Beranda / Romansa / Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy! / Bab 99. Kejutan Sikap Bar-bar Dylan dan Diego pada Eric

Share

Bab 99. Kejutan Sikap Bar-bar Dylan dan Diego pada Eric

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-03 08:44:26

Dylan, Diego, dan Adele, terkejut saat mereka mendapati Eric berdiri di belakang mereka dengan tatapan tajam dan wajah garangnya yang menyeramkan.

Dylan dan Diego menelan ludah saat laki-laki itu maju satu langkah mendekatinya.

"Pa-paman, sejak kapan Paman di situ?!" tanya Dylan, ia berusaha menutupi rasa takutnya.

"Sejak Paman tahu kalau kalian berdua bernama Dylan dan Diego!" jawab Eric sambil berkacak pinggang.

Diego cemberut seketika dan berjalan mendekati laki-laki itu.

"Pa-paman tidak bermaksud melaporkan hal ini pada Daddy 'kan?" tanya anak itu.

"Paman tidak boleh bilang-bilang!" sahut Adele cepat. "Paman harus diam pokoknya."

Sepasang alis tebal Eric menukik tajam. Laki-laki itu menatap ketiga bocah itu dengan lekat dan tajam.

"Karena kalian adalah penyusup di rumah ini, maka Paman akan tetap melaporkan kalian pada Daddy kalian!" jawab Eric.

Si kembar tiga syok seketika. Diego langsung mendekati Eric dan memeluk lengannya.

"Ayolah Paman, jangan suka mengadu seperti i
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rina Damayanti
wkwkwk Dylan lawan sepadan buat paman raksasa
goodnovel comment avatar
Iruna
wkwkww sepertinya paman erik belajar dari paman thom dalam menghadapi keponakan barbar wkwkwkw makasi thor ditunggu updatenya
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
Hari ini update 2 Bab ya, temen-temen... kisah si kembar makin seru nih... ikuti terus yaaa (⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠) terima kasih (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 123. Jangan Macam-macam pada Mommy Kami!

    Suara bariton tegas Caesar membuat Vidia tersentak kaget. Vidia menoleh depan di mana Caesar dan Eric yang muncul tiba-tiba. Caesar berjalan mendekatinya, laki-laki itu menyahut lengan Vidia yang terangkat hendak menampar Dylan. Dengan emosi, Caesar menarik lengan kecil wanita itu. "Apa yang kau lakukan pada anakku, hah?!" desis Caesar, kedua matanya melebar. "Jadi selama ini, seperti ini kau di belakangku?!" teriaknya. Wajah Vidia memucat, dia sangat ketakutan. Vidia menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Ti-tidak, Caesar. Tidak! Ini semua tidak seperti yang kau lihat!" serunya menampik. "Bohong! Nenek Sihir itu marah pada Mommy-ku!" teriak Dylan yang lolos dari pelukan Chloe. "Dylan ... sudah, Nak! Jangan melawan seperti ini, Dylan!" seru Chloe menarik lengan anaknya. "Bawa wanita jahat itu pergi dari rumah Mommy-ku, Dad! Bawa pergi!" teriak Alvano dari dalam rumah. Diego dan Alvano pun berlari ke depan, mereka berdua mengunci pintu agar Adele dan Alvino tidak keluar. Merek

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 122. Tamatlah Riwayatmu, Vidia

    Sementara di tempat lain, kini Vidia pulang saat di rumah tidak ada siapapun. Saat mobil merahnya tiba di rumah, Vidia merasa perasaannya tidak nyaman karena mobil hitam milik Caesar tidak ada. Dengan membawa tas branded berwarna merah di tangannya, Vidia berjalan masuk ke dalam rumah. Rumah terlihat temaram, sepi, dan hawanya dingin tak seperti biasanya. "Selamat malam, Nyonya," sapa Middi, kepala pelayan di rumahnya. Vidia menoleh pada wanita setengah baya itu. "Kenapa rumah sepi sekali? Di mana suami dan anakku, Middi?" tanyanya sambil melepaskan anting mutiara yang ia pakai dan menyerahkan pada kepala pelayan itu. "Tuan tadi pulang sebentar, Nyonya. Lalu pergi kembali bersama Eric, katanya ... Tuan mencari Nyonya." Langkah Vidia sontak terhenti. Ia menatap kepala pelayan itu dengan alis berkerut dan telunjuknya menunjuk dirinya sendiri. "Me-mencariku?" "Benar, Nyonya. Tuan juga tidak membawa pulang Tuan-tuan dan Nona Kecil. Padahal sudah dua hari ini mereka tidak pulang, ru

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 121. Menjelaskan Semuanya Pada Si Kembar Lima

    Hari sudah malam, Chloe menemani si kembar yang berbaring di atas ranjangnya. Anak-anak itu begitu manja pada Chloe dan kelimanya dengan teguh menoleh diajak pulang oleh Caesar. "Mommy, kalau besok Daddy ke sini lagi, kami tidak mau dikembalikan pada Daddy," cicit Alvino sambil memeluk Chloe dengan erat. "Iya. Princess juga. Princess sudah malas sekali sama Daddy." Adele cemberut sedih. Chloe mengembuskan napasnya pelan. Wanita itu beranjak duduk di atas ranjang dan bersandar pada sandaran ranjangnya. "Mommy minta maaf ya, Sayang," ucap Chloe tiba-tiba. Ia berkaca-kaca menatap mereka berlima. "Seharusnya kalian semua memang berkumpul bersama Mommy, Dylan, dan Diego di Nantes." "Iya, Mom. Kami maunya juga seperti itu!" sahut Alvano. "Tapi Daddy-mu itu sangat menyebalkan!" cibir Diego pada Alvano. "Daddy-ku 'kan Daddy-mu juga!" balasnya. "Sorry, ya! Tidak level!" Diego merotasikan kedua matanya. Chloe menarik pundak Diego dan dirangkulnya. "Sebenarnya, Daddy tidak pernah memba

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 120. Sikap Vidia di Belakang Caesar

    Setelah kembali dari kediaman Chloe, Caesar bergegas kembali ke rumah saat hari sudah sore. Ia pulang masih dalam keadaan diselimuti rasa emosi. Laki-laki itu melangkah masuk ke dalam rumahnya. Kedatangannya disambut oleh pelayan dan juga Eric yang duduk di ruang tengah. Semua orang di rumah itu menatapnya dengan tatapan tidak biasa. Pasalnya, Caesar pulang dengan wajah marahnya dan hal ini tidak pernah dilihat oleh siapapun. Caesar menatap para pelayan di bawah anak tangga. "Di mana Vidia?" tanya Caesar pada ketiga pelayan itu. "Nyonya belum pulang, Tuan. Tapi ... pagi tadi Nyonya bilang kalau Nyonya akan ke rumah orang tuanya," jawab salah satu pelayan itu. Rahang Caesar mengeras mendengar hal itu, karena setiap hari pergi dengan alasan yang sama. Dan tidak ada sehari pun Vidia diam-diam di rumah. Entah berdusta atau tidak, tetapi Caesar tetap geram pada istrinya itu. Vidia semakin semena-mena. Pergi petang hingga malam dia belum juga kembali. Tidak menyalahkan si kembar kala

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 119. Sebelum Marah Pada Mommy, Lawan Dulu Kami!

    Chloe tercengang melihat Caesar berdiri di ambang pintu rumahnya. Dengan wajah dinginnya yang mengeras, Caesar menatap Chloe penuh tuntutan. Laki-laki itu berjalan perlahan ke arahnya saat si kembar berlari mendekati Chloe. Caesar menatap Chloe dengan tatapan tajamnya. "Apa-apaan ini, Chloe?" tanya laki-laki itu, suaranya rendah dan menekan. "Apa maksud semua ini?" Wajah Chloe memucat seketika. Wanita itu dipeluk oleh Adele dengan erat. "Daddy jangan memarahi Mommy-ku!" seru Adele menatap Caesar dengan bibir mencebik siap menangis. Chloe berkaca-kaca, ia sangat gugup dan ketakutan secara bersamaan. Chloe tidak menyangka kalau waktu ini akan terjadi. Wanita itu menyeka air matanya dan ia tertunduk menangis. "Kenapa kau malah diam?!" desak Caesar. "Siapa sebenarnya Dylan dan Diego, Chloe?! Dua anak ini siapamu?!" tegas Caesar. Dylan dan Diego melebarkan kedua matanya saat Mommy-nya dibentak oleh Caesar. Rahang Dylan mengeras saat Chloe mengeluarkan suara isak tangis dan genggam

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 118. Semuanya, Terbongkar Sudah

    "Mommy, apa Daddy tidak menghubungi Mommy dan menanyakan kami?" Alvano menatap Chloe yang tengah menyuapi mereka berlima makan siang. Anak itu, memang paling peka di antara keempat kembarannya. "Belum, Sayang. Mungkin Daddy kalian sedang sibuk," jawab Chloe dengan lembut. "Memangnya kenapa? Kalian ingin pulang bersama Daddy?" "Eh! Apa-apaan itu?! Tentu saja tidak!" pekik Alvano menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Biar saja dia pulang, Mom! Biar disiksa sama Nenek Sihir!" sinis Diego. "Kau saja sana yang pulang ikut Daddy!" seru Alvano. "Bisa diam, tidak?!" sentak Dylan sambil menatap galak pada dua kembarannya itu. Dylan duduk di antara Diego dan Alvano. Chloe mengembuskan napasnya pelan dan mengusap pipi mereka. "Sudah, Sayang ... jangan ribut." "Kakak-kakak ini nakal, bertengkar terus, tidak kasihan Mommy," cicit Adele turun dari sofa dan memeluk Chloe. Chloe meresponnya dengan kekehan gemas. Ia mengecup pipi Adele dengan penuh rasa sayang. "Iya, Kakaknya Adele

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status