Share

Bab 7

"Tante Cantik, kami datang untuk wawancara model ...," ujar Jessie seraya mendongak. Kedua matanya tampak jernih dan cerah bagaikan bintang.

Darlene menarik napas untuk menenangkan suasana hatinya. Mana mungkin anak seimut dan selucu ini milik Tuan Javier?

Javier yang dikenalnya itu tidak mungkin bisa punya anak selucu ini.

Dia berjongkok sambil mengelus kepala kedua anak itu dan bertanya, "Siapa nama kalian?"

"Namaku Jessie."

"Namaku Jody."

Kedua anak itu menjawab dengan serempak.

Darlene hampir saja meleleh melihat keimutan kedua anak ini. Selain imut, keduanya bahkan sangat tampan dan cantik.

Kalau diletakkan di depan kamera ....

Darlene tiba-tiba tersadar. Dia menoleh kepada staf yang sedang bekerja di samping dan berteriak, "Kalian! Cepat bawa dua model ini untuk ganti pakaian!"

Darlene sudah tidak sabar ingin melihat hasilnya!

Di bawah gedung Grup Angkasa, mobil Maybach yang terparkir itu membuat para pengawal berbaju hitam di sana buru-buru menyingkirkan orang di sekitarnya. Kemudian, mereka berdiri rapi menjadi dua barisan.

Javier turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam lobi dengan cepat.

Sementara itu di sisi lain, Darlene yang telah mengambil beberapa set foto, mengirimkan dua lembar hasilnya yang belum diedit kepada Roger.

Roger memperlambat langkahnya, lalu mengambil ponsel dari sakunya dan meliriknya sekilas. Setelah memperbesar fotonya, ekspresi Roger tampak makin tidak percaya melihat foto itu.

Roger buru-buru menyusul Langkah Javier dan memanggilnya, "Tuan Javier."

"Ada apa?"

Javier memasuki lift pribadi setelah petugas keamanan menekan tombolnya. Di dalam lift, Roger menunjukkan ponselnya kepada Javier sambil berkata, "Anda lihat ini."

Begitu melihat isi ponsel itu, tatapan Javier menjadi makin redup.

Jika bukan ada urusan yang penting, Javier biasanya tidak akan menatap layar ponsel lama-lama. Namun, kini dia malah telah menatap layar ponsel itu selama 3 menit.

"Ini foto-foto yang dikirimkan Darlene. Duta produk merek 'Belia' mendapatkan dua orang model yang sangat mirip dengan Anda."

Jika dilihat dengan cermat, mata anak laki-laki itu sama persis dengan Javier. Wajah kedua anak itu juga hampir mirip dengannya, terutama anak laki-laki itu.

Javier mengerutkan alisnya dan mengembalikan ponselnya, lalu bertanya, "Di mana kedua anak itu sekarang?"

"Sepertinya masih di studio."

Javier menekan tombol lantai studio. Entah mengapa, rasanya dia ingin sekali bertemu dengan kedua anak itu.

Jerry yang sedang duduk di depan meja komputer, telah berhasil meretas ke pusat pemantauan gedung Grup Angkasa. Dia sedang memeriksa semua kamera pengawas di gedung Grup Angkasa. Beberapa saat kemudian, dia memperbesar sebuah layar dan melihat Javier sedang berjalan ke arah studio. Lalu, dia menelepon Jody.

Jam tangan telepon pintar yang sedang dikenakan Jody bergetar. Diam-diam, dia berjalan ke samping untuk menerima panggilan tersebut, "Gimana, Dik?"

"Javier sekarang sedang menuju ke arah kalian. Suruh Jessie untuk mendekatinya. Pastikan untuk mendapatkan rambutnya!"

"Oke!"

Setelah menutup telepon, Jody berjalan ke samping Jessie dan berbisik. Jessie mengangguk dan berkata, "Baik."

Jerry duduk di depan komputer sambil tersenyum puas. Kalau tidak mengambil sedikit risiko, misi mereka ini hanya akan sia-sia. Setelah nanti dia mengambil rambut pria itu dan mengecek DNA-nya, semuanya akan jadi jelas!

Begitu Javier tiba di luar studio, Darlene menyambutnya dengan tersenyum, "Tuan Javier, ada apa Anda datang?"

Sebelum dia menjawab, Roger sudah terlebih dulu bertanya, "Di mana dua model kecil itu?"

"Oh, mereka di sana," ujar Darlene sambil menunjuk ke arah kedua anak kecil itu.

Mereka sedang berdiri di atas kursi sambil menatap kamera, tampaknya sangat penasaran.

Javier berjalan mendekati mereka berdua.

"Jessie, Jody!" panggil Darlene. Keduanya langsung menoleh dan melihat Javier sedang berdiri di belakan mereka.

Keduanya mendongak dan bertemu pandang dengan Javier. Jody secara refleks melindungi Jessie di depannya dan memasang wajah waspada.

Ekspresinya ketika mengerutkan alis tampak sama persis dengan Javier.

"Siapa kamu?" tanya Jody sambil menatapnya lekat-lekat.

Tentu saja, dia sebenarnya sudah tahu identitas pria ini.

Javier memicingkan matanya dan balik bertanya, "Kamu sendiri siapa?"

"Apa urusanmu?"

Roger dan Darlene langsung berkeringat dingin. Tegas sekali anak ini?

Jessie menarik sudut baju Jody dan berpura-pura takut. "Kak, aku mau pulang."

Jody mengelus kepalanya dan menghiburnya, "Jangan takut, ada Kakak di sini."

Tatapan Javier tampak tak berdaya. Apakah tampangnya terlalu galak?

Anak-anak ini mengira dia bermaksud jahat?

"Aku bos perusahaan ini, di mana orang tua kalian?" tanya Javier dengan nada yang lebih lembut.

Melihat Javier merendahkan diri untuk pertama kalinya, Roger dan Darlene merasa terkejut.

Jessie menjawab dengan nada lembut, "Ibu sedang sibuk, kami nggak tahu Ayah ada di mana."

Entah apa yang sedang dipikirkan Javier saat ini.

Jessie tiba-tiba berjalan ke hadapannya sambil mengulurkan tangan. "Paman Tampan, mau peluk ...."

Semua orang yang menyaksikan hal itu sontak tertegun. Anak ini minta gendong dengan Tuan Javier?

Jody menarik Jessie dan berkata, "Dik, kata Ibu kita nggak boleh digendong orang asing. Nanti bisa diculik."

"Tapi, Paman ini nggak terlihat seperti orang jahat ...."

Setelah Jessie selesai mengucapkan kalimat itu, tubuh kecilnya langsung diangkat di udara.

Semua orang terkejut!

Tangan Jessie melingkar di leher Javier. Dia menatap Javier dengan matanya yang bulat sambil berkata, "Paman Tampan, matamu sama indahnya dengan mata kakakku!"

Javier tidak pernah menggendong anak kecil sebelumnya. Kali ini, dia mendapat pengalaman yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Anak ini ... sepertinya mirip dengan seseorang.

"Siapa nama ibu kalian?"
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Just Rara
jenius banget ni ya anak umur 5 tahun,tp ada nya mungkin cuma di novel aja ya
goodnovel comment avatar
Viviana Swary
aku jadi ngakak bacanya...tapi ceritanya bener² keren gak bertele tele
goodnovel comment avatar
mahmad ari adi
tau si kl ini fiksi, tp jadi lebih ke arah fantasy karena anak 5 tahun bs melakukan yg bahkan orang dewasa ga bs. meretas cctv misalnya. wkwkwkwkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status