Share

Bab 32. Saatnya Diego Beraksi!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-03 15:48:54

Setelah pulang dari kediaman orang tua Caesar beberapa jam yang lalu, Alvino tampak lemas dan tidak mau bermain seperti dua kembarannya.

Diego mendekati kembarannya tersebut. "Alvino, kau kenapa?"

"Badanku panas sekali, Alvano," jawab anak itu memeluk bantal di atas kasur kecil yang berada di depan meja televisi.

Mendengar hal itu, Diego terkejut. Anak itu mengulurkan tangannya dan menyentuh kening Alvino yang ternyata memang sangat panas.

"Ya ampun! Sebentar ya, aku panggilkan Daddy," seru Diego.

Anak itu langsung berlari memanggil Caesar. Sedangkan Adele menemani Alvino di sana.

Hingga Caesar dan Vidia kini muncul bersama Diego yang menarik lengan Papanya.

"Lihatlah, Dad ... Alvino badannya panas," ujar Diego cemas.

"Alvino pusing lagi?" tanya Caesar menyentuh kepala Alvino. "Badannya sakit lagi, Nak?"

"Tidak, Daddy," jawab anak itu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kita ke rumah sakit saja ya, Sayang. Mami temani," bujuk Vidia. Seperti biasa, dia sok baik saat ad
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 55. Dylan Si Mata Duitan Menguras Dompet Caesar

    "Daddy ke sini mau bertemu siapa? Mau bertemu Mommy Chloe, ya? Mommy baru kita." Dylan tersenyum dengan wajah antusiasnya. Hal itu membuat Caesar terkekeh, laki-laki itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, Sayang. Daddy akan bertemu dengan kolega Daddy di sini," jawab Caesar mengecup pipi mereka berdua. "Oh ... kami pikir mau ketemuan sama Bu Dokter Cantik!" sahut Alvano. Dylan yang kini turun dari pangkuan Caesar dan duduk di samping kembarannya menikmati semangkuk kecil es krim cokelat. Diam-diam, Dylan masih memandangi wajah Caesar. Dari penampilannya yang sangat rapi, paras wajah Caesar yang sangat tampan seperti wajahnya, dan Dylan hampir lupa satu hal! Papanya ini sangat kaya raya, seorang konglomerat di kota ini! Seorang bos besar! Seorang bankir yang pasti uangnya tidak terhitung jumlahnya. Dylan berangan-angan pasti celengan ayamnya akan gemuk kalau Caesar memberikan banyak uang padanya. Dylan sangat tidak sabar! "Ekhem...!" Dylan berdehem pelan tiba-tiba. Ha

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 54. Daddy, Aku Dylan yang Merindukanmu Selama ini

    "Apa yang kau lakukan, Vidia?" Suara tegas Caesar membuat Vidia dan si kembar yang berada di ambang pintu menoleh cepat ke arah Caesar. Tanpa menunggu lagi, Diego di sana langsung menangis. Diikuti oleh Alvino dan Adele yang juga kompak ikut menangis. "Daddy ... Mami marah-marah terus! Kita tidak suka!" seru Alvino menunjuk ke arah Vidia. "Mami terus memarahi Kak Alvano, Dad! Mami bilang tidak suka menjadi Mami kami lagi!" Adele memeluk Caesar dan menangis menjadi-jadi. Sedangkan Diego masih berdiri di ambang pintu menatap Vidia yang kini kelabakan dan kebingungan. "Mami kenapa bilang tidak suka sama Alvano?! Mami kenapa bilang kalau Mami itu bukan Mami kita?! Mami jahat sekali!" teriak anak itu. Tentu saja, si triplets itu sedang berakting. Mereka merasa sangat bahagia kalau Vidia dimarahi oleh Caesar. Diego ingin membalas dendam pada Vidia karena rencana mereka bertiga kemarin gagal. Vidia menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia mendekati Diego, tapi anak itu menepis ta

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 53. Perang Dingin Caesar dan Di Kembar

    Keesokan paginya, Alvino dan Adele masuk ke dalam kamar Diego. Kedua anak itu tiba-tiba sudah ada di samping Diego yang baru saja terbangun dari tidurnya. Diego kaget, ada Adele dan Alvino yang tidur memeluknya. "Loh, kalian kenapa ada di sini?" tanya Diego menatap mereka berdua. "Kami khawatir padamu, kemarin kau dihukum oleh Daddy, ya?" tanya Alvino menatap kasihan pada Diego. "Kakak tidak apa-apa?" Adele menatapnya dengan bibir mencebik. Diego mengembuskan napasnya pelan dan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa," jawab Diego sambil menguap. "Hanya saja ... aku masih mengantuk, kalian jangan berisik, aku mau tidur lagi—" "Kakak! Kita ke sini itu khawatir, malah ditinggal tidur!" pekik Adele memukuli lengan Diego. Diego kembali bangun, ia duduk menyandarkan punggungnya pada Alvino dan anak itu mendongakkan kepalanya menatap langit-langit kamar. "Hmmm sebenarnya ... aku tidak percaya kalau Daddy sangat menyebalkan," ucap Diego tiba-tiba. "Aku tahu aku salah, tap

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 52. Daddy, Diego Tidak Menyayangimu Lagi!

    Diego tidak bisa tidur malam ini, setelah sejak siang mengunci diri di dalam kamar, tidak mau bertemu dengan siapapun. Ia merasa marah dan kesal pada semua orang, terutama pada Caesar dan Vidia. Kini, anak laki-laki bertubuh kecil itu meringkuk memeluk boneka beruang milik Adele. Wajah Diego masih tampak muram. "Ternyata selama ini aku punya Daddy yang buruk!" serunya geram. "Tidak bisa membedakan wajah anaknya! Menelantarkan aku dan Dylan! Dan yang paling keterlaluan ... Daddy meninggalkan aku, Dylan, dan Mommy karena Nenek Sihir jelek itu!" Diego menyeka air mata dan menyibak selimutnya. Ia melihat sisa makan malam yang pengasuh antarkan untuknya. Setelah dimarahi oleh Caesar, Diego sejak tadi berpikir matang-matang untuk pulang dan kembali saja pada Chloe. Bukan berarti ia takut pada Vidia, tetapi karena Diego juga marah pada Caesar. Diego duduk di tepi ranjang dan tertunduk diam. "Kalau ada Dylan, pasti dia akan melindungiku. Tapi di sini, aku justru melindungi Alvino da

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 51. Marahnya Caesar dan Mengamuknya Diego

    "Alvano! Alvino! Adele ... buka pintunya sekarang juga!" Suara pekikan keras Caesar yang marah-marah terdengar dari luar. Laki-laki itu mengetuk pintu kamar di kembar dengan keras. "Buka pintunya atau Daddy akan dobrak!" pekik Caesar lagi. "Satu! Dua...!" Diego mendengkus kesal dan menghentakkan kakinya. Anak itu membuka pintu kamar perlahan-lahan diikuti oleh dua kembarannya yang bersembunyi di belakangnya. Caesar menatap geram pada kedua anak itu. Ia menarik telinga Diego dan Alvino saat itu juga. "Aaaa ... Daddy! Daddy, sakit tahu! Aduhh...!" "Daddy tidak boleh seperti ini! Ya ampun!" teriak Alvino memegangi telinganya. Caesar membawa mereka ke depan kamarnya dan menunjuk ke arah bawah keset. Anak itu menundukkan kepalanya takut. "Siapa yang yang bermain petasan?!" sentak Caesar pada ketiga anaknya. "Ayo mengaku! Kenapa kalian meletakkan petasan di bawah keset di kamar Daddy?!" Caesar menekuk kedua lututnya menatap Alvano dan Alvino. "Mau jawab atau dihukum?" "S

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 50. Diego dalam Bahaya!

    Sejak pagi, Diego tampak antusias. Ia mengekori Eric dan meminta pada Paman berwajah galak itu untuk mengantarkannya membeli mainan di luar. Eric tidak menolak, ia mengantarkan si kembar tiga ke toko mainan saat ini dan Eric menunggunya di luar. Di sana, Diego mengajak dua kembarannya mengambil sebuah petasan kecil-kecil berwarna merah. "Kau yakin, Diego? Ini berbahaya, tahu! Kalau rumah kita kebakaran, bagaimana?" tanya Alvino menatapnya ragu. "Kebakaran tinggal bangun lagi, Daddy kita kan orang kaya!" Diego menepuk pundak Alvino. "Jangan khawatir, aku dan Dylan sudah sering main petasan saat Mommy tidak ada." Wajah Adele terlihat begitu tertekan. "Kak Dylan dan Diego rupanya kembar bar-bar, ya? Sukanya menantang maut!" "Cerewet kau, Kurcaci!" sinis Diego. Anak laki-laki itu membawa dua kotak kecil berisi petasan kecil. Diego membayarnya diam-diam dengan uangnya sendiri dan menyembunyikan ke dalam saku jaket merah yang ia pakai. Setelah itu, ia memilih mainan-mainan yan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status