Share

7 Rasa Segan

Author: Eunoia
last update Last Updated: 2022-12-11 21:34:16

Kayla bangun lebih dahulu, itu karena Ia akan bekerja. Saat keluar kamar tidak menemukan Adrian, mungkin pria itu masih tidur di kamarnya. Kayla pun memutuskan membakar roti dahulu dan membuat susu untuk sarapan. 

"Hei Adrian, selamat pagi," sapanya melihat pria itu memasuki dapur. 

"Iya pagi juga, maaf ya kesiangan. "

"Gak papa, gimana tidur semalam? "

"Gimana apanya?" tanya Adrian balik. 

"Katanya kalau orang tidur di tempat orang lain itu susah tidur, kamu ngerasain begitu juga, gak?"

"Enggak, aku malah nyenyak banget tidur di sini."

"Bagus deh, aku ikut lega." Kayla lalu membawa dua piringnya, "Kita sarapan dulu. "

"Hm."

Dengan perhatiannya, Kayla juga membuatkan roti bakar untuk pria itu. Tidak lupa menuangkan susu ke gelasnya, setelahnya baru duduk di kursinya sendiri. 

"Kalau nanti kamu lapar, di bawah ada tempat makan kok," ucap Kayla. 

"Iya gak papa."

"Apa kamu ada uang?"

"Hah? A-ada," bohong Adrian. Ia terlalu malu kalau jujur, nanti kelihatan kere banget. 

"Untuk bayarannya itu aku akan bayar dulu setengah, setengahnya lagi setelah kita menikah."

"Iya, terserah kamu aja."

Adrian memakan roti dengan pelan, sesekali melirik Kayla yang sarapan di depannya. Masih tidak menyangka akan ada di posisi seperti ini, tapi hatinya merasa lega begitu saja karena tahu hutangnya yang banyak itu akan segera lunas. 

"Kamu kerja dimana Kay?" tanya Adrian. 

"Perusahaan Jaya Abadi, kamu tahu?"

"Oh yang itu, tahu kok. Itu kan perusahaan terkenal di Jakarta, gedungnya juga tinggi jadi mencolok."

"Iya."

"Kamu kerja jadi apa di sana memangnya?"

"Sekertaris CEO."

Kedua mata Adrian sempat terbelak, "Beneran? Wah keren," puji nya. 

"Makasih."

"Gimana rasanya jadi sekertaris CEO? Katanya pekerjaannya juga gak kalah sibuk dan berat."

"Iya sih memang, tapi aku selalu berusaha bekerja dengan baik."

Adrian tersenyum mendengar itu, rasa kagumnya pada Kayla semakin besar saja. Sudah cantik, baik hati, pintar lagi. Adrian menjadi semakin sadar diri, jika dirinya tidaklah pantas untuk Kayla. 

"Kamu mau di apartemen aja?" tanya Kayla. 

"Aku gak tahu, tapi apa boleh kalau semisal keluar lihat-lihat?"

"Ya gak papa, dari pada bosan di apartemen terus."

"Aku cuma gak enak kalau keluar masuk apartemen kamu, ini kan tempat tinggal kamu."

"Sebentar lagi kan milik kita."

Adrian berdehem pelan menghilangkan rasa gugupnya mendengar itu, sedangkan Kayla sendiri hanya tersenyum. Apakah perempuan itu sengaja menggodanya karena sebentar lagi mereka akan menikah? 

"Oh iya Adrian, aku hampir lupa. Kita kan sebentar lagi akan menikah, itu berarti keluarga kita harus saling ketemu."

Benar juga, batin Raka. 

"Orang tua kamu tinggal di mana? " tanya Kayla. 

"Orang tua aku sudah meninggal," jawab Adrian. 

"Ya ampun, maaf aku gak tahu."

"Gak papa. Aku hidup sendiri, gak punya siapapun."

Pantas saja semalam pun Adrian meminta bantuannya, batin Kayla. Tetapi pria itu cukup hebat juga bisa hidup mandiri, menyelesaikan masalah pun pasti sendirian. Kayla jadi antara kagum tapi juga kasihan. 

"Kalau kamu sendiri Kay?" tanya Adrian balik. 

"Aku masih ada Ibu, nanti kita ketemu dia ya?"

"Iya," angguk pria itu. 

Entah kenapa, tiba-tiba Adrian merasa gugup begitu saja membayangkan nanti akan bertemu Ibu dari Kayla. Pernikahan mereka memang hanya kontrak, tapi tetap saja kan pasti di depan orang lain berakting seperti pasangan. Itu berarti juga, Adrian harus meminta izin dari Ibu Kayla. 

"Ini kunci apartemen, jadi kamu bisa bebas keluar masuk," ucap Kayla memberikan benda kecil itu. 

"Makasih ya Kay sudah baik hati izinin aku numpang di sini."

"Gak papa."

"Aku janji gak akan aneh-aneh di apartemen kamu, atau sampai rusakin barang kamu. Nanti aku juga bisa bantu bersih-bersih."

Kayla terkekeh kecil, "Kamu berlebihan, aku percaya kok kamu orang baik. Sudah, tidak perlu segan begitu."

Melihat waktu semakin siang, membuat Kayla terpaksa harus segera berangkat ke kantor. Ia pun sekali lagi pamitan pada pria itu, setelahnya keluar dan turun ke lantai bawah. Perjalanan dari apartemen ke kantornya sendiri memakan waktu setengah jam an. 

Baru saja memasuki lift, Kayla berpapasan dengan Abimanyu. Ia hanya mengulas senyum tipis dan menyapa sopan, sedang pria itu hanya mengangguk. Sikap biasanya itu tidak mungkin membuat karyawan lain curiga, kan? 

"Ke ruangan saya sekarang," perintah Abimanyu pelan saat melewatinya. 

Kayla menghela nafasnya, Ia memutuskan masuk sambil membawa jadwal hari ini untuk bosnya itu. Seperti biasa, Abimanyu selalu memintanya menutup pintu dengan rapat. 

"Apa jadwal saya hari ini padat?" tanya Abimanyu. 

"Untuk hari ini ada dua pertemuan, nanti siang ada meeting dengan bagian marketing. Hanya itu saja Pak."

"Berarti lumayan kosong ya."

"Iya Pak."

"Nanti pulangnya, kita makan malam bareng."

"Memangnya gak papa?" tanya Kayla pelan. 

"Kenapa?"

"Saya hanya takut ada yang curiga."

"Gak akan, kan di apartemen kamu."

Mendengar itu, membuat Kayla tersentak kecil. Di apartemen kan ada Adrian, bisa gawat kalau Abimanyu ke sana dan mendapati ada Adrian di sana. Sekarang apa yang harus Ia lakukan? 

"Mas, aku mau ngasih tahu sesuatu," ungkap Kayla. 

"Apa?"

"Laki-laki yang akan jadi suami aku, dia sudah setuju."

"Oh ya? Terus?"

"Ya seperti kata Mas waktu itu, kalau aku sudah mendapatkannya pernikahan kita akan segera di siapkan. Aku akan mulai mengurus semuanya."

"Siapa namanya?"

"Adrian."

"Yang waktu itu kamu temui, kan?"

"Iya."

"Nanti aku harus ketemu sama dia."

"Iya Mas, tapi kayanya gak bisa sekarang-sekarang."

"Kenapa? Harus secepatnya dong, aku juga harus tahu dan bicara dengan calon suami kontrak kamu itu."

"Nanti aku akan atur."

"Kalau bisa dalam waktu cepat ini, nanti kalau aku sudah setuju kalian bisa cepet-cepet laksanakan acaranya."

Di dalam hati, Abimanyu sebenarnya tidak ikhlas sekali kekasihnya itu akan menikah. Ia juga terpaksa, tapi bukan berarti melepaskan Kayla. Status di antara Kayla dan suaminya nanti hanya pura-pura. 

"Untuk malam ini, gimana kalau kita makan di luar aja?" tawar Kayla. 

"Kenapa? Bukannya kamu selalu gak mau?"

"Ada tempat makan yang dari lama pengen aku datangi, tapi belum kesampaian sampai sekarang. Kata temen aku, makanan di sana enak-enak. Tenang aja, tempatnya juga privat begitu, ada ruangannya."

Abimanyu mengangguk-anggukan kepalanya, "Gitu ya, ya sudah boleh."

Tanpa sadar Kayla menghela nafasnya lega, bersyukur karena Abimanyu tidak memaksa dan keras kepala. Ia jangan terlihat mencurigakan juga, apalagi Abimanyu itu orang yang cukup peka. 

"Kalau begitu, saya permisi."

"Hm."

Baru saja akan membuka pintu, Kayla kembali menoleh mendengar namanya dipanggil. 

"Hari ini saya belum memuji kamu, kamu cantik banget pakai blazer warna pink begitu. Makin cantik deh," ucap Abimanyu sambil mengedipkan matanya. 

Kayla hanya tersenyum kecil tanpa membalas, Ia pun melanjutkan keluar dari ruang kerja itu. Tidak bisa berlama-lama, rasanya tidak nyaman saja. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
wong lampoeng
makin lama makin besar aja koin nya payah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kepincut Suami Kontrak Ku   100 Aku Lah Takdirmu

    Satu minggu kemudian.. Acara pernikahan Kayla dan Adrian diadakan di sebuah ballroom sebuah hotel berbintang. Acara akad di pagi hari dan malamnya pesta bersama para tamu. Cukup banyak tamu yang hadir, dan kebanyakannya adalah klien kerja Adrian. "Selamat ya Pak Adrian, kami ikut senang anda menemukan jodohnya. Kalian tampak serasi sekali.""Ah iya, terima kasih juga sudah hadir kesini. Katanya anda sampai pulang dari luar negeri ya?""Iya, saya tentu harus hadir di acara penting anda ini.""Terima kasih, saya merasa sangat spesial."Untuk beberapa saat mereka bisa bernafas lega karena tamu berhenti datang. Adrian menoleh menatap Kayla yang duduk di sebelahnya, perempuan itu sedang minum sebotol air mineral dengan rakus. Melihat ada sedikit air di sudut bibirnya, membuatnya menghapusnya. "Capek ya?" tanya Adrian. "Iya, tapi seru.""Maaf aku undang banyak tamu.""Gak papa, kamu dan teman kerja kamu kan harus menjalin hubungan baik. Lagian pesta pernikahan ini cuma sekali, gak akan

  • Kepincut Suami Kontrak Ku   99 Tidak Mau Berlama-lama

    "Kami berangkat dulu Kek," pamit Adrian. "Iya, hati-hati di jalan. Adrian, sering-sering lah ajak Kayla kesini.""Pasti."Sebenarnya mereka betah sekali di rumah itu, menghabiskan waktu dengan banyak kegiatan menyenangkan. Tetapi rencananya kan hari ini juga Adrian ingin berkunjung ke rumah Hana, membicarakan tentang hubungannya yang ingin serius dengan Kayla. "Kita beli sesuatu dulu ya buat Ibu," ucap Adrian. "Enggak usah lah.""Jangan dong, aku gak enak. Kalau misal dibeliin kue, Ibu suka gak?""Suka kok.""Ya sudah, kamu ya yang pilihin kue-kuenya, aku gak terlalu tahu.""Iya."Setelah membeli banyak macam kue untuk calon mertuanya itu, mereka melanjutkan perjalanan. Adrian gugup sekali, merasa khawatir saja dengan reaksi Hana nanti saat bertemu dengannya lagi. Semoga saja baik. "Assalamu'alaikum Bu," ucap Kayla memanggil dengan suara keras. Beberapa saat kemudian, pintu pun terbuka dari dalam. Hana terlihat terkejut melihat pria yang berdiri di sebelah putrinya, sampai membua

  • Kepincut Suami Kontrak Ku   98 Mau Serius Lagi

    Saat Kayla membuka matanya, indra penciuman nya langsung dimanjakan oleh wangi masakan enak. Perempuan itu beranjak duduk lalu melirik ke bawah, Adrian sudah tidak ada dan kasur lantainya pun dirapihkan. Kayla lalu turun dan langsung mengeceknya ke dapur. "Sedang apa?"Adrian menoleh, "Hei, sudah bangun?""Iya, aku bangun kesiangan.""Aku sedang buat nasi goreng, maaf ya pakai dapurmu tanpa izin dulu.""Kau berlebihan, anggap saja rumah sendiri.""Hehe terima kasih."Tadinya Kayla akan mandi dulu, tapi melihat Adrian yang sudah selesai masak dan memindahkan ke piring membuatnya memilih sarapan lebih dahulu. Mereka duduk bersebelahan di sofa sambil menyantap nasi goreng dengan toping sosis dan telur mata sapi itu. "Aku kangen banget sama masakan buatan kamu, akhirnya bisa nyobain lagi," ungkap Kayla dengan senyuman lebarnya. "Gimana rasanya? Masih enak?""Masih kok, malahan lebih enak.""Ya sudah, nanti aku akan masakin kamu setiap hari."Kayla terkekeh kecil lalu menggeleng, "Engga

  • Kepincut Suami Kontrak Ku   97 Melepas Rindu

    "Sana pulang.""Kamu ngusir aku?""Bukan ngusir, tapi kan ini bukan tempat tinggal kamu.""Iya sih, tapi aku pengen nginep di sini. Boleh gak?"Kayla langsung menggeleng, "Enggak, nanti kalau orang lain tahu ada laki-laki nginep di kontrakan aku bisa gawat.""Bilang aja kalau kita sebentar lagi juga menikah," ucap Adrian polos. "Memangnya kapan kamu mau nikahin aku? Aku gak mau di php in lagi ah.""Terserah kamu maunya kapan, besok juga bisa kok.""Jangan bercanda," dengus Kayla. Adrian hanya terkekeh kecil, mungkin bagi Kayla menganggapnya begitu, padahal Ia memang serius. Apalagi sekarang Adrian sudah menjadi seorang pengusaha yang banyak uang, tentu Ia bisa mengatur acara pernikahannya walau hanya satu malam dengan menyuruh seseorang. "Lihat di luar hujan besar, aku tidak bisa pulang," ucap Adrian sambil menunjuk ke arah jendela. "Memangnya kamu kesini naik apa?""Em motor," bohong Adrian. "Terus motornya dimana? Kok tadi aku lihat di depan gak ada.""Aku parkir di tempat lain

  • Kepincut Suami Kontrak Ku   96 Bisa Menerimanya Lagi

    Hari ini menjadi hari paling berkesan bagi Kayla. Setelah pertemuannya dengan Adrian, sampai pria itu yang mengantarnya juga kembali ke kantor. Selama bekerja Kayla sampai tidak bisa fokus, bahkan terus tersenyum-senyum. "Bagaimana tadi? Semuanya lancar, kan?" tanya Gavin penasaran. "Em lancar Pak.""Jadi apa Pak Adrian itu sudah setuju akan bekerja sama dengan perusahaan kita?""Sepertinya?""Masih sepertinya ya? Padahal saya berharap sekali kamu bisa meyakinkan dia untuk bekerja sama dengan kita. Kamu tenang saja, nanti akan saya berikan bonus.""Beneran Pak?""Iya, asalkan dia sudah setuju.""Gampang kalau gitu, saya pasti bisa yakinkan beliau untuk mau kerjasama dengan perusahaan kita.""Baiklah Kayla, saya pegang ya kata-kata kamu.""Iya, Bapak tenang saja."Kayla pulang ke kontrakannya di jam biasa, kali ini dengan menaiki grabcar karena sedang gerimis. Sesampainya di tempat tinggalnya itu, Ia langsung membersihkan diri. Nanti Kayla akan membeli makan malam di restoran depan g

  • Kepincut Suami Kontrak Ku   95 Bicara Empat Mata

    "Pak saya--""Tidak apa Kayla, malah ini kesempatan bagus. Mungkin kamu juga bisa membantu beliau agar semakin yakin bisa bekerja sama dengan perusahaan kita. Saya bisa percayakan semua pada kamu, kan?"Kayla mengerang di dalam hati enggan melakukan perintah itu. Masalahnya Kayla sudah bisa menebak jika yang akan dibicarakan Adrian nanti sepertinya tentang masalah pribadi, bukan tentang kerja sama ini. "Saya akan pulang lebih dulu, kamu saya izinkan.""Iya Pak.""Jangan terlalu gugup Kayla, sepertinya ini juga bukan pertemuan pertama kalian, kan?""Entahlah.""Kalau gitu saya pergi dulu, semoga lancar ya."Setelah kepergian bosnya itu, Kayla memilih meminum jusnya menghilangkan rasa tercekat di tenggorokan. Ia lalu melihat Adrian yang sudah kembali dari toilet, semakin mendekat membuat detak jantungnya semakin cepat. "Dia sudah pergi?" tanya Adrian yang baru duduk. "Sudah.""Baguslah, jadi tidak ada yang mengganggu.""Ekhem memangnya apa yang mau anda bicarakan? Tentang pekerjaan,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status