata “ya” yang terucap, atau janji yang benar-benar dikatakan. Hanya keheningan panjang, tatapan yang saling bertaut, dan dua hati yang sama-sama kelelahan menimbang luka masa lalu.Namun saat malam tiba, di tengah keheningan ruang tengah, ketika Kate duduk d dengan dua cangkir cokelat hangat di hadapannya, satu sudah dingin karena si kembar tertidur sebelum sempat menyentuhnya, pikirannya tak bisa berhenti memutar kalimat itu.Beri aku kesempatan.Haruskah? batin Kate berperang antara tak mau beruurusan lagi dengan Matt, namun ia akan terdengar egois. Anak-anaknya berhak mengetahui ayah kandungnya.Kalimat sederhana yang tak seharusnya mengguncang sedalam itu, tapi entah kenapa, suara Matt masih terngiang di kepalanya. Ada sesuatu dalam nada lelahnya, sesuatu yang membuat Kate tak lagi bisa sekadar membenci.Ia menatap foto di meja kecil dekat sofa, dua anak kecil tertawa lepas di taman, rambut mereka berantakan diterpa angin sore. Senyum itu… terlalu mirip. Terlalu sulit d

  • Kembar Dua: Daddy, Berhenti Mengganggu Mommy!   BAB 28

    Namun, Matt hanya bertemu sekali dengan mereka, tanpa merasakan sesuatu yang disebut ikatan.Mereka memang menggemaskan selayaknya anak-anak, dan Matt yang tak terlalu suka anak-anak, namun tak menyita atensi Matt yang berlebihan."What?" Drake, ayah Matt masih tampak bugar diusianya yang sudah memasuki awal 70-an. Menatap Matthew, anak semata wayangnya dengan tatapan tercengang. Selama 35 tahun mengenal Matthew, ini pertama kalinya lelaki itu terlihat serius dengan ucapannya yang terdengar seperti candaan. "Mak-maksudmu? Kau menikah diam-diam dan kini punya anak?" Drake tahu anaknya sering membuat kejutan, namun menikah dan memiliki anak diluar pengetahuannya, bukankah itu keterlaluan?Matt membalas tatapan ayahnya. "Aku yakin betul itu anakku," katanya terdengar ambigu di telinga Drake. "Tapi aku harus memastikan," gumamnya lebih pada ke dirinya sendiri, seraya membawa album foto tersebut, pria itu lantas keluar dari kamar."Matthew tunggu." Anaknya memang kurang ajar. Setelah memb

  • Kembar Dua: Daddy, Berhenti Mengganggu Mommy!   BAB 27

    Sudah dua jam Matt berdiri di tepi jendela kaca. Dari lantai tinggi kantornya, ia menatap kendaraan yang lalu-lalang di bawah sana. Namun pandangannya kosong. Ia tidak benar-benar melihat apa pun.Bahkan pintu ruangan yang diketuk, serta masuknya Jerremy, sang sekretaris, sama sekali tidak membuatnya bergeming.Pikirannya hanya tertuju pada keuda anak kembar Kate, Angela dan Angelo. Ah, haruskah dia mengklaim juga bahwa mereka anak-anaknya?Meski kebenaran itu telah ia ketahu. Namun tidak tahu langkah selanjutnya yang harus dia ambil, atau apa yang harus ia lakukan terhadap mereka.Apa Matt perlu melakukan tes DNA agar penyataan Kate itu terbukti? Karena meskipun Kate membenarkan mereka anak-anaknya, Matt tetap perlu jaminan. Salah satunya adalah dengan tes.Kepala Matt berdenyut. Masalah ini sungguh membuatnya sakit kepala.Dalam keadaan kepala yang berdenyut, kepalanya malah memutar senyum si kembar. Angela yang tersenyum manis dan hangat, lalu senyum kecut Angelo yang anehnya mengi

  • Kembar Dua: Daddy, Berhenti Mengganggu Mommy!   BAB 26

    Malam semakin larut, namun Matt masih terjaga di ruang tamu apartemennya yang remang. Di sekelilingnya, botol-botol minuman berserakan, menjadi saksi bisu dari kekacauan yang tak bisa ia redam. Cairan alkohol yang mengalir di tenggorokannya sudah tidak terasa apa-apa, seolah seluruh indranya mati. Kecuali satu, rasa yang menyesakkan di dada. Kebenaran yang baru saja ia dengar dari Kate terus berputar di kepalanya, berulang-ulang, sampai rasanya nyaris membuat gila. Anak kembar itu… anaknya. Kata-kata itu terlalu sulit dipercaya, terlalu berat untuk diterima, namun juga mustahil untuk disangkal. Ia memejamkan mata, berharap mabuk bisa menghapus semuanya, namun tatapan polos dua anak kecil itu. Tapi semua itu tetap ada. Terus menghantui, seolah menolak pergi. “Empat tahun,” gumamnya lirih, suaranya parau. “Empat tahun, dan aku bahkan tidak tahu mereka ada.” Ia tertawa pelan, getir. Tawa yang sama sekali tidak mengandung kebahagiaan. Matt pernah bertemu mereka. Anak kembar deng

  • Kembar Dua: Daddy, Berhenti Mengganggu Mommy!   BAB 25

    Tak bisa Matt sangkal bahwa dulu atau mungkin hingga kini, dia tidak suka dengan anak kecil. Pendapatnya masih kokoh, mereka merepotkan. Matt pernah mengatakan itu pada Kate. Namun ternyata wanita itu memakai ucapan Matt sebagai alasan kepergiannya. Konyol sekali, pikir Matt.Dan apa Kate bilang? Membuangnya?Bahkan dalam mimpanya sekalipun, Matt tidak pernah ada niat untuk membuang Kate. Kate adalah candu yang tak pernah sanggup Matt singkirkan. Ada sesuatu dalam diri wanita itu, entah tatapannya, caranya berbicara, atau hanya keberadaannya, yang selalu membuat Matt ingin menahannya lebih lama. Jika bisa, ia ingin Kate tetap di sisinya selamanya, meski tanpa ikatan apa pun.Dan anehnya, Kate tak pernah benar-benar menolak. Ia tahu apa yang mereka miliki tak bernama, namun selama Matt masih memandangnya, menyentuhnya, dan membuatnya merasa hidup… rasanya semua itu cukup.Bagi Matt, pernikahan hanyalah rantai. Ia ingin hidup bebas, tanpa janji, tanpa tuntutan, tanpa status. Tapi bag

  • Kembar Dua: Daddy, Berhenti Mengganggu Mommy!   BAB 24

    "Kita bicara di tempat lain". Mustahil menyuruh pria ini pulang. Selain Matt tidak akan mematuhinya, urusan mereka belum tuntas. Setidaknya, ia harus membuat Matt pergi den"Kenapa kalau kita bicara di sini?" Pria itu malah bertanya. Dan melihat ketakutan di mata Kate, Matt menyimpulkan. “Takut laki-laki itu datang?" Di tengah rasa linglungnya, Matt masih sempat tersenyum mengejek.Tak perlu menyembunyikan rasa khawatirnya. Kate mengangguk. “Yah, Angela dan Angelo di jalan ke mari bersama Alan".Matt mendengkus kasar mendengar Kate memanggil nama laki-laki lain dengan lembut. Jadi pria sialan itu bernama Alan, Matt menggeram dalam hati."Aku tidak akan ke mana-mana. Biarkan mereka tahu, bahwa akulah ayah kandung mereka". Matt mendengkus saat pikirannya membayangkan bahwa selama ini mungkin Kate mendoktrin mereka bahwa pria bernama Alan itulah ayahnya. Dia tidak rela.Kate tahu ini tidak akan mudah. Namun Kate tidak ingin membuat keributan, apalagi dirinya baru pulang dari luar kota."

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status