Share

Bab 124. Vidia di Ambang Kehancuran

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-11 07:39:01

"Kebohongan apa lagi yang kau sembunyikan dariku, Vidia?! Beraninya selama ini kau berbohong padaku!"

Suara berang marah Caesar menggelegar di dalam kediamannya. Suasana yang temaram dan bunyi hujan deras di luar semakin menambah kesan mencekam di dalam tempat itu.

Vidia menangis tergugu terduduk di lantai saat Caesar menyeretnya masuk ke dalam rumah. Wanita itu sok menjadi korban, padahal dialah dalang di balik segala kebusukannya.

Caesar memperhatikan dengan mata berkilat-kilat pada wanita yang bersimpuh penuh air mata tersebut.

"Jelaskan padaku! Gunakan mulutmu untuk menjelaskan padaku, Vidia!" teriak Caesar berapi-api.

Vidia menangis pilu memegang kaki Caesar. "Aku minta maaf, Sayang ... aku minta maaf! Percayalah kalau si kembar itu anak kita! Si kembar itu anak kita berdua, Caesar! Aku ... aku—"

"Kalau triplets itu anak yang kau lahirkan, lalu bagaimana dengan Dylan dan Diego!" seru Caesar menuntut. "Kenapa dua anak itu bisa ada pada Chloe!"

Vidia meremas bagian bawah cela
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Lina Lestari
maka nya sy mah ngakak aj klo thor bilang 5 bab wkkkkkwkk kocak thor kebanyakan hasbun hahaha
goodnovel comment avatar
Mutaharotin Rotin
katanya 5 bab thor kok blm update lagi yg 2 bab,jadi apa ngaak siih 5 apa 4
goodnovel comment avatar
Jumiyati Syariah
di CEO bodohhhhhh knp g cek dulu aja di rmah sakit waktu lahiran. kok Adan tanya Vidia ulat Bulu....pasti maw ngaku thourrr.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 181. Teman Masa Kecil dan Calon Istri

    Hari sudah malam, hujan telah reda sejak beberapa menit yang lalu. Chloe tampak menggendong Adele yang baru saja menangis karena Diego menjahilinya. Di teras samping rumah, Chloe mengusap-usap punggung kecil Adele dan berjalan mondar-mandir di sana. "Sayang, malam ini Adele dan Kakak-kakak tidur bersama Daddy, ya?" ujar Chloe, ia mengusap wajah mungil Adele yang menggemaskan. "Heum, Princes mau sama Mommy juga," jawab anak itu sambil membenamkan wajahnya pada ceruk leher Chloe. Chloe tersenyum tipis. "Mommy harus pulang, Sayang. Besok pagi, Mommy harus bekerja. Lalu sorenya, Daddy akan mengantarkan kalian pulang ke rumah Mommy lagi." "Jangan, Mommy ... Mommy jangan pulang. Mommy di sini saja. Princes mau bobo sama Mommy sama Daddy," seru anak itu sambil merengek-rengek dalam gendongan Chloe. "Ya ampun, Sayang. Kau ini ada-ada saja," gumam Chloe pelan. Chloe memeluk tubuh kecil Adele dan menyandarkan kepala putri kecilnya itu di pundak. Adele yang sudah setengah mengantuk, Chlo

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 180. Wanita ini, Adalah Milikku

    Jam menunjukkan pukul enam petang. Chloe telah tiba di kediaman Caesar. Di sana, ia disambut dengan penuh hormat selayaknya Nyonya di rumah itu. Hesty—kepala pelayan di rumah itu juga menyiapkan baju ganti untuk Chloe. Hingga kini, Chloe memakai baju baru yang memang dibelikan khusus untuknya. Dengan balutan dress panjang dan hangat berwarna biru muda, Chloe berdiri melamun memandangi hujan deras dari balkon lantai dua rumah megah milik Caesar. Saat ia tiba di rumah ini satu jam yang lalu, Caesar berkata padanya kalau Chloe harus menganggap rumah ini seperti rumahnya sendiri. Dan Chloe tentu saja tidak nyaman dengan hal itu.'Rasanya, semua ini seperti mimpi,' batin Chloe, ia memegangi dadanya yang terasa nyeri karena detak jantung yang kuat. 'Aku berdiri di balkon tinggi lantai dua di rumah megah ini. Menatap pemandangan kota yang tengah diguyur hujan ... ini benar-benar seperti mimpi.' Chloe memejamkan kedua matanya merasakan sensasi dingin udara yang menusuk kulitnya, sebelum i

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 179. Kau Tidak Akan Kesepian Lagi, Chloe

    Sore ini, Dylan dan Alvano sudah diizinkan pulang. Anak-anak itu tampak antusias saat mereka diberitahu akan pulang ke rumah Caesar, karena ada banyak permintaan yang mereka inginkan. Di dalam kamar inap Dylan, Chloe masih merapikan barang-barang milik putra sulungnya itu sebelum ia pulang. Namun, saat Chloe sibuk merapikan pakaian Dylan, tiba-tiba ia mendengar pintu kamar itu terketuk. Chloe pun menoleh ke belakang. "Adrien..." Laki-laki dengan balutan jas putih itu berjalan mendekatinya sambil tersenyum manis seperti biasa. "Aku dengar-dengar, anak-anak akan pulang ke rumah Caesar, hm?" tanya Adrien menatapnya. Chloe mengangguk. "Iya." "Dan kau? Apa akan menginap di sana juga?" Nada bicara laki-laki ini terdengar sedikit khawatir padanya. Gelengan kepala diberikan oleh Chloe. Wanita itu mengangkat tas berwarna biru berisi penuh pakaian milik Dylan."Tidak, nanti malam aku akan pulang," jawab Chloe. "Bisakah aku menjemputmu nanti?" tawar Adrien, entah mengapa tatapan matanya

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 178. Permintaan yang Aneh-aneh

    "Dylan ... kau mau 'kan memaafkan aku? Aku janji, tidak akan melawanmu lagi, tapi kau harus memaafkanku dulu." Alvano berdiri di samping ranjang kamar inap Dylan. Anak itu mendongak menatap kembarannya dengan wajah cemberut dan sedih. "Mau, ya? Aku punya info penting, nih..." Dylan meliriknya sekilas dan mendengus. "Info apa?" "Maafkan aku dulu, baru aku beri tahu informasinya!" seru Alvano. Decakan lidah sebal terdengar dari Dylan. Anak itu mengangguk kecil. "Iya aku maafkan, tapi cepat beritahu aku infonya! Jangan buat aku menunggu!" Alvano tersenyum mendengarnya, anak itu langsung naik ke atas ranjang tempat Dylan duduk dan ia mencekal lengan Dylan. "Mommy bilang, Mommy sudah memaafkan Daddy," ucap Alvano. "Hah? Kau berbohong, ya?" Dylan menatap kembarannya itu dengan lekat. "Kenapa aku berbohong. Mommy sendiri yang bilang padaku tadi." Dylan menepuk keningnya dan ia menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. "Ya Tuhan ... aku sampai dirawat di rumah sakit seperti ini te

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 177. Dari Musuh, Awas Jatuh Cinta

    "Sekarang kau sudah sembuh, Alvano? Aku khawatir kau akan mati!" Diego menatap Alvano yang duduk di atas ranjang memangku semangkuk buah stroberi. Alvano mendengus menatap Diego yang kini duduk di sampingnya. Di dalam ruangan kamar inap ini, Alvano ditemani oleh Diego dan Eric saja. "Mana mungkin aku mati semudah itu! Iya kalau Dylan, dia langsung pingsan!" seru Alvano. "Bagaimana tidak pingsan, kau memukul wajah Dylan dengan mobil-mobilan milikku. Kalau kau yang dipukul oleh Dylan, saat ini kau pasti sudah bobo manis di dalam peti mati!" balas Diego dengan tawa kecilnya yang gemas. Kedua pipi Alvano yang gembil langsung memerah. "Kalau aku mati, orang pertama yang akan aku hantui adalah dirimu, Diego!" Eric mendengus pelan mendengar obrolan dua anak itu. "Bercandaan kalian ini, menyeramkan sekali." Diego dan Alvano lantas menoleh ke arah Eric. Mereka saling tatap sebelum Diego menaik turunkan kedua alisnya. "Emm ... seram di bagian mananya, Paman? Bukannya semua orang itu aka

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 176. Usaha Caesar Mendekati Dylan dan Chloe

    Jam menunjukkan pukul dua dini hari, seorang laki-laki dengan balutan jas putih berjalan dengan cepat menuju ke lorong kamar perawatan anak-anak. Adrien berjalan cepat dan membuka pintu kaca di depannya. Laki-laki itu awalnya sangat mencemaskan Chloe yang ia pikir menjaga anaknya sendirian. Tetapi, begitu Adrien membuka pintu kaca di depannya itu, ia salah menduga. Sepasang manik mata hitam tajam milik Caesar kini menatapnya dengan lekat. Tetapi, bukan itu yang Adrien lihat, memainkan Chloe yang tertidur dan menjadikan pangkuan Caesar sebagai bantalnya. "Kembalilah, kau tidak perlu menemani Chloe," ujar Caesar dengan suara tenang. Adrien mengangguk kecil. "Jaga Chloe baik-baik," ucap Adrien. Caesar tidak menjawabnya sedikitpun. Hingga pintu kaca itu langsung tertutup seketika dan Adrien bergegas pergi kembali ke ruangannya. Di sana, Caesar terdiam menatap wajah tenang Chloe yang kini terlelap. Alis Caesar mengerut tajam dan tangannya menyentuh pucuk kepala Chloe. "Pantas kau sa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status