Beranda / Romansa / Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy! / Bab 72. Si Kembar Tidak Akan Tinggal Diam!

Share

Bab 72. Si Kembar Tidak Akan Tinggal Diam!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-20 13:38:58

Chloe menutup pintu rumahnya rapat-rapat. Wanita cantik itu terdiam dengan wajah pias dan jantungnya berdegup kencang. Telapak tangan Chloe gemetar menyentuh dada.

Ia menahan rasa gugup akan pertanyaan-pertanyaan yang terucap dari Caesar setelah melihat mainan-mainan milik Dylan dan Diego di dalam rumah.

"Apakah dia percaya pada jawabanku tadi?" gumam Chloe lirih.

Chloe menatap ke arah lantai dua, lebih tepatnya ke arah kamarnya dan kamar si kembar. Seketika, ia memejamkan kedua matanya dengan kepala menengadah.

"Ya Tuhan, untung anak-anak tidak keluar dari dalam kamar...."

Wanita itu berjalan pelan, ia menekan saklar lampu dan seluruh penjuru rumah menjadi gelap.

Langkah kakinya kembali menuju kamar. Chloe membuka pintu kamarnya dan ia menatap kedua putranya yang kini juga tengah menatapnya.

Dylan beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Chloe.

"Siapa barusan yang datang, Mom?" tanya anak itu.

"Bukan siapa-siapa, Sayang. Tetangga kita," jawab Chloe, ia sengaja be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 187. Membuka Hati untuk Caesar

    Hari sudah larut malam. Chloe belum kunjung tidur setelah berjam-jam ia menemani anak-anaknya. Wanita itu, kini masih duduk di tepi ranjang kamar Adele. Chloe diam menatap ke arah jendela kamar yang sengaja tidak tertutup tirai. Dalam kesunyian malam itu, Chloe merasakan sesuatu yang tidak biasanya ia rasakan saat bersama Caesar, kini ia rasakan. Tepatnya, setelah ia melihat Dylan memeluk Caesar erat-erat sore tadi. Lamunan Chloe perlahan buyar saat mendengar gagang pintu kamar Adele terbuka. Chloe menoleh cepat, ia melihat Caesar berdiri di sana menatapnya. "Kenapa kau belum tidur?" tanya laki-laki itu berjalan mendekat. "Aku belum mengantuk," jawab Chloe. Ia menoleh pada Adele dan menaikkan selimut yang menutupi tubuh mungil putri kecilnya. "Aku tidak terbiasa tidur lebih awal." "Tapi ini sudah hampir tengah malam, Chloe," jawab Caesar mendekat dan berdiri di sampingnya. Chloe mendongak menatap laki-laki itu, lalu ia kembali tertunduk sebelum merasakan usapan di pundaknya. "

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 186. Anak-anak Hebat yang Menjadi Pelindungku

    "Daddy, Mommy-ku kenapa menangis? Nenek Sihir Oma marahin Mommy, ya?" Diego berdiri di samping sofa, anak itu mendekati Caesar yang duduk di dalam sebuah sofa yang berada di kamar. Caesar menatap Diego dan tersenyum. "Tidak, Sayang. Tidak ada hal apapun yang terjadi," jawab Caesar. "Kalau tidak ada apa-apa yang terjadi, kok Mommy menangis? Daddy kebiasaan. Menutup-nutupi. Dipikir kita ini anak kecil, apa?!" ketus Dylan, bocah yang duduk di tepian ranjang bersama ketiga kembarannya itu menatap Caesar dengan sinis. Mereka ber-enam tengah menunggu Chloe yang membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi. Caesar tidak menanggapi Dylan, karena anak itu akan bertanya sampai ke akar-akarnya. Caesar tahu kalau Dylan memang sangat cerdas. Hingga tak lama kemudian, pintu kamar mandi pun terbuka. Si sana, Chloe berdiri dan terdiam menatap Caesar dan kelima anaknya menatapnya dengan kompak. Tatapan mereka ber-enam seolah-olah membuat Chloe menciut. "Ka-kalian..." "Mommy..." Alvano d

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 185. Aku yang Terluka dan Pelukan Eratmu

    Jam menunjukkan pukul lima sore. Hujan turun dengan derasnya hari ini, Chloe bahkan kehujanan saat turun dari taksi menuju ke rumah Caesar untuk menjemput kelima anaknya. Setelah berita isu pahit itu beredar, semua teman-temannya di rumah sakit menjauh. Hanya Suster Anna, Amelia, Adrien, dan Dokter Jhonson yang percaya pada Chloe di rumah sakit itu. Chloe yang kini basah kuyup berjalan menaiki anak tangga teras rumah Caesar, dengan atasan bajunya yang basah, sok hitam sebetis yang ia pakai juga habis basah. 'Aku akan mengajak anak-anak pulang, sebisa mungkin ... aku akan membuat mereka mengerti untuk keadaan saat ini, mereka lebih baik tidak bertemu dengan Caesar lebih dulu.' Saat kaki Chloe tiba di teras, langkahnya tiba-tiba terhenti begitu ia mendengar suara keributan di dalam rumah megah itu. "Sudah Caesar, sekarang juga kau harus merebut anak-anakmu dari wanita itu!" pekik seorang laki-laki di dalam sana. "Ambil Adele juga! Dengan kita mengambil Adele, berita buruk tentang k

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 184. Berita yang Mulai Menyebar Luas

    Chloe masuk ke dalam gedung rumah sakit. Sejak ia masuk ke dalam gedung rumah sakit, semua orang menatapnya dengan sebelah mata. Meskipun Chloe mencoba mengabaikannya, namun bisikan-bisikan semua orang masih terdengar di telinganya. Hingga tiba-tiba saja, saat Chloe hendak membuka pintu ruangan kerjanya, seseorang mencekal lengannya. "Chloe, ikut aku..." "Adrien..." Chloe tercengang menatap laki-laki itu. Tanpa menjawab apapun, Adrien menarik lengan Chloe dan mengajaknya pergi dari sana. Mereka menghentikan langkahnya di lorong sepi yang berada di gedung belakang. Adrien melepaskan tangan Chloe dengan perlahan. Sorot matanya yang teduh menatap Chloe begitu dalam. "Apakah wanita tadi yang bernama Vidia?" tanyanya dengan serius. Tatapan matanya, masih terus menelisik seolah ia tidak membiarkan Chloe kembali menyangkal. Chloe yang pasrah, ia menganggukkan kepalanya. "Heem," jawabnya lirih. Adrien mengembuskan napasnya panjang dan mengusap wajahnya kasar. "Wanita itu harus segera

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 183. Wanita Licik yang Mengerikan

    Keesokan harinya, Chloe pagi ini sudah bersiap untuk pulang. Di situ, ada Adele dan Diego yang terus mengekorinya. Seperti biasa, dua anak bungsunya itu paling tidak bisa ditinggalkan. "Mom, Mommy tidak usah bekerja. Kita di sini saja, makan dan hidup ikut dengan Daddy. Jadi Mommy tidak perlu memikirkan kerja lagi," ujar Diego sembari memeluk lengan Chloe dan mereka berjalan menuruni anak tangga. "Iya, Kakak benar. Mommy tidak boleh bekerja. Princess mau belajar sepeda ditemani sam Mommy," imbuh Adele, seperti biasa, dia yang paling manja di sini. Dengan tenang Chloe menghadapi dua anaknya yang begitu rewel. "Tidak boleh, Sayang. Nanti Mommy akan dimarahi kalau tidak bekerja," jawab Chloe, ia berusaha agar anak-anaknya itu mengerti. "Nanti siang, Mommy akan pulang dan menjemput kalian di sini." "Emmm ... Mommy tidak sayang Princess lagi!" Adele mencebikkan bibirnya dan siap menangis. "Jangan mulai, Kurcaci!" sahut Dylan dari arah ruang tamu di depan. "Kau juga Diego, kau dipangg

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 182. Oma dan Tante Genit Kena Mental!

    "Harusnya kau biarkan saja dia pulang, Caesar! Kau terlalu membelanya, jangan karena wanita itu Mamanya si kembar, lalu kau memperlakukannya seolah-olah dia wanita paling baik di dunia ini!" Irina terus mengomeli Caesar, lantaran ia kecewa begitu Caesar menahan Chloe untuk pulang. Meskipun di mata Irina, Chloe sangat tahu diri. Dia masih ada usaha dan keras kepala untuk menjauh dari putranya, tetapi di sini justru Caesar yang terlihat begitu ada di pihak Chloe. "Mama tidak habis pikir padamu. Setelah kau dibohongi oleh Vidia, sekarang kau malah di pihak Chloe, begitu! Ingat, Caesar ... dua wanita itu bersahabat dulunya! Bisa jadi Chloe juga akan membohongimu! Mama sudah hafal trik-trik orang miskin seperti itu!" pekik Irina, ia menatap Caesar yang duduk di hadapannya dan diam tidak meresponnya dengan serius. "Tante, sudahlah ... Tante jangan emosi seperti ini. Mungkin Caesar melakukan ini juga karena anak-anak," sahut Stella dengan begitu lembut. "Iya, Stella. Tante tahu itu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status